Keuangan pribadi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Melanjutkan artikel tentang keuangan pribadi sub bagian akhir Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Menambahkan pranala |
||
Baris 1:
'''Keuangan pribadi''' atau disebut juga '''''[./Https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Personal%20finance personal finance]''''' merupakan cabang ilmu finansial yang berhubungan dengan manajemen keuangan pribadi, keluarga dan perusahaan kecil. Keuangan pribadi berbeda dengan '''''[./Https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Corporate%20finance corporate finance]''''' yang mempelajari manajamen keuangan korporasi. Topik-topik utama yang dipelajari dalam keuangan pribadi antara lain [[matematika keuangan]], strategi pengelolaan uang, [https://www.fpsbindonesia.org/publik-media perencanaan keuangan], berutang dengan cerdas, [[asuransi]] dan [[warisan]].
'''Definisi'''
Keuangan pribadi atau ''personal finance'' adalah istilah yang mencakup pengelolaan uang serta tabungan dan investasi. Hal ini termasuk juga penganggaran (''[https://www.mymoneycoach.ca/budgeting/what-is-a-budget-planning-forecasting budgeting]''), perbankan, asuransi, [https://wartaekonomi.co.id/read325971/apa-itu-hipotek?page=1 hipotek], [[investasi]], perencanaan pensiun, [[wiki-indonesia.club/wiki/Pajak|pajak]] dan rencana memiliki rumah atau properti.
Istilah ini juga sering merujuk pada seluruh industri yang menyediakan layanan konsultasi keuangan kepada individu dan rumah tangga, seperti memberi saran tentang peluang dan [[risiko keuangan]] dan investasi.
Keuangan pribadi adalah tentang mencapai tujuan keuangan pribadi, seperti memenuhi kebutuhan jangka pendek, perencanaan pensiun atau menabung untuk persiapan dana pendidikan anak.
Baris 14:
▲'''Prinsip Keuangan Pribadi'''
Kunci agar pengelolaan keuangan pribadi tetap berada di jalur yang benar adalah dengan memahami prinsip-prinsip pengelolaan keuangan itu sendiri, yaitu prioritas, penghematan dan pengendalian.
Baris 37 ⟶ 35:
Tingginya kebutuhan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga menuntut setiap orang memiliki perencanaan keuangan pribadi yang cermat dan matang agar pendapatan dan pengeluaran lebih stabil.
Perencanaan keuangan yang sesuai kebutuhan diperlukan agar tercipta proses berkelanjutan yang akan mengurangi tekanan finansial, mendukung kebutuhan saat ini dan mempersiapkan kebutuhan di masa
Adapun beberapa alasan mengapa perencanaan keuangan pribadi itu penting.
# '''Meningkatkan ''cash flow'' (arus kas)''' Perencanaan keuangan membantu kita dalam meningkatkan arus kas dengan memantau pola dan sifat pengeluaran. Untuk menjaga agar lebih banyak uang yang disimpan, kita perlu melakukan penganggaran yang cermat dan pengeluaran yang bijaksana serta memonitornya secara berkala.
# '''Membantu mengidentifikasi kesalahan''' Dengan memonitor pengeluaran dan perencanaan keuangan secara keseluruhan membuat kita dapat menyadari adanya kesalahan penggunaan dana yang selama dilakukan sehingga dapat membantu kita memperbaiki kesalahan tersebut.
# '''Mewujudkan tujuan hidup''' Setiap orang pasti memiliki tujuan hidup, seperti membeli kendaraan, membeli rumah, menikah dan sebagainya. Memiliki perencanaan keuangan yang tepat, seperti rencana penghematan dan menabung, dapat membantu seseorang dalam mencapai tujuan hidupnya.
# '''Memiliki dana darurat''' Tidak seorang pun yang dapat memprediksi masa depan. Dengan perencanaan keuangan yang baik, kita dapat memiliki dana darurat yang cukup sehingga kita lebih siap jika ada kebutuhan mendesak, seperti biaya pengobatan ketika kita atau anggota keluarga jatuh sakit, kehilangan pekerjaan dan masih harus memenuhi kebutuhan sehari-hari sambil mencari pekerjaan baru dan lain-lain.
