Teori kuman penyakit: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Arum Poespa (bicara | kontrib) kutipan Tag: Menghilangkan referensi VisualEditor |
|||
Baris 197:
=== Robert Koch ===
Robert Koch dikenal sebagai pemrakarsa empat kriteria dasar (yang dikenal sebagai Postulat Koch) untuk menentukan bahwa suatu penyakit disebabkan oleh organisme tertentu. Postulat-postulat ini muncul dari karya seminalnya mengenai [[antraks]] menggunakan kultur murni patogen tersebut yang diisolasi dari binatang.
Postulat Koch dikembangkan di abad ke-19 dan berlaku sebagai
Postulat Koch juga memengaruhi ilmuwan yang hendak meneliti patogenesis mikrobial dari sudut pandang molekuler. Pada tahun 1980-an, berkembang sebuah versi molekuler postulat Koch yang digunakan untuk mengidentifikasi gen mikrobial yang mengenkod faktor virulen.<ref>{{cite journal|author=Falkow S|year=1988|title=Molecular Koch's postulates applied to microbial pathogenicity|url=https://semanticscholar.org/paper/acbf3cc939b002c9eda19269219be1a42fc69b12|journal=Reviews of Infectious Diseases|volume=10|issue=Suppl 2|pages=S274–76|doi=10.1093/cid/10.Supplement_2.S274|pmid=3055197}}</ref>
'''Postulat Koch:'''
Postulat Koch adalah prosedur untuk memasangkan suatu penyakit dengan tepat satu patogen tertentu. Postulat Koch terdiri dari 4 poin, yaitu:
# Mikroorganisme harus banyak ditemukan di seluruh organisme yang mengalami penyakit, tetapi tidak ditemukan di organisme sehat.
Baris 215 ⟶ 218:
Postulat kedua juga mungkin tidak digunakan untuk organisme atau entitas tertentu yang saat ini tidak dapat ditumbuhkan di kultur murni, seperti misalnya prion yang menyebabkan [[penyakit Creutzfeldt-Jakob]].<ref>{{cite journal|author=Inglis TJ|date=November 2007|title=Principia aetiologica: taking causality beyond Koch's postulates|url=http://jmm.sgmjournals.org/cgi/content/full/56/11/1419|journal=Journal of Medical Microbiology|volume=56|issue=Pt 11|pages=1419–22|doi=10.1099/jmm.0.47179-0|pmid=17965339|archive-url=https://web.archive.org/web/20100305231640/http://jmm.sgmjournals.org/cgi/content/full/56/11/1419|archive-date=5 March 2010|access-date=3 December 2012|url-status=dead|doi-access=free}}</ref>
'''Koch dan Metode Kultur Bakteri'''
Salah satu prosedur yang penting untuk dapat menerapkan Postulat Koch adalah kultur (menumbuhkan) bakteri yang terisolasi. Kultur bakteri adalah proses menumbuhkan bakteri di luar lingkungan alaminya. Kultur bakteri yang hanya terdiri dari satu jenis bakteri biasa disebut kultur terisolasi, atau kultur murni.<ref>{{Cite journal|last=Jufri|first=Rhezqy Furwati|date=24 Januari 2020|title=Microbial Isolation|url=https://media.neliti.com/media/publications/299345-microbial-isolation-9b361f46.pdf|journal=Journal La Lifesci|volume=01|issue=01|pages=1}}</ref>
Biasanya, sampel yang diambil dari organisme yang sakit tidak hanya mengandung patogen penyebab penyakit, tapi juga mikroba-mikroba lainnya. Padahal, untuk dapat membuktikan bahwa suatu patogen menyebabkan tepat satu penyakit, patogen harus dapat dipisahkan dari mikroba lainnya. Oleh karena itu, kultur bakteri yang terisolasi adalah prosedur yang sangat penting. Sayangnya, belum ada metode kultur bakteri yang terisolasi yang berhasil di masa ketika Koch meneliti antraks. Koch kemudian mengembangkan metode kultur bakteri yang terisolasi pertama di dunia.<ref>{{Cite web|last=Grimes|first=D. Jay|date=2006|title=Koch’s Postulates—Then and Now|url=http://www.antimicrobe.org/history/Microbe-Grimes-Kochs%20Postulates-2006.pdf|website=antimicrobe.org|access-date=18 Oktober 2021}}</ref>
Suatu ketika, Koch melihat ada noda-noda dengan warna berbeda-beda pada kentang rebus sisa yang tidak dimakan. Koch kemudian memeriksa tiap noda tersebut di bawah mikroskop. Ternyata, tiap noda adalah kultur murni dari bakteri tertentu. Noda dengan warna yang berbeda adalah bakteri yang berbeda. Ternyata, terdapat bakteri yang terbawa oleh angin dan menempel di permukaan kentang. Bakteri-bakteri ini kemudian tumbuh menjadi koloni secara terpisah di permukaan kentang.
Koch menyadari bahwa permukaan yang halus dan padat sebagai media tumbuh membuat bakteri dapat bertumbuh tanpa bercampur satu dengan yang lainnya. Pada saat itu, media tumbuh yang biasa digunakan adalah kaldu. Karena berbentuk cairan, bakteri yang tumbuh di kaldu tidak bisa membentuk kultur murni karena akan tercampur dengan bakteri lainnya. Koch juga menyadari bahwa kentang memiliki nutrisi yang dibutuhkan bakteri untuk berkembang biak. Karena itu, kentang dapat digunakan untuk kultur bakteri.
Koch kemudian bereksperimen untuk membuat media tumbuh dengan zat lain. Karena saran dari salah satu asistennya yang suka membuat selai dan jeli, Koch mencoba membuat media dari agar-agar. Ternyata, media dari agar-agar adalah media yang ideal untuk menumbuhkan mikroba. Agar-agar masih digunakan sampai sekarang sebagai media terbaik untuk kultur bakteri.<ref>{{Cite book|last=Goldstein|first=Natalie|date=Oktober 2010|url=https://books.google.co.id/books/about/Germ_Theory.html?id=idAQPQAACAAJ&source=kp_book_description&redir_esc=y|title=Germ Theory|location=New York|publisher=Infobase Publishing|isbn=978-1-4381-3520-5|pages=76|url-status=live}}</ref>
== Joseph Lister ==
|