Literalisme biblis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 51:
Para literalis biblis percaya bahwa Alkitab harus ditafsirkan sebagai pernyataan-pernyataan harfiah penulisnya, kecuali nas tertentu yang jelas diniatkan penulisnya menjadi alegori, puisi, atau ragam sastra lainnya. Menurut para kritikus, maksud alegoris dapat saja ambigu. Umat Kristen fundamentalis biasanya memperlakukan ayat-ayat seperti [[Penciptaan menurut Kitab Kejadian|riwayat penciptaan di dalam Kitab Kejadian]], riwayat [[Mitos air bah|riwayat air bah]] dan [[bahtera Nuh]], serta umur bapa-bapa leluhur yang kelewat panjang pada [[silsilah-silsilah di dalam Kitab Kejadian]] sebagai fakta sejarah biasa, berdasarkan makna harfiahnya, demikian pula cerita-cerita [[Sejarah Israel dan Yehuda kuno|sejarah Israel Purba]], kisah-kisah campur tangan [[supernatural|adikodrati]] [[Allah]] di dalam sejarah umat manusia, dan [[Mukjizat Yesus Kristus|mukjizat-mukjizat Yesus]].<ref>[http://www.cslewisinstitute.org/pages/resources/publications/knowingDoing/2004/Miracles.pdf#search=%22miracles%20C.S.Lewis%22 ''Pandangan C.S. Lewis tentang Mukjizat-Mukjizat''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080720041510/http://www.cslewisinstitute.org/pages/resources/publications/knowingDoing/2004/Miracles.pdf#search=%22miracles%20C.S.Lewis%22 |date=2008-07-20 }}, Art Lindsley, Knowing & Doing; A Teaching Quarterly for Discipleship of Heart and Mind: C.S. LEWIS INSTITUTE, Edisi Musim Gugur 2004</ref><ref>[http://www.icr.org/pdf/imp/imp-395.pdf#search=%22Genesis%20Flood%20Whitcomb%22 ''The History and Impact of the Book, The Genesis Flood''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060927101053/http://www.icr.org/pdf/imp/imp-395.pdf#search=%22Genesis%20Flood%20Whitcomb%22 |date=2006-09-27 }}, John C. Whitcomb, Impact, No. 395, Mei 2006</ref> Literalisme tidak menyangkal bahwa Alkitab mengandung perumpamaan-perumpamaan, metafora-metafora, dan alegori, tetapi lebih mengutamakan tafsir-tafsir kontekstual yang didasarkan atas niat penulis yang jelas tampak.<ref name=Chicago>[http://www.bible-researcher.com/chicago2.html ''Chicago Statement on Biblical Hermeneutics With commentary by Norman L. Geisler''], Terambil dari ''Explaining Hermeneutics: A Commentary on the Chicago Statement on Biblical Hermeneutics'', Oakland, California: International Council on Biblical Inerrancy, 1983. {{dead link|date=January 2017}}</ref>
 
Di dalam ''[[Pernyataan Chicago tentang KetanpasalahanKenirsalahan Alkitab]]'',<ref name=Chicago2>[http://www.spurgeon.org/~phil/creeds/chicago.htm ''The Chicago Statement on Biblical Inerrancy'']{{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20061115025545/http://www.spurgeon.org/~phil/creeds/chicago.htm |date=2006-11-15 }} (1997)</ref> sarjana-sarjana Kristen konservatif mengaminkan penegasan berikut ini:
 
:KAMI MEMBENARKAN keharusan menafsirkan Alkitab menurut makna harfiahnya atau makna yang sewajarnya. Makna harfiah adalah makna historis-gramatis, yakni pengertian yang diungkap penulis. Tafsir menurut makna harfiah akan mempertimbangkan semua kiasan dan bentuk sastra yang terdapat pada teks bersangkutan.