Nashirul Haq Marling: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ainuddin (bicara | kontrib)
k tambahan frasa "dewan" pada kepanjangan DPP
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
Baris 19:
 
== Riwayat ==
Nashirul sosok ulama muda yang pernah merasakan tempaan pendidikan di Kampus Hidayatullah di bilangan [[Gunung Tembak]], [[Teritip, Balikpapan Timur, Balikpapan|Kelurahan Teritip]], Balikpapan itu. Ulama muda ini pernah menjadi kader Pelajar [[Pelajar Islam Indonesia]] (PII) hingga sempat menduduki posisi sebagai instruktur training. Nashirul menyelesaikan pendidikan SD hingga SMP di kampung halamannya dan Madrasah Aliyah Radhiyatan Mardhiyah (MARAMA) di Balikpapan, Kalimantan Timur.<ref>{{Cite web|title=Profil KH Nashirul Haq, Ulama Muda Ketua Umum Hidayatullah|url=http://www.nasional.news/2020/05/profil-kh-nashirul-haq-intelektual-muda-ketum-dpp-hidayatullah.html|language=id|access-date=2021-10-06}}</ref>.
 
Setamat pendidikan di Balikpapan, dia melanjutkan studi di Universitas Islam Madinah (UIM) Arab Saudi hingga menuntaskan Sarjana Syariah di sana. Selanjutnya dia melanjutkan pendidikan di International Islamic University Malaysia (IIUM) dengan menyabet gelar Master dan doktoralnya di kampus terbesar di Malaysia itu. Nashirul anggota unsur tokoh agama di Centre For Dialogue And Cooperating Among Civilization (CDCC), fasilitator pendirian Center of Study For Indonesian Leadership (CSIL) dan berkecimpung pada riset di Lembaga Studi Islam dan Peradaban (LSIP).
Baris 25:
Musyawarah Nasional (Munas) IV Hidayatullah telah menetapkan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (Ketum DPP) periode 2015-2020. Posisi Ketum DPP resmi ditempati oleh Nashirul Haq menggantikan posisi KH Abdul Mannan yang sebelumnya menjabat pada periode 2010-2015.<ref name=":0">{{Cite web|date=2020-10-30|title=Nashirul Haq Terpilih Lagi Sebagai Ketua Umum Hidayatullah|url=https://republika.co.id/share/qj0eky366|website=Republika Online|language=id|access-date=2021-10-06}}</ref>
 
Dalam sambutannya Nashirul mengaku sempat terguncang dan merasa tidak sanggup saat mengetahui terpilih sebagai Ketum DPP Hidayatullah. "Amanah ini sangat berat. Saya sempat guncang dan merasa tak sanggup," kata Nashirul.<ref>{{Cite web|date=2015-11-10|title=Nashirul Haq Pimpin Hidayatullah|url=https://republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/15/11/10/nxleqz384-nashirul-haq-pimpin-hidayatullah|website=Republika Online|language=id|access-date=2021-10-06}}</ref>. Namun, Nashirul meyakini bahwa amanah ini adalah ujian ketaatan seorang kader Hidayatullah. Sehingga Nashirul menerima amanah untuk memimpin Hidayatullah meski berat.
 
Menurut Nashirul, ada tiga hal yang menjadi prioritas dalam menjalankan kepengurusan organisasi ke depan. Pertama, harus ada gerakan internalisasi untuk meningkatkan kualitas iman dan profesionalitas seluruh kader Hidayatullah. Kedua, Hidayatullah akan memprioritaskan gerakan dakwah dan tarbiyah kepada ummat. Serta, ketiga, menggerakkan kemandirian ekonomi cabang Hidayatullah yang ada di seluruh wilayah Indonesia.
Baris 35:
"Hidayatullah telah menjadikan tarbiyah (pendidikan) dan dakwah sebagai lahan jihad yang utama. Karena itu  mencerdaskan kehidupan bangsa, mengedukasi masyarakat dan mencerahkan ummat dengan ajaran Islam, nilai-nilai tauhid dan prinsip-prinsip ketuhanan Yang Maha Esa adalah bagian penting dari jihad," kata Nashirul.
 
Hal itu disampaikan Nashirul dalam pidato sambutan pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) V Hidayatullah yang dibuka di Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat, dan siarkan secara live melalui kanal Youtube Hidayatullah ID,<ref>{{Citation|title=PEMBUKAAN MUNAS V(IRTUAL) HIDAYATULLAH|url=https://www.youtube.com/watch?v=5f0X6hrufzU|accessdate=2021-10-06|language=id-ID}}</ref>, Kamis (29/10/2020). Dalam Munas tersebut, Nashirul kembali dipercaya mengemban amanah sebagai Ketua Umum DPP Hidayatullah untuk periode 2020-2025.<ref name=":0" />
 
"Memang ada sejumlah pihak yang ingin memberikan stigma negatif kepada ajaran Islam dengan mengidentikkan syariat dengan hukum pidana dan jihad dengan kekerasan," ungkap Nashirul di Gedung Pusat Dakwah Hidayatullah, Jalan Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, pada Jumat (11/10).
Baris 43:
Selain itu, dalam suatu kesempatan rapat pleno ke-19 Dewan Pertimbangan MUI yang berlangsung di Gedung MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, mengambil tema dialog Kebijakan Pendidikan Nasional dan Kepentingan Umat Islam pada Rabu, 23 Agustus 2017, Nashirul menyoroti adanya disparitas dalam penyelenggaraan pendidikan nasional.
 
Anggota Dewan Pertimbangan MUI ini mengeluhkan kebijakan pendidikan yang dirasa kurang berpihak pada pembelajaran agama. Nashirul Haq mengatakan porsi pendidikan agama di sekolah umum saat ini masih jauh dari kata cukup. "Porsi pendidikan agama di sekolah umum, itu sangat minim sekali dibandingkan kebutuhan," ujarnya di lokasi rapat, dikutip Kumparan,<ref>{{Cite web|title=MUI: Porsi Pendidikan Agama di Sekolah Masih Minim|url=https://kumparan.com/kumparannews/mui-porsi-pendidikan-agama-di-sekolah-masih-minim|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2021-10-06}}</ref>, Rabu (23/8).
 
Nashirul mengimbau pemerintah untuk memberikan perhatian lebih terhadap hal tersebut, dengan membuat kebijakan pendidikan agama. Ia berharap pemerintah tak hanya fokus pada aspek kognitif atau intelektualitas siswa, sebab menurutnya agama dapat membentuk moralitas.