Teori kuman penyakit: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 2 books for Wikipedia:Pemastian (20211109)) #IABot (v2.0.8.2) (GreenC bot
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
Baris 41:
Abad ke-19 ini menjadi era kejayaan bagi teori kuman penyakit karena teori ini telah dikenal oleh masyarakat luas. Sejak saat itu, masyarakat percaya bahwa beberapa penyakit yang menyerang manusia selama berabad-abad tenyata disebabkan oleh invasi mikroorganisme ke dalam tubuh manusia. Teori kuman penyakit ini memberikan dampak yang sangat besar bagi perkembangan [[Epidemiologi|epidemologi]] penyakit infeksi. Berkat teori ini juga, banyak penyakit yang akhirnya dapat dicegah dan juga disembuhkan. Teori kuman penyakit ini mengarahkan para ilmuwan untuk menghasilkan obat-obatan antibiotik dan antimikroba seperti [[vaksin]], [[sterilisasi]], [[preurisasi]], dan [[Kesehatan masyarakat|program sanitasi publik]]. Teori ini terus berkembang hingga ke level molekul pada abad ke-20. <ref name=":2" />
=== Israel Kuno ===
[[Hukum Musa]] atau Taurat Musa (1000 SM) merupakan salah satu bukti pemikiran-pemikiran awal yang membahas mengenai penularan dalam penyebaran penyakit. Dalam Hukum Musa, hal ini disebut dengan ''contagium animatum'' atau penyebaran penyakit yang tak kasat mata melalui kontak fisik yang berdekatan.<ref>{{Cite web|last=Gillen|first=Dr. Alan L.|last2=Oliver|first2=Douglas|date=2009|title=Creation and the Germ Theory|url=https://answersingenesis.org/biology/microbiology/creation-and-the-germ-theory/|website=Answers in Genesis web site|access-date=17 Oktober 2021}}</ref>. Untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut, Hukum Musa membahas tentang pentingnya memberlakukan peraturan kebersihan dalam masyarakat, menjaga kesehatan reproduksi, dan memerintahkan karantina bagi penderita kusta atau penyakit kelamin.<ref>{{Cite book|last=McGrew|first=Roderick|date=1985|title=Encyclopedia of medical history|url=https://archive.org/details/encyclopediaofme0000mcgr_u2p1|location=London|publisher=Macmillan|url-status=live}}</ref>. Termasuk di antara bentuk-bentuk tanggung jawab kesehatan individual dan masyarakat adalah kebersihan makanan, tempat tinggal atau rumah, waktu untuk istirahat, pembuangan sampah yang benar, dan akses air bersih.<ref name=":8">{{Cite journal|last=Tulchinsky|first=Theodore|last2=Varavikova|first2=Elena|date=2014|title=A History of Public Health|journal=The New Public Health}}</ref>. Masyarakat Israel Kuno juga diperintahkan untuk mencuci tangan dan benda lain sebagai bentuk pemurnian. Selain itu, terdapat juga larangan untuk memakan daging binatang yang sakit atau kotor, serta tata cara penyembelihan binatang agar bisa disimpan lebih lama.
 
Menurut Tafsir [[Talmud]] mengenai hukum Alkitab, terdapat dua prinsip yang membahas tentang kebersihan dan kesehatan manusia. Prinsip yang pertama adalah ''Pikuah Nefesh'' atau kesucian hidup.<ref name=":8" />. Prinsip ini menyebutkan bahwa bahwa penyelamatan satu nyawa manusia dianggap sebagai menyelamatkan seluruh dunia. Lalu prinsip yang kedua adalah ''Tikkun Olam,'' yang menekankan tentang pentingnya peningkatan kualitas hidup seluruh makhluk hidup di dunia.<ref name=":8" />.
 
