Nabi dan rasul dalam Islam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k menambahkan konten dan referensi
k menambahkan konten dan referensi
Baris 3:
{{Rukun Iman}}
{{Islam Sunni}}
Dalam'''Nabi Islam,dan rasul''' adalah [[nabimanusia]]''' yang dipilih secara langsung oleh [[Allah]] untuk mengajarkan [[tauhid]] kepada umat manusia melalui penerimaan [[wahyu]].<ref>{{Cite book|last=Afifi, L. A., dkk.|date=2020|url=http://digilib.uinsgd.ac.id/33180/1/Ebook%2014.pdf|title=Kontekstualisasi Antropologi dan Sosiologi Agama|location=Bandung|publisher=Prodi S2 Studi Agama-Agama, UIN Sunan Gunung Djati Bandung|isbn=978-623-94239-8-8|editor-last=Zulaiha, E., dan Rahman, M. T.|pages=56-57|url-status=live}}</ref> Dalam Islam, nabi ({{lang|ar|نبي}}, ''nabī''; jamak: {{lang|ar|أنبياء}}, ''anbiyāʾ'') adalah seorang yang mendapat wahyu dari [[Allah]]. Di antara para nabi, ada juga yang merupakan '''[[rasul]]''' ({{lang|ar|رسول}}, ''rasūl''; jamak: {{lang|ar|رسل}}, ''rusul''), yakni seorang yang mendapat wahyu Allah dan wajib menyebarkan ajarannya.
 
Mengimani nabi dan rasul merupakan [[rukun iman]] keempat. Di antara para nabi, [[Adam]] merupakan nabi pertama, sedangkan [[Muhammad]] merupakan nabi terakhir. Di antara para rasul, ada lima orang yang mendapat gelar ''[[ulul azmi|ulul 'azmi]]'', yakni para rasul yang memiliki ketabahan luar biasa. Mereka adalah Nuh, Ibrahim, Musa, 'Isa, dan Muhammad.