Mustain Billah dari Banjar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hwangboy (bicara | kontrib)
Tag: halaman dengan galat kutipan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Tag: halaman dengan galat kutipan
Baris 159:
[[Berkas:Hendrik Brouwer.jpg|ka|jmpl|[[Hendrik Brouwer]].]]
 
Kekuasaan pasar dan perdagangan di Kesultanan Banjar, terletak pada wewenang [[syahbandar]] yang biasanya dijabat oleh orang asing. Dalam tahun [[1625]], jabatan syahbandar ini dijabat orang [[Gujarat]], [[Khoja|Goja Babouw]] Babouw bergelar Ratna Diraja/[[Godja Babou]] ([[Retna dy Ratya]])
 
Syahbandar memiliki wewenang dalam bidang perdagangan dan monopoli penjualan dan pembelian bangsa asing sangat tergantung padanya. Kompeni Belanda berusaha untuk memperoleh [[monopoli]] dengan Kesultanan Banjar, usaha ini untuk menekan perdagangan Banjar yang sampai ke Cochin-Tiongkok[[Cochinchina]] (Vietnam). Tetapi ketika wakil VOC, [[G. Corszoon]] tiba di Banjarmasin pada bulan [[Juli]] [[1633]], ternyata monopoli itu telah diberikan kepada [[orang Makassar]].
 
Kedatangan VOC hanya digunakan sebagai [[tameng]] dari serbuan [[Kesultanan Mataram]] semata. Sultan Mustain Billah berprinsip bahwa perdagangan harus bebas. Kompeni Belanda memamerkan armadanya dengan mendatangkan 6 buah kapal di bawah pimpinan Gijsbert van Londensteijn dalam bulan [[Januari]] [[1634]] (kemudian ditambah beberapa kapal di bawah pimpinan Antonie Scop dan Steven Barentsz) tetapi sungai penuh dengan penghalang berupa batang kayu besar sehingga sulit masuk ke Banjarmasin, dan Sultan telah siap menghadapinya dengan 3.000 orang pasukan.