Kewajiban untuk menjaga kebersihan dan kesehatan yang terdapat dalam Hukum Musa tersebut merupakan pesan dari Tuhan untuk para umat manusia yang disampaikan lewat Musa. Oleh karena itu, praktik-praktik kebersihan dianggap sebagai bagian dari kegiatan keagamaan. Pembahasan mengenai kebersihan dan kesehatan manusia yang terdapat dalam Hukum Musa menciptakan dasar ''health policies'' dalam individu dan masyarakat modern.
Baris 204:
John Snow juga merupakan seorang ilmuwan yang skeptis terhadap teori miasma yang populer pada masa hidupnya. Meskipun pada waktu itu teori kuman penyakit yang dipelopori oleh Girolamo Fracastoro belum sepenuhnya berkembang dan belum tersebar luas, Snow sudah menunjukkan pemahaman jelas terhadap teori tersebut. Hal ini ditunjukkan dalam tulisan-tulisannya. Ia pertama kali menerbitkan teorinya dalam sebuah esai tahun 1849 berjudul Mengenai Mode Penyebaran Kolera. Para dokter dan ilmuwan mengira dia berada di jalur yang salah dan terjebak dengan kepercayaan populer pada saat itu, bahwa kolera disebabkan oleh menghirup udara kotor atau "miasma di atmosfer". Pada esai tersebut, ia juga menyatakan bahwa rute penyebaran kolera adalah melalui [[Transmisi fekal–oral|transmisi fekal-oral]] dan bahwa penyakit itu berkembang di usus besar. Kolera adalah penyakit usus yang dapat menyebabkan kematian dalam beberapa jam setelah gejala pertama, yaitu muntah atau diare. Ia bahkan menyatakan bahwa struktur kolera mirip seperti sel pada bukunya edisi tahun 1855. <ref>{{Cite web|last=Tuthill|first=Kathleen|date=Nov 2003|title=JOHN SNOW AND THE BROAD STREET PUMP|url=https://www.ph.ucla.edu/epi/snow/snowcricketarticle.html|website=UCLA Department of Epidemiology|access-date=23 oct 2021}}</ref>
 
Ketika wabah kolera mulai menyebar ke area yang lebih luas di London, Snow memulai penyelidikannya tentang penyebaran penyakit ini. Snow berkonsultasi dengan beberapa pihak, mulai dari ahli kimia yang meneliti limbah kotoran penderita kolera, mencari informasi ke otoritas sumber air dan saluran sanitasi di Horsleydown, London (yang merupakan area penyebaran kolera), hingga mempelajari seluruh laporan tentang wabah besar yang terjadi pada tahun 1832.<ref name=":21" />.
 
Pada pertengahan tahun 1849, Snow menyatakan teorinya kepada publik melalui esai yang ia tulis, bahwa kolera disebabkan oleh suatu agen yang belum teridentifikasi dan ditelan oleh penderita. Penyebaran agen ini dapat melalui kontak langsung dengan limbah dari penderita kolera lain, atau melalui air minum yang terkontaminasi limbah tersebut.<ref>{{Cite book|last=Johnson|first=Steven|date=2006|url=https://www.worldcat.org/oclc/434890968|title=The ghost map : the story of London's most terrifying epidemic--and how it changed science, cities, and the modern world|location=New York|publisher=Riverhead Books|isbn=978-1-4295-0129-3|oclc=434890968}}</ref>.
 
Pada tahun 1854, Snow tinggal di Jalan Sackville, Piccadilly. Jarak dari tempat tinggalnya 10 menit dengan berjalan kaki dari Jalan Broad, Lapangan Square. Beberapa kasus kolera terjadi hingga akhir Agustus, namun wabah utama baru dimulai pada malam hari tanggal 31 Agustus. Snow mendefinisikan sebagai wabah yang paling mengerikan yang pernah terjadi di Inggris. Wabah ini diklaim merenggut nyawa lebih dari 500 orang hanya dalam 10 hari.<ref>{{Cite journal|last=Snow|first=Stephanie J|date=2002-10|title=Commentary: Sutherland, Snow and water: the transmission of cholera in the nineteenth century|url=https://academic.oup.com/ije/article-lookup/doi/10.1093/ije/31.5.908|journal=International Journal of Epidemiology|language=en|volume=31|issue=5|pages=908–911|doi=10.1093/ije/31.5.908|issn=1464-3685}}</ref>
 
Untuk membuktikan hipotesisnya bahwa sumber wabah adalah air yang terkontaminasi, Snow melakukan investigasi dengan mengunjungi rumah-rumah di London yang menerima air dari dua sistem suplai:<ref name=":21">{{Cite book|last=Tulchinsky|first=Theodore H.|date=2018|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/B9780128045718000172|title=John Snow, Cholera, the Broad Street Pump; Waterborne Diseases Then and Now|publisher=Elsevier|isbn=978-0-12-804571-8|pages=77–99|language=en|doi=10.1016/b978-0-12-804571-8.00017-2|pmc=PMC7150208}}</ref>:
 
* Sistem pertama yaitu dari bagian Sungai Thames yang terkontaminasi limbah.
Baris 221:
Pada tahun 1855, ia menerbitkan edisi kedua dari artikelnya. Dalam artikel tersebut ia menggambarkan penelitian lebih lanjut mengenai dampak suplai air pada masa wabah tahun 1854 di Soho, London.
 
