Garuda Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Revisi Armada |
||
Baris 107:
Tahun [[2013]], Garuda Indonesia mendapat dua penghargaan dari Skytrax yaitu "World Best Economy Class" dan "World Best Economy Class Seat". Pada pertengahan tahun [[2014]], Garuda Indonesia mendapat penghargaan "World's Best Cabin Crew".{{butuh rujukan}}
Pada tanggal [[5 Maret]] 2014, Garuda Indonesia resmi bergabung dengan aliansi
== Slogan perusahaan ==
Baris 161:
Sementara itu, berdasarkan rasio harga beli dengan standar mahal-murah. Garuda Indonesia memang memiliki rasio harga beli saham yang lebih mahal (26 kali) dibanding maskapai Asia Tenggara lainnya, seperti Singapore Airlines (14,06 kali), Malaysia Airlines (7,06) dan Air Asia (9,71 kali) serta China Southern (13,54 kali). Hal ini menjadi daya potensi kemampuan maskapai untuk meningkatkan aspek yang sifatnya ''direct point to passanger''.
===== Masuk Aliansi
Garuda Indonesia pada pertengahan tahun 2010, mengutarakan keinginannya untuk masuk kedalam salah satu dari 3 aliansi besar dunia. Hal ini membuat Garuda menjadikan aliansi sebagai langkah penting untuk mempersiapkan kehadirannya di kancah Internasional sekaligus fondasi dasar agar memeiliki konektivitas yang luas dan menjangkau seluruh bagian didunia, yang akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan
===== Ekspansi Internasional =====
Baris 187:
Sementara itu, disaat yang bersamaan. Kota lain di [[Timur Tengah]] yang juga jumlah penumpangnya mengalami peningkatan dan diminati para penumpang Garuda Indonesia adalah [[Istanbul]], [[Turki]]. Direktur Utama Garuda Indonesia, Arif Wibowo mengatakan "permintaan pasar penerbangan dari Jakarta ke Istanbul sudah mulai tumbuh. Namun jumlah penumpang harus terus didorong agar lebih tinggi lagi sehingga ekonomis untuk diterbangi secara nonstop",urai Arif. Lebih lanjut oleh Arif, rute penerbangan Jakarta-Istanbul memang sangat potensial untuk dilayani. Pihak manajemen Garuda Indonesia pun terus melakukan perhitungan mengenai peluang pembukaan rute penerbangan itu. “Jakarta-Istanbul termasuk rute potensial yang sedang kami perhitungkan dengan baik dan cermat. Namun, rute itu masih dalam status 'wait and see' seiring dengan situasi akhir-akhir ini di Eropa dan Timur Tengah,” perjelas Arif.<ref>{{Cite web |url=http://indo-aviation.com/2016/01/07/garuda-indonesia-pertimbangkan-pembukaan-rute-jakarta-istanbul/ |title=Salinan arsip |access-date=2016-01-08 |archive-date=2016-01-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160109070309/http://indo-aviation.com/2016/01/07/garuda-indonesia-pertimbangkan-pembukaan-rute-jakarta-istanbul/ |dead-url=yes }}</ref>
Garuda Indonesia, baru-baru ini telah memutuskan untuk berpindah tempat operasional maskapai penerbangan dari Terminal 2E dan Terminal 2F Bandara Internasional Soekarno-Hatta ke Terminal 3 Ultimate yang akan diresmikan Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara pada Bulan Agustus 2016. Pada pemakaiannya kedepan, Terminal 3 Ultimate diprioritaskan untuk melayani rute dari maskapai penerbangan Garuda Indonesia, maskapai penerbangan sesama anggota aliansi
Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Angkasa Pura II, Faik Fahmi. Pada tahap awal, Terminal 3 Ultimate didesain hanya untuk menampung penumpang sebanyak 15 juta orang per tahun. Namun, perusahaan akan terus melakukan pengembangan sehingga terminal ini kedepannya bisa menampung kapasitas jumlah penumpang hingga 25 juta orang per tahun. Apabila dirinci lebih dalam, dari total kapasitas 25 juta penumpang itu, 18 juta penumpang dialokasikan untuk Garuda Indonesia dan maskapai penerbangan anggota
=== Masa kepemimpinan Direktur Utama Irfan Setiaputra ===
Baris 329:
Pada tahun 2013, Garuda Indonesia mendirikan sub-brand baru yang bernama ''Explore''. Sub-brand ini didirikan atas rencana pemerintah untuk meningkatkan konektivitas antar kota di Indonesia melalui penerbangan dengan jangkauan rute didaerah terpencil, Garuda mengambil tempat dipangkalan maskapai yang terletak di 5 Kota selain Jakarta seperti, Medan, Balikpapan, Makassar, Denpasar dan Surabaya dengan armada yang terdiri dari [[ATR 72]]-600 dan CRJ 1000 NexGen.