# '''Masa pensiun yang nyaman''' Menyiapkan [[dana pensiun]] sedini mungkin dapat dilakukan dengan berinvestasi atau memiliki tabungan pensiun jika ingin menjalani masa pensiun dengan nyaman.
'''Tantangan dalam Perencanaan Keuangan Pribadi'''
Salah satu kunci keberhasilan perencanaan keuangan pribadi yang sering diungkapkan para
# '''Kehidupan tidak dapat diprediksi''' Seseorang mungkin telah bekerja keras untuk mengumpulkan sejumlah uang dan menyisihkan sebagian dari pendapatan untuk ditabung.
# '''Keluarga membentuk cara pandang kita terhadap uang, bisa baik atau buruk''' Anak-anak yang sejak kecil dididik dengan kebiasaan hidup hemat dan menabung cenderung lebih cermat dan bijak dalam menggunakan uangnya ketika dewasa. Mereka yang memiliki hubungan kurang baik dengan orangtuanya, orangtua yang memiliki kebiasaan buruk (misalnya, pecandu alkohol atau obat-obatan, judi dan sebagainya) dan mengalami kesulitan finansial, seringkali harus menjalani beberapa pekerjaan untuk menyokong kebutuhan dirinya maupun keluarganya. Hal ini akan membuatnya lebih mampu menghargai uang karena tahu bahwa mencari uang itu tidak mudah.
# '''Setiap orang memiliki keinginan yang berbeda''' Berbeda keinginan, berbeda pula cara yang ditempuh untuk memperolehnya. Ada yang melakukannya dengan memiliki pekerjaan sampingan, menabung atau investasi dan berutang. [[Kartu kredit]] adalah salah satu jalan pintas untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan tanpa harus memiliki cukup uang terlebih dulu. Namun ada pula orang-orang yang lebih memilih menabung hingga dana yang dibutuhkan terkumpul dibanding berutang atau menggunakan kartu kredit. Hal ini juga berlaku pada preferensi seseorang dalam membeli barang, di mana ada orang yang lebih mengutamakan harga yang terjangkau dan ada yang lebih mengutamakan kemewahan. Jika tidak dapat mengendalikan, orang dapat terjerat utang, termasuk utang kartu kredit.
# '''Perbedaan penghasilan dan jumlah uang yang dimiliki''' Kesenjangan upah menyebabkan orang-orang yang bekerja di suatu industri dan mengerjakan pekerjaan yang sama mendapat upah yang berbeda. Perbedaan tersebut seringkali begitu jauh dan cenderung tidak adil. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti ketidaksetaraan gender, diskriminasi rasial dan disabilitas yang masih sering terjadi di tempat kerja, Penganggaran yang cermat memang menjadi salah satu faktor keberhasilan seseorang dalam menyimpan lebih banyak uang sebagai dana darurat. Namun menabung akan lebih mudah dilakukan jika kita memiliki lebih banyak pendapatan.
'''Strategi Pengelolaan Keuangan Pribadi'''
Baris 62 ⟶ 59:
Semakin awal kita mulai merencanakan keuangan, tentu semakin baik. Namun tidak ada kata terlambat untuk menetapkan tujuan keuangan demi terwujudnya keamanan dan kebebasan finansial. Berikut adalah tips pengelolaan keuangan pribadi yang dapat dilakukan.
