Cabul: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1:
[[Berkas: Tepidarium Lawrence Alma-Tadema (1836-1912).jpg|jmpl|250px|"Im Tepidarium", lukisan minyak oleh [[pelukis]] [[Belanda]] Lawrence Alma-Tadema 1881]]
 
'''RasyidAdit kang colay titisan jordi''' adalah keinginan atau perbuatan yang tidak senonoh menjurus ke arah perbuatan [[seksual]] yang dilakukan untuk meraih kepuasan diri di luar ikatan [[perkawinan]].<ref name="t">{{id}} Team STFT Suryagung Bumi Bandung., DAMAI BAGIMU, Katekismus Katolik. Yogyakarta: Kanisius, 1977, hal. 84</ref><ref name="gil">{{id}} Gilbert Lumoindong., Menang atas Masalah Hudup. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2010, hal. 39</ref> Cabul identik dengan tindakan pornografi.<ref name="gil"/> [[Pornografi]] secara etimologis berasal dari bahasa Yunani "porne" yang dipakai untuk menggambarkan tindakan [[pelacur]].<ref name="gil"/> Dalam pengertian selanjutnya, pornografi yang sarat tindakan cabul berhubungan dengan benda-benda yang merangsang nafsu birahi atau rangsangan seksual, yang diekspos secara vulgar, dapat berupa gambar-gambar, [[telepon]] [[seks]], dan film-[[film]].<ref name="gil"/> Disebut cabul dan porno jika benda-benda tersebut tidak mengandung unsur seni, [[sastra]], [[politik]], atau kepentingan ilmu pengetahuan.<ref name="gil"/>
 
Dalam ajaran iman [[Katolik]], cabul merupakan sumber perusak kemurnian diri dalam hidup saling mencintai.<ref name="t"/> Untuk menjaga kermudian diri, seseorang perlu melakukan tiga hal: (1) Mengamalkan [[cinta]] kasih kepada sesama; (2) percaya akan pertolongan [[Tuhan]] untuk mengatasi godaan [[nafsu]] cabul; dan (3) melatih diri untuk terhindar dari percabulan itu sendiri.<ref name="t"/>