Ludwig Ingwer Nommensen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
ProudBatak (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Nama Raja Aman Dari menjadi nama yang lengkap yaitu Raja Amandari Sabungan Lumbantobing
Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 16:
Kunjungan pertama ke [[Tarutung, Tapanuli Utara|Tarutung]] dilakukan pada 11 November 1863. Pada kunjungan pertama ini, Nommensen diterima oleh Ompu Pasang (Ompu Tunggul) kemudian tinggal di rumahnya yang daerahnya masuk dalam kekuasaan Raja Pontas Lumban Tobing. Dari sini Nommensen kemudian kembali ke [[Sipirok, Tapanuli Selatan|Sipirok]] untuk mempersiapkan segala sesuatunya yang diperlukan dalam pelayanannya.
 
Pada pertengahan tahun berikutnya, [[1864]], Nommensen dengan membawa semua perlengkapannya berangkat kembali ke Tarutung, dan tiba di Tarutung pada tanggal [[7 Mei]] 1864. Nommensen kembali ke rumah Ompu Pasang (Ompu Tunggul), tetapi dia ditolak. Di Onan Sitahuru, Nomensen duduk dan merenung di bawah sebatang pohon beringin (hariara) untuk memikirkan apa yang akan dia perbuat. Nommensen lalu pergi ke desa lain dan sampai ke di desa Raja AmanAmandari DariSabungan Lumban Tobing. Nommensen berharap Raja AmanAmandari DariSabungan Lumbantobing dapat mengizinkannya tinggal di atas lumbung padinya. Akan tetapi Raja AmanAmandari Sabungan Lumbantobing sedang pergi ke desa lain membawa isterinya yang sedang sakit keras. Melalui seorang utusan, Nommensen menyampaikan niatnya ini kepada Raja AmanAmandari Sabungan Lumbantobing, akan tetapi Raja AmanAmandari Sabungan Lumbantobing menolak. Nommensen kemudian meminta utusannya ini untuk kembali menemui Raja AmanAmandari Sabungan Lumbantobing untuk kedua kalinya dengan pesan, “bahwa sekembalinya Raja AmanAmandari Sabungan Lumbantobing ke desanya, penyakit istrinya akan hilang”. Raja AmanAmandari Sabungan Lumbantobing kemudian berkata, apabila perkataan Nomensen itu benar, maka dia akan mengizinkan Nomensen tinggal di rumahnya. Penyakit istri Raja AmanAmandari Sabungan Lumbantobing sembuh. Raja AmanAmandari Sabungan Lumbantobing kemudian mengizinkan Nommensen tinggal di rumahnya.
 
Akan tetapi, pada mulanya Raja [[Pontas Lumban Tobing]] tidak mau menerima Nommensen. Dia berusaha memengaruhi Raja-Raja di Silindung supaya menolak Nommensen. Sebaliknya, Raja AmanAmandari DariSabungan Lumban Tobing, juga berusaha mempengaruhi Raja-Raja di Silindung untuk menerimanya. Sehingga masyarakat di sekitar Silindung terbagi dua dalam hal penerimaan terhadap Nommensen. Walaupun masyarakat Silindung terbagi dua (ada yang menerima dan ada yang menolak Nommensen), Nommensen tetap berada di Tarutung dan memulai pelayanannya mengabarkan Injil.
 
Satu tahun kemudian, 27 Agustus 1865, Nommensen dapat melakukan pembaptisan pertama kepada satu orang Batak. Bahkan di kemudian hari, Raja Pontas Lumban Tobing yang dulunya menolak Nommensen, meminta supaya dia dan keluarganya dibaptis. Pada saat itu juga Raja Pontas meminta supaya Nommensen pindah dari Huta Dame ke Pearaja. Setelah Raja Pontas dan keluarganya masuk Kristen, masyarakat Silindung makin banyak masuk Kristen.