Gereja di Timur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 166:
Di bawah tekanan syahansyah Sasani, Gereja di Timur kian lama kian menjarak dari [[Pentarki]] (saat itu dikenal sebagai Gereja [[Kekaisaran Romawi Timur]]). Oleh karena itu, pada tahun 424, uskup-uskup di Kemaharajaan Sasani bersidang di bawah pimpinan Katolikos [[Dadisyo]] (421–456) dan sepakat untuk seterusnya tidak merujuk kepada pihak berwenang mana pun di luar negeri dalam urusan-urusan tata tertib maupun teologi, khususnya kepada uskup atau konsili Gereja di [[Kekaisaran Romawi]].{{sfn|Hill|1988|p=105}}
 
Inilah sebabnya gereja-gereja di Mesopotamia tidak mengutus wakil-wakilnya ke berbagai konsili yang dihadiri wakil-wakil "[[Gereja Barat]]". Dengan demikian para pimpinan Gereja di Timur tidak merasa terikatwajib olehmenerima keputusan apa pun yang dipandang sebagai keputusan konsili-konsili Kekaisaran Romawi.<!-- Despite this, the Creed and Canons of the [[First Council of Nicaea]] of 325, affirming the full divinity of Christ, were formally accepted at the [[Council of Seleucia-Ctesiphon]] in 410.{{sfn|Cross|Livingstone|2005|p=354}} The church's understanding of the term [[Hypostasis (philosophy and religion)|hypostasis]] differs from the definition of the term offered at the [[Council of Chalcedon]] of 451. For this reason, the Assyrian Church has never approved the [[Chalcedonian definition]].{{sfn|Cross|Livingstone|2005|p=354}}
 
The theological controversy that followed the [[Council of Ephesus]] in 431 proved a turning point in the Christian Church's history. The Council condemned as heretical the Christology of [[Nestorius]], whose reluctance to accord the Virgin Mary the title ''[[Theotokos]]'' "God-bearer, Mother of God" was taken as evidence that he believed two separate persons (as opposed to two united natures) to be present within Christ. (For the theological issues at stake, see ''[[#Assyrian Church of the East and Nestorianism|Assyrian Church of the East and Nestorianism]]''.)