Mustafa Sjarief Soepardjo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 12:
===Tertangkapnya Brigjen Soepardjo===
Brigjen Soepardjo tertangkap
Menjelang hari Lebaran, [[Kodam Jaya|Panglima Kodam V/Jaya]] [[Amirmachmud|Brigjen Amirmachmud]] mendapat tugas khusus. Perintah datang langsung dari [[Pangkostrad|Panglima Kostrad]] merangkap pimpinan sementara TNI AD [[Soeharto|Letjen Soeharto]]. Sang buronan adalah perwira berpangkat [[Brigadir Jenderal]], pangkat tertinggi seorang tentara yang terlibat langsung dalam Gerakan 30 September (G30S) 1965. Bersama [[Untung Syamsuri|Letnan Kolonel Oentoeng Sjamsoeri]] dari [[Resimen Tjakrabirawa]], dia dituding ikut merancang penculikan sejumlah perwira tinggi Angkatan Darat. Tercatat sejak Oktober 1965, Soepardjo telah masuk daftar buruan [[Komando Distrik Militer 0501|Kodim 0501/Jakarta Pusat]]. Untuk meringkus Soepardjo secepatnya, [[Kodam Jaya|Panglima Kodam V/Jaya]] [[ Amirmachmud]] menggelar operasi intelijen. Tim khusus dibentuk dalam operasi bersandi “kalong”. Dinamakan demikian karena tim operasi bergerak malam hari, seperti kalong. Operasi Kalong dipimpin oleh Kapten Cpm Suroso. Personelnya berasal dari Kompi Raiders Kodam V Jaya yang dipersiapkan sebagai pasukan tempur. Selain itu, kelompok pengintai di bawah pimpinan Pembantu Letnan M. Afandi bertugas mencari informasi persembunyian Soepardjo.<ref>[https://historia.id/politik/articles/meringkus-soepardjo-sang-jenderal-buronan-Dr9M8/page/2 "Meringkus Soepardjo, Sang Jenderal Buronan"]</ref>
|