Istirahatlah Kata-Kata: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Bintangkadv (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Bintangkadv (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: menambah plot atau sinopsis dalam jumlah besar Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 1:
{{short description|2016 Indonesian film}}
{{Use dmy dates|date=March 2021}}{{Infobox film
| name =
| native_name = ''Solo, Solitude''
|
| producer = Yosep Anggi Noen<br>Yulia Evina Bhara
| writer = Yosep Anggi Noen
|
* [[Marissa Anita]] * [[Eduwart Manalu]] * [[Melanie Subono]] * Davi Yunan
}}
| music = Yennu Ariendra
| cinematography = Bayu Prihantoro Filemon
|
| studio = Limaenam Films<br>KawanKawan Media<br>Partisipasi Indonesia<br>Yayasan Muara
| distributor =
| released = {{
|
| country = Indonesia
|
| budget =
| gross =
}}
'''''Istirahatlah Kata-Kata''''' ({{Lang-en|'''Solo, Solitude'''}}) adalah sebuah [[film drama]] [[biografi]] Indonesia tahun 2016 yang ditulis, disutradarai, dan diproduksi oleh [[Yosep Anggi Noen]] tentang [[aktivis]] dan [[penyair]] yang hilang, [[Widji Thukul]].
== Sinopsis ==
Film ini menceritakan kisah dramatis Widji Thukul, penyair yang karyanya dikenal kritis terhadap rezim [[Suharto]] di Indonesia. Ketika terjadi kerusuhan di Jakarta pada Juli 1996, Thukul tetap teguh dalam mengkritisi meski ada ancaman. Dia dikambinghitamkan oleh pemerintah sebagai provokator dan melarikan diri ke Pontianak dan tinggal di pengasingan selama 8 bulan.
== Latar belakang ==
Baris 39 ⟶ 37:
Keseluruhan nuansanya yang sunyi dan ''introvert''. Pada dunia hari ini yang ultra ''ekstrovert'' dan sungguh gegap gempita, setiap perkataan, dan puisi dan bunyi yang dipilih dengan saksama menjadi sangat langka. Wiji Thukul dulu menyuarakan perlawanan lewat karya-karya puisinya, sebagaimana [[Pramoedya Ananta Toer]] melalui tulisannya. Pada era sebelum reformasi itu, kritik lewat puisi saja sudah dianggap subversive. Orang-orang yang vokal dengan gagasan demokrasi substansi sapat dianggap berbahaya bagi ketertiban umum. Dan mereka yang tubuhnya bertato, bisa kena operasi petrus. Tembak di tempat karena dianggap preman yang meresahkan warga.
==
* [[Gunawan Maryanto]] sebagai [[Widji Thukul]]
* [[Marissa Anita]] sebagai Sipon
* [[Eduwart Manalu|Eduward Manalu]] sebagai Martin
* [[Melanie Subono]] sebagai Ida
* Davi Yunan sebagai Thomas
== Produksi ==
Menurut produser Yulia Evina Bhara, ide pembuatan film ini berawal dari inisiatif membuat mural penyair Indonesia yang ia ikuti bersama penulis Okky Madasari dan aktivis hak perempuan Tungal Pawestri. Begitu dia memutuskan untuk memproduksi film tersebut, dia mempekerjakan Noen untuk memimpin proyek tersebut.
Saat mengembangkan film, Noen membaca puisi Thukul dan bertemu dengan teman-temannya. Penulis Mumu Aloha mengembangkan cerita sebelum Noen membuatnya menjadi skenario, setelah itu tim produksi memutuskan bahwa film tersebut akan fokus pada waktu Thukul saat diasingkan di [[Pontianak]].
== Rilis ==
''Istirahatlah Kata-Kata''ditayangkan perdana di Festival Film Locarno di Swiss pada 9 Agustus 2016. Film ini menerima rilis teater terbatas di Indonesia beberapa bulan kemudian pada 19 Januari 2017.
== Penerimaan ==
=== Box office ===
Menurut produser Yulia Evina Bhara, film tersebut telah mengumpulkan 51.424 penerimaan dalam bulan pertama peluncurannya di Indonesia. Meskipun bukan kesuksesan komersial, Bhara mencatat bahwa jumlah tersebut mencerminkan penerimaan yang "luar biasa" dari penonton lokal untuk sebuah film independen.