# '''Menyusun anggaran''' [[Anggaran]] adalah hal yang esensial dalam keuangan pribadi. Anggaran disusun sebagai panduan agar kita hidup sesuai kemampuan dan memiliki tabungan yang cukup untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Ada beberapa metode penganggaran yang dapat digunakan. Salah satu yang populer adalah metode penganggaran 50:30:20. '''50% dari pendapatan bersih (setelah dikurangi pajak) per bulan untuk kebutuhan sehari-hari''', seperti bayar sewa, bayar tagihan listrik, belanja bahan makanan dan biaya transportasi. '''30% dialokasikan untuk biaya diskresioner''' (Inggris
# '''Memiliki dana darurat''' Sesuai namanya, dana darurat digunakan sebagai dana cadangan jika ada pengeluaran tidak terduga, seperti biaya pengobatan, perbaikan mobil, ketika kehilangan pekerjaan sedangkan harus memenuhi kebutuhan sehari-hari dan sebagainya. Besarnya dana darurat idealnya adalah tiga sampai enam kali pengeluaran bulanan. Untuk pasangan suami-istri yang memiliki anak, jumlahnya bisa lebih besar lagi. Para
# '''Batasi utang''' Untuk mencegah agar jangan sampai terjerat [[utang]], sebaiknya pengeluaran tidak lebih besar daripada pendapatan. Sebagian besar orang memang harus berutang, namun berutang tidak selalu buruk jika digunakan untuk memperoleh [[aset]] yang dapat menambah kekayaan. Misalnya, utang untuk membeli rumah (KPR) atau kendaraan kemudian rumah atau kendaraan tersebut disewakan sehingga menambah ''[[:en:Passive_income|passive income]].'' Jika memang butuh berutang, pastikan total utang maksimal 50% dari total aset dan besaran cicilan per bulan tidak lebih dari 30% pendapatan bersih bulanan.
# '''Gunakan kartu kredit dengan bijaksana''' Kartu kredit bisa menjadi jebakan. Pemakaiannya harus dikelola dengan benar. Membayar cicilan tepat waktu, menjaga agar jumlah cicilan utang per bulan tidak lebih dari 30% dan menghindari pemakaian maksimum adalah langkah-langkah bijak dalam menggunakan kartu kredit.
# '''Memonitor riwayat dan skor kredit''' Sebelum memberikan kredit, [[bank]] atau [[lembaga keuangan]] akan mengecek '''riwayat kredit''' (dulu dikenal dengan nama '''BI checking''') si nasabah. '''BI checking''' adalah Informasi Debitur Individual (IDI) Historis yang mencatat lancar atau macetnya pembayaran kredit. Nasabah yang memiliki riwayat kredit buruk akan mengalami hambatan untuk mendapatkan pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya. Sekarang BI checking sudah digantikan dengan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) [[Otoritas Jasa Keuangan]] (OJK). Di dalam SLIK inilah terdapat informasi skor kredit SID yang digunakan oleh bank atau lembaga keuangan untuk menilai calon debiturnya. Penentuan skor kredit akan dilihat dari catatan kolektibilitas calon [[debitur]]. Skor kredit SID memiliki rentang 1-5 dengan rincian sebagai berikut. '''Skor 1 : kredit lancar,''' artinya debitur selalu memenuhi kewajibannya membayar cicilan beserta bunganya setiap bulan hingga lunas secara tepat waktu '''Skor 2 : kredit DPK atau kredit dalam perhatian khusu'''s, artinya debitur tercatat menunggak cicilan selama '''1-90 hari''' '''Skor 3 : kredit tidak lancar''', artinya debitur tercatat menunggak cicilan '''91-120 hari''' '''Skor 4 : kredit diragukan''', artinya debitur tercatat menunggak cicilan '''121-180 hari''' '''Skor 5 : kredit macet''', artinya debitur tercatat menunggak cicilan '''lebih dari 180 hari''' Bank akan menolak debitur yang memiliki skor kredit 3, 4 dan 5.
#
#
# '''
#
#
# '''Merencanakan (dan menabung) dana''' '''pensiun''' Masa pensiun bisa datang lebih dini dari yang Anda perkirakan. Masa pensiun bisa direncanakan sedari muda dengan berinvestasi, mengikuti program tabungan pensiun dan memiliki asuransi jiwa.
#
# '''
{{Sedang ditulis}}
|