Dawet: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Es Teross (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Membalikkan penambahan sejarah tanpa disertai referensi pada revisi 19312420 oleh Dubaya (bicara)
Tag: Pembatalan
Baris 3:
{{Gabungdari|Dawet ireng}}
[[Berkas:Es Dawet.jpg|jmpl|Gambar Es Dawet]]
'''Dawet''' ({{lang-jv|ꦝꦮꦼꦠ꧀|Dhawet}}) merupakan minuman khas [[Jawa]] yang terbuat dari tepung beras ataupun tepung beras ketan, disajikan dengan es parut serta gula merah cair dan santan. Rasa minuman ini manis dan gurih. Mulanya, Dawet berasaladalah minuman khas dari kota [[Kabupaten Ponorogo|PonorogoJepara]]{{cn}}. kemudianSeiring meenyebarperkembangan berbagaizaman, kotaEs didawet Jawamenyebar Sepertike [[Kabupatenseluruh Banjarnegara|Banjarnegara]],kota mulai dari Kota [[Semarang]], [[Solo]], [[Jakarta]], [[Bandung]], dan kota lainnya.
 
== Sejarah ==
Dawet berasal dari Desa Jabung, [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]] tanpa warna atau bening, dikenal pada zaman bupati Ponorogo [[Bathara Katong|Bathoro Katong]] karena bermanfaat menyembuhkan orang sakit yang kala itu Warok Suro menggolo kembali pulih setelah melakukan perang, Kemudian bathoro katong memperkenalkan kepada kakanya [[Raden Patah|Raden Fatah]] di [[Kesultanan Demak]], Seketika raden fatah pun suka dengan minuman Dawet dan ingin di jadikan minuman keseharian di keraton, kemudian dawet jabung yang berwarna bening diberi warna hijau, yang merupakan warna kesukaan Rasulallah Saw, Dawet yang berwarna hijau ini menyebar kebarbagai kota di Jawa Tengah.
 
Ketika Kesultanan Demak melakukan penyerangan Portugis di [[Melaka]], Pasukan Demak disediakan minuman Dawet Hijau suapaya memiliki semangat perang yang tinggi, sehingga Dawet pun dikenal juga oleh orang melayu yang tinggal di Malaysia, Singapura, Riau dan Thailand Selatan.
 
== Perbedaan cendol dan dawet ==