Lebih rinci, artikel tersebut berisi penjelasan tentang hasil investigasi Snow pada suplai air di distrik London selatan. Di distrik tersebut, Snow menemukan bahwa orang-orang yang rumahnya disuplai air oleh Perusahaan Lambeth punya kemungkinan 8,5 kali lebih kecil untuk meninggal akibat kolera selama tujuh minggu pertama wabah, serta lima kali lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal di tujuh minggu selanjutnya jika dibandingkan dengan orang-orang yang rumahnya disuplai air oleh Perusahaan Southwark dan Vauxhall. Hal ini karena perusahaan Lambeth telah memindahkan sumber airnya ke hulu Sungai Thames (area yang airnya tidak terkontaminasi), sesuai dengan Undang-Undang Air Metropolis Tahun 1852.<ref>{{Cite book|last=Luckin|first=Bill|date=1986|title=Pollution and Control: A Social History of the Thames in the Nineteenth Century.|location=Adam Hilger, Bristol|isbn=9780852744727|url-status=live}}</ref>.
 
Pada buku ini pula, Snow menjelaskan dengan rinci hasil dari investigasinya pada wabah kolera yang terjadi di subdistrik Soho, yaitu di Lapangan Golden yang merupakan lokasi dari Jalan Broad. Snow bahkan mencantumkan peta yang menunjukkan titik-titik lokasi kematian akibat kolera di dalam bukunya itu.<ref name=":20" />. Pada penelitiannya tersebut, Snow menemukan bahwa sumber wabah kolera adalah sebuah pompa umum yang digunakan di Jalan Broad (kini Jalan Broadwick). Meskipun penelitian melalui zat kimia dan mikroskop yang ia lakukan pada sampel air dari pompa itu tidak mampu menyimpulkan adanya bahaya, penelitiannya mengenai pola penyakit cukup untuk meyakinkan otoritas setempat agar menutup pompa itu dengan melepas pegangannya. Aksi ini kini dianggap sebagai tindakan yang mengakhiri wabah, tetapi Snow mengamati bahwa wabah itu sendiri mungkin sudah sangat berkurang.
 
Pernyataan Snow bahwa kolera dapat masuk ke tubuh manusia lewat transmisi fekal-oral didukung oleh temuan seorang pendeta bernama Henry Whitehead. Melalui survei yang ia lakukan terhadap warga di Distrik Soho, Whitehead bertemu dengan seorang wanita yang kehilangan bayi dan suaminya pada hari-hari awal terjadinya wabah di akhir Agustus. Bayi wanita ini menderita diare yang merupakan salah satu gejala dari kolera. Sehari sebelum bayinya meninggal pada Agustus 31, wanita ini mencuci popok bayinya dan membuang air bekas cucian popok tersebut di sebuah tangki septik. Tangki septik ini terletak hanya beberapa kaki dari pompa air di Jalan Broad. Temuan Whitehead ini kemudian menyediakan penjelasan yang mendukung bagaimana air di pompa tersebut terkontaminasi dan menyebabkan wabah kolera terjadi.<ref name=":16">{{Cite book|last=Chapelle|first=Frank|date=2005|url=https://www.worldcat.org/oclc/56920850|title=Wellsprings : a natural history of bottled spring waters|location=New Brunswick, N.J.|publisher=Rutgers University Press|isbn=0-8135-3614-6|oclc=56920850}}</ref>.
 
Setelah wabah kolera mereda, pemerintah mengganti pegangan pompa di Jalan Broad itu. Mereka hanya mau menanggapi ancaman kesehatan populasi akibat air pompa tersebut, dan setelah itu, mereka menolak teori yang dibawakan John Snow. Menurut mereka, menerima teori Snow sama saja dengan menerima kebenaran metode transmisi penyakit melalui fekal-oral yang mereka tolak.<ref name=":16" />.
 
Meskipun begitu, Snow telah berjasa karena ia berhasil menunjukkan bagaimana penyakit dapat ditularkan dari satu orang ke orang lainnya. Melalui investigasinya tersebut, Snow menemukan bahwa kolera tidak ditularkan melalui miasma atau udara yang kotor, melainkan dari air minum yang terkontaminasi dan melalui kontak manusia. Selain itu, Snow juga menunjukkan bukti yang jelas dari hipotesisnya. Bukti dan argumennya yang kuat telah mengubah opini saintifiknya menjadi sebuah fakta. Peta geografis yang Snow gunakan sebagai perangkat analisis spasial juga menunjukkan bahwa pompa di Jalan Broad tersebut merupakan sumber wabah lokal di distrik tersebut.<ref name=":20" />.
 
==== Louis Pasteur ====