Islam di Uni Soviet: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→top: Perbaikan kesalahan ketik, Perbaikan tata bahasa Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan. |
||
Baris 2:
[[Berkas:Soviet Union Muslim Population 1979.jpg|jmpl|400px|Peta persebaran penduduk [[muslim]] di [[Uni Soviet]] pada tahun [[1979]].]]
{{Islam by country}}
[[Uni Soviet]] adalah bekas [[negara]] yang terdiri atas [[daftar republik di Uni Soviet|lima belas republik sosialis]] yang dibentuk pada tahun [[1922]] hingga [[pembubaran Uni Soviet|dibubarkan pada penghujung tahun 1991]]. Dari lima belas republik tersebut, enam di antaranya memiliki penduduk mayoritas [[muslim]], yaitu [[RSS Azerbaijan|Azerbaijan]], [[RSS Kazakhstan|Kazakhstan]], [[RSS Kirgizstan|Kirgizstan]], [[RSS Tajikistan|Tajikistan]], [[RSS Turkmenistan|Turkmenistan]], dan [[RSS Uzbekistan|Uzbekistan]].<ref name="WP">Hannah, Abdul. "Chapter 1." ''Early History of Spread of Islam in (former) Soviet Union''. 16 September 2002. Witness Pioneer. 14 Februari 2007. [http://www.witness-pioneer.org/vil/Books/SH_CA/chapter_1.htm]</ref> Terdapat pula masyarakat muslim dalam jumlah besar di wilayah [[Idel-Ural]] dan [[Kaukasus Utara]], [[RSFS Rusia|Federasi Rusia]]. Masyarakat muslim [[Tatar]] juga dapat ditemukan dalam jumlah besar di [[Siberia]] dan wilayah lainnya.<ref name=WP/>
Kaum [[Bolshevik]] ingin memasukkan sebanyak mungkin bekas wilayah [[Kekaisaran Rusia]] ke dalam [[Uni Soviet]] sehingga mereka dihadapkan pada beberapa pertentangan karena mendirikan Uni Soviet di wilayah-wilayah dengan pengaruh [[Islam]] yang kuat.
Walaupun aktif menganjurkan paham [[ateisme]], [[pemerintah Uni Soviet]] mengizinkan kegiatan keagamaan yang terbatas di semua republik yang masyarakatnya mayoritas muslim.<ref>http://www.country-data.com/cgi-bin/query/r-12521.html</ref> Masjid-masjid masih berfungsi sebagaimana mestinya di kebanyakan kota besar republik-republik di [[Asia Tengah]] dan [[Azerbaijan]], tetapi jumlahnya menurun secara drastis dari 25.000 pada tahun 1917 menjadi hanya 500 pada tahun [[1970]]-an. Sebagai bagian dari pengenduran aturan pembatasan agama secara umum, pada tahun 1979 beberapa asosiasi keagamaan muslim didaftarkan dan beberapa masjid yang ditutup oleh pemerintah dikembalikan kepada masyarakat muslim setempat. Pemerintah juga mengumumkan rencana untuk mengizinkan pemuka agama Islam dalam jumlah terbatas untuk mengikuti pelatihan dalam jangka waktu dua dan lima tahun, masing-masing di [[Ufa]], [[RSFS Rusia]], dan [[Baku]], [[RSS Azerbaijan]].
Pada akhir tahun 1980, Islam memiliki jumlah penganut terbanyak kedua di [[Uni Soviet]] dengan 45-50 juta orang mengakui diri mereka sebagai muslim. Akan tetapi, Uni Soviet hanya memiliki 500 masjid yang berfungsi, sebagian kecil berasal dari masa sebelum [[Revolusi Oktober|revolusi]], dan hukum yang berlaku melarang adanya kegiatan keagamaan di luar [[masjid]] dan [[madrasah]]. Semua masjid yang masih berfungsi, madrasah, dan penerbitan Islam diawasi oleh empat "direktorat spiritual" yang dibentuk untuk memberi kendali bagi pemerintah. "Direktorat Spiritual untuk Asia Tengah dan Kazakhstan", "Direktorat Spiritual untuk Uni Soviet di Eropa dan Siberia", serta "Direktorat Spiritual untuk Kaukasus Utara dan [[Dagestan]]" mengawasi kehidupan beragama masyarakat muslim [[Sunni]]. Adapun "Direktorat Spirital untuk Transkaukasia" mengawasi masyarakat muslim Sunni dan [[Syiah]]. Mayoritas masyarakat muslim di [[Uni Soviet]] adalah Sunni, hanya kira-kira 10 persen saja yang sebagian besar tinggal di [[RSS Azerbaijan|Azerbaijan]] berpaham Syiah.<ref>http://www.country-data.com/cgi-bin/query/r-12520.html</ref>
== Sejarah ==
Tidak seperti penganut [[Kristen Ortodoks]], penganut [[Islam]] di [[Uni Soviet]] awalnya mengalami kebebasan beragama yang lebih luas di bawah kekuasaan baru kaum [[Bolshevik]]. [[Vladimir Lenin]] mengawasi pengembalian [[artefak|artefak-artefak]] Islam seperti [[Al-Qur'an|Al-Qur'an Utsman]],<ref name="IS">Crouch, Dave. "The Bolsheviks and Islam." ''International Socialism: A Quarterly Journal of Socialist Theory'', hlm. 110. 14 Februari 2007. [http://www.isj.org.uk/index.php4?id=181&issue=110]</ref> penetapan sistem pengadilan berdasarkan prinsip [[syariat Islam]] yang diberlakukan selaras dengan sistem hukum [[komunis]],<ref name=IS/> pemberian kedudukan kuasa kepada para pemuka agama dan "sosialis Islam",<ref name=IS/> penerapan sistem [[aksi afirmatif]] yang disebut ''[[korenizatsiya]]'' ("pemribumian") yang banyak membantu masyarakat muslim lokal,<ref name=IS/> dan penetapan hari [[Jumat]] sebagai hari libur di seluruh [[Asia Tengah]].<ref name=IS/>
Di bawah kekuasaan [[tsar]], [[muslim]] ditindas secara brutal dan [[Kristen Ortodoks]] diakui sebagai satu-satunya agama resmi. Pada tanggal [[24 November]] [[1917]], [[Lenin]] mengatakan:
|