Songket Pandai Sikek: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→ Sejarah, neutral point of view
18ha.nafi (bicara | kontrib)
k memberikan pemaham pada motif songket
Tag: kemungkinan spam pranala VisualEditor
Baris 7:
 
== Motif ==
Songket Pandai Sikek memiliki dua [[pola]] motif, yaitu ''cukie'' dan ''sungayang. Cukie'' digunakan pada bagian-bagian kain seperti tepi kain, kepala kain, badan kain, dan pembatas antara dua motif. Penamaan ''cukie'' didasari oleh nama kain tua yang hanya digunakan saat upacara adat. Sedangkan ''Sungayang'' adalah pola motif yang menutupi seluruh kain songket.{{Sfn|Devi|2015|p=26}} Songket Pandai Sikek memiliki tiga jenis [https://lokerja.online/sejarah-dan-makna-motif-songket-minangkabau/ motif] wajib dalam keperluan adat maupun penggunaan sehari-hari. Ketiganya yaitu motif pohon pinang, motif biji bayam, dan motif jalinan lidi. Motif-motif ini menjadi ciri khas yang membedakan Songket Pandai Sikek dengan Songket dari daerah lain di Minangkabau.{{Sfn|Yandri|2014|p=30}}
 
Kain yang digunakan untuk membuat Songket Pandai Sikek terbagi menjadi dua jenis. Pertama, kain yang dipenuhi oleh motif sehingga warna dasarnya tidak terlihat dengan jelas. Kain ini menggunakan benang berwarna emas. Kedua, kain yang motifnya hanya pada bagian tertentu, sehingga warna dasarnya terlihat jelas. Motifnya menyerupai gambaran [[bintang]] di langit. Pada acara adat, Songket Pandai Sikek yang digunakan harus berwarna dasar merah dan hitam dengan motif berwarna kuning keemasan. Warna dasar merah untuk pengantin perempuan, sedangkan warna dasar hitam untuk pengantin laki-laki. Warna kuning melambang keagungan, ketenaran, tutur kata yang benar dan menempuh jalan yang benar. Warna merah melambangkan keberanian dan kesanggupan menghadapi cobaan hidup. Sedangkan warna hitam melambangkan keabadian. Perpaduan ketiga warna ini juga melambangkan tiga penguasa dalam masyarakat Minangkabau yaitu kaum adat (hitam), cendekiawan (merah), dan ulama (kuning).{{Sfn|Yandri|2014|p=31}}