==== Garuda Indonesia dan
Pada pertengahan Tahun 2009, Garuda Indonesia menyampaikan ketertarikannya untuk bergabung di dalam Aliansi
== Armada ==
Baris 369:
! rowspan="2" |Pesanan
! rowspan="2" |Dipensiunkan
! colspan="
! rowspan="2" |Catatan
|-
Baris 375:
! width:20px;" |<abbr title="Executive class">C</abbr>
! width:20px;" |<abbr title="Economy Class">Y</abbr>
!Cargo
! width:20px;" |Total
|-
Baris 384 ⟶ 385:
|36
|186
|222
|1 pesawat akan dikonversi menjadi kargo.
Baris 394 ⟶ 396:
|—
|360
|
|360
|rowspan="3"|PK-GPR menggunakan livery
|-
|36
|215
|
|251
|-
|24
|263
|
|287
|-
Baris 409 ⟶ 414:
|4<ref>{{cite web |title=Airbus: No Orders, Deliveries Down |url=https://seekingalpha.com/article/4404256-airbus-no-orders-deliveries-down |website=[[Seeking Alpha]] |access-date=9 February 2021}}</ref>
|
| colspan="
|2019 Pemesanan LOI. Dijadwalkan akan diperkenalkan secara berurutan mulai tahun 2021.
|-
Baris 419 ⟶ 424:
|24
|277
|
|301
|PK-GHG menggunakan livery Ayo Pakai Masker.
Baris 429 ⟶ 435:
|—
|70
|
|70
|Pesawat penghubung untuk Indonesia's Secondary City dan dioperasikan oleh Garuda Explore<br>akan ditransfer kepada [[Citilink]].<ref>{{cite web |url=https://market.bisnis.com/read/20190201/192/884667/garuda-indonesia-alihkan-2-unit-pesawat-ke-citilink |title=Garuda Indonesia Alihkan 2 Unit Pesawat ke Citilink - Market Bisnis.com |language=id |date= 1 February 2019 |access-date=5 February 2019}}</ref>
Baris 439 ⟶ 446:
|12
|150
|
|162
|rowspan="2"|PK-GMH livery
|-
|—
|8
|162
|
|170
|-
Baris 454 ⟶ 463:
|8
|162
|
|170
|Awal 49 pesanan dibatalkan. Pesawat ini Masih Tunggu Izin Kemenhub untuk Kembali Menerbangkan Boeing 737 Max.
Baris 464 ⟶ 474:
|38
|268
|
|314
|rowspan="2"|PK-GII menggunakan livery
|-
|—
|26
|367
|
|393
|-
Baris 479 ⟶ 491:
|12
|84
|
|96
|PK-GRA menggunakan livery
|-
! colspan="
|-
|[[Airbus A330|Airbus A330-200F]]
Baris 488 ⟶ 501:
|1
|
| colspan="
|Dikonversi dari pesawat penumpang.
|-
Baris 495 ⟶ 508:
|—
|
| colspan="
|PK-GPA dan PK-GPD Dikonversi dari pesawat penumpang.
|-
|[[Boeing 737 Next Generation|Boeing 737-800BCF]]
|—
|<abbr title="To be announced">TBA</abbr>
▲|2
|
| colspan="
|Dipesan mulai tahun 2020. Pesawat ini disewa dari GECAS. (Belum Pasti)<ref>{{cite web|url=https://www.ch-aviation.com/portal/news/82536-garuda-indonesia-to-lease-two-b737-800-freighters-from-gecas|title=Garuda Indonesia to lease two B737-800 freighters from GECAS|publisher=Ch–Aviation|date=2019-10-18}}</ref>
|-
!Total
Baris 509 ⟶ 522:
!67
!
! colspan="
|}
</center>
|