=== Penerimaan kritis ===
Dalam sebuah ulasan untuk ''Tirto'', penulis Dea Anugrah mengkritik film tersebut karena menggambarkan Thukul sebagai seseorang yang "berpaling dari Jawa, arena utama politik dan budaya di Indonesia" sambil "bersembunyi dalam ketakutan". Anugrah juga mengkritik karakter Ida yang disebutnya ngawur terhadap narasi film dan skenario filmnya sebagai "berlebihan". Sementara juga memperhatikan fokus film pada ketakutan dan paranoia Thukul, Adrian Jonathan Pasaribu dari ''Cinema Poetica'' menulis bahwa "paranoia diterjemahkan dengan indah dalam tata bahasa visual film". Berbeda dengan ulasan Anugrah, Pasaribu malah memuji film tersebut karena "tidak meromantisasi Thukul sebagai semacam manusia super [...] yang terkadang tidak berdaya dalam perjuangannya melawan tirani dan ketidakadilan."
Membahas "langkah yang sangat lambat dan kurangnya aksi dan dialog" dari film tersebut, Panos Kotzatanasi dari ''Asian Movie Pulse'' menyebut film tersebut "tidak mudah untuk ditonton", sementara juga mencatat bahwa "jika seseorang dapat mengatasi pembatasan ini" film tersebut "menemukan film yang sangat indah dan bermakna yang menyoroti manfaat 'slow cinema'." Demikian pula, Clarence Tsui dari ''The Hollywood Reporter'' menyoroti "gambar surealis" dari "urutan panjang kehidupan quotidian" dari film tersebut. Tsui lebih jauh membandingkan film tersebut dengan ''By the Time It Gets Dark'' karya Anocha Suwichakornpong yang "menawarkan refleksi pedih kemanusiaan yang diambil dari sejarah Asia Tenggara yang bergejolak baru-baru ini."
== Penghargaan & nominasi ==
{| class="wikitable sortable"
!Tahun
!
!Kategori
!Penerima
!Hasil
|-
!2016
|Locarno Film Festival
|Filmmakers of the Present
|[[Yosep Anggi Noen]]
|{{nom}}
|-
!2016
|Filmfest Hamburg
|Political Film Award
| rowspan="2" |''Istirahatlah Kata-Kata''
|{{nom}}
|-
|Pacific Meridian International Film Festival of Asia Pacific Countries
|Grand Prix
|{{nom}}
|-
|QCinema International Film Festival
|Pylon Award
| rowspan="4" |[[Yosep Anggi Noen]]
|{{nom}}
|-
|[[Jogja-NETPAC Asian Film Festival]]
|Golden Hanoman Award
|{{won}}
|-
! rowspan="2" |2016
| rowspan="2" |[[Festival Film Indonesia 2016]]
|[[Sutradara Terbaik Festival Film Indonesia|Sutradara Terbaik]]
|{{nom}}
|-
|Skenario Asli Terbaik
|{{nom}}
|-
! rowspan="3" |2017
| rowspan="3" |[[Usmar Ismail Award 2017]]
|Film Terbaik
|''Solo, Solitude''
|{{nom}}
|-
|Sutradara Terbaik
|[[Yosep Anggi Noen]]
|{{won}}
|-
|Pemeran Utama Pria Favorit
| rowspan="2" |[[Gunawan Maryanto]]
|{{won}}
|-
! rowspan="2" |2017
| rowspan="2" |[[Piala Maya 2017|Piala Maya]]
|Aktor Utama Terpilih
|{{nom}}
|-
|Aktris Utama Terpilih
|[[Marissa Anita]]
|{{nom}}
|-
|}
== Referensi ==
{{Reflist}}
== Pranala luar ==
* {{IMDb title|5821664|Istirahatlah Kata-Kata}}
* {{rotten tomatoes|solo_solitude}}
{{Authority control}}
{{DEFAULTSORT:Solo Solitude}}
[[Kategori:Film
[[Kategori:Film yang disutradarai Yosep Anggi Noen]]
[[Category:Film Indonesia tahun 2016]]
|