Salah satu hal yang pernah mengganjal Djaduk adalah label lokal dan nasional. Ia mengalami diskriminasi itu sejak 1979. Djaduk baru bisa masuk industri (nasional) tahun [[1996]], setelah muncul di acara Dua Warna [[RCTI]]. Maka ketika Djaduk banyak menerima ''job'' tingkat nasional, ia tetap bertahan sebagai orang lokal. Tak akan menetap atau berdomisili [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], meski frekuensi tampil di ibu kota sangat tinggi. Djaduk dan kelompoknya tetap berada di Yogyakarta.<ref>http://www.kapanlagi.com/indonesia/d/djaduk_ferianto/</ref>