PSMS Medan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Indra Rangkuti (bicara | kontrib)
Tag: menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis
Indra Rangkuti (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 57:
Keberhasilan PSMS membuat PSMS Medan mewakili Indonesia di Piala Emas Aga Khan 1967 yang berlangsung di Bangladesh. Dan akhirnya di Turnamen ini PSMS berhasil menjadi Juara setelah di Final mengalahkan tim tuan rumah Mohammaden 2-0 melalui 2 gol dari sundulan Tumsila. Saat kembali ke Medan rombongan disambut oleh Pangdam II/Bukit Barisan Mayjen Sarwo Edhie Wibowo dan disinilah Sarwo Edhie memberikan julukan “Kepala Emas” kepada Tumsila karena kemampuannya yang mumpuni dalam mencetak gol dengan sundulan dan sejak saat itu Julukan "Kepala Emas" sudah melekat pada Tumsila baik di PSMS maupun timnas. Saat itulah PSMS 1967 menjadi "Raja" Sepak Bola Indonesia
 
Setelah tim nasional memenangkan Piala Raja 1968, para pemain tim nasional dikontrak secara profesional oleh TD Pardede di klubnya, Pardedetex. Pemain yang dikontrak tersebut antara lain Soetjipto Soentoro, Sinyo Aliandoe, Iswadi Idris, Judo Hadianto, Muliyadi (Persija), M. Basri (PSM), Abdul Kadir, Jacob Sihasale (Persebaya), Anwar Ujang (Persika), Max Timisela (Persib). ) ditambah ada 3 bintang PSMS Medan yaitu Sarman Panggabean, Sunarto dan Aziz Siregar. Karena saat itu Pardedetex meski mengontrak pemain secara profesional namun dalam kompetisi bernaung di Kelas Utama/Divisi Utama PSMS sehingga otomatis skuat Pardedetex diperkuat PSMS pada Kejuaraan Nasional/Divisi Utama PSSI 1969. Skuad Pardedetex ini memperkuat PSMS plus dan didukung oleh Pemain Sepak Bola Medan Non Pardedetex antara lain Ronny Pasla,Yuswardi,Ipong Silalahi,Tumsila,Zulham Yahya,Syamsuddin,Sukiman dan Nobon.
 
Skuad inilah yang berhasil membawa PSMS Medan ke Kejuaraan Nasional PSSI 1969 pada tanggal 6 Juli 1969 dengan rekor gol yang mengerikan di Final yang diikuti oleh 7 tim, yang termasuk 29 gol dan hanya kebobolan 2 gol dan tidak terkalahkan. Tim yang berlaga di babak final Kejuaraan Nasional PSSI adalah PSMS Medan, Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, PSM Makassar, Persib Bandung, PSKB Binjai dan Persipura Jayapura. Keberhasilan ini membuat PSMS Medan untuk kedua kalinya menjuarai Kejuaraan Nasional PSSI setelah sebelumnya sukses menjadi Juara Umum Kejuaraan Nasional PSSI pada tahun 1967.