Umi Dachlan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Mundugumor (bicara | kontrib) |
Mundugumor (bicara | kontrib) k →Hidup |
||
Baris 21:
Setahun setelah lulus kuliah, ia diangkat menjadi dosen di Fakultas Seni Rupa, ITB. Pada tahun yang sama, ia juga menerima [[Hadiah Memorial Wendy Sorensen]] untuk lukisan terbaik.<ref>{{Cite web|url=http://www.artagendasea.org/umi-dachlan|title=Umi Dachlan|website=Art Agenda, S.E.A.|language=en-US|access-date=2020-02-25|archive-date=2020-02-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20200225060518/http://www.artagendasea.org/umi-dachlan|dead-url=yes}}</ref> Wendy Sorensen adalah istri Abel Sorensen, seorang arsitek penting dalam sejarah Indonesia, yang ditunjuk oleh Presiden Sukarno untuk merancang Hotel Indonesia untuk Asian Games ke-4 tahun 1960.
Sementara Umi Dachlan sangat dipengaruhi oleh fakultasnya di ITB, Bandung, ia juga memiliki banyak kontak artistik dengan pusat seni besar kedua di Indonesia, [[Akademi Seni Rupa Indonesia]] (ASRI) di Institut Seni Indonesia di Yogyakarta. Sejak berdirinya Republik Indonesia setelah Perang Dunia II, kedua lembaga ini mencerminkan dua kutub diskusi yang disebut "East versus West". ITB dipimpin oleh pelukis Belanda [[Ries Mulder]], yang lembaganya sering dikritik, sedangkan ASRI dipandang sebagai cerminan seni asli Indonesia yang sebenarnya. Pada tahun 1974, konflik East versus West dan fokus pada bentuk seni klasik seperti lukisan dan patung menyebabkan berdirinya [[Gerakan Seni Rupa Baru Indonesia]] (GSRB), yang dipandang sebagai awal Seni Rupa Kontemporer Indonesia. Banyak seniman individu ITB yang tidak melihat karyanya sebagai cerminan Timur versus Barat, termasuk
Umi tidak menikah dan meninggal di rumahnya di Bandung pada usia 66 tahun dalam tidurnya.<ref name=":0" />
|