Logam tanah jarang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kadirisw (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ade Rahman (bicara | kontrib)
Baris 234:
Banyak sifat fisika logam berubah perlahan-lahan sepanjang deret, kecuali bagi Eu dan Yb dan kadangkala Sm dan Tm. Penyimpangan terjadi dengan lantanida yang memiliki kecenderungan besar untuk berada dalam keadaan +2; asumsikan bahwa unsur-unsur ini cenderung menyumbangkan hanya dua elektron pada pita konduksi logam, jadi meninggalkan inti yang lebih besar dan menghasilkan gaya ikatan yang lebih rendah. Perlu dicatat juga, Bahwa Eu dan Yb larut dalam amonia.
 
'''==Keadaan trivalensi'''==
 
'''Oksidasi dan Hidroksida'''. Oksida Sc<sub>2</sub>O<sub>3</sub> kurang basa dibandingkan oksida lainnya dan sangat mirip Al<sub>2</sub>O<sub>3</sub>; ia sama-sama larut secara amfoter dalam NaOH menghasilkan ion “skandat” [Sc(OH)<sub>6</sub>]<sup>3-</sup>.
Baris 246:
Ion akuo, Garam okso dan Kompleks. Skandium membentuk suatu ion heksa-akuo [Sc(H<sub>2</sub>O)<sub>6</sub>]<sup>3+</sup> yang mudah terhidrolisis. Skandium β-diketon merupakan suatu oktahedral seperti dengan Al dan tidak seperti lantanida.
Bagi lantanida dan yttrium, ion akuo, [M(H<sub>2</sub>O)<sub>n</sub>]<sup>3+</sup>, memiliki bilangan koordinasi melampaui 6 seperti [Nd(H<sub>2</sub>O)<sub>9</sub>]<sup>3+</sup>. Ini mudah terhidrolisis dalam air:
[M(H<sub>2</sub>O)<sub>n</sub>]<sup>3+</sup> + H<sub>2</sub>O ———————› [M(OH)(H<sub>2</sub>O)<sub>n-1</sub>]<sup>2+</sup> + H<sub>3</sub>O<sup>+</sup>
 
Kecenderungan menghidrolisis bertambah dari La ke Lu, yang konsisten dengan penurunan jari-jari ion. Begitu pula Yttrium terutama Y(OH)<sup>2+</sup> . Bagi Ce<sup>3+</sup>, meskipun demikian, hanya sekitar 1% ion logam dihidrolisis tanpa membentuk suatu endapan, dan kesetimbangan utama Nampak sebagai:
3Ce<sup>3+</sup> + 5H<sub>2</sub>O ———————› [Ce<sub>3</sub>(OH)<sub>5</sub>]<sup>4+</sup> + 5H<sup>+</sup>
Dalam larutan akua, kompleks fluoride yang agak lemah, MFaq<sup>2+</sup> dibentuk. Anion kompleks tidak dibentuk, suatu keistimewaan yang membedakannya dari lantanida +3 sebagai suatu golongan unsure aktinida +3 yang membentuk kompleks anionic dalam larutan HCl kuat.
 
Kompleks yang paling stabil dan umum adalah kompleks dengan ligan oksigen pengkhelat. Pembentukan kompleks yang larut dalam air dengan sitrat dan asam hidrokso lainnya, dimanfaatkan dalam pemisahan penukar ion seperti disebutkan di atas. Kompleks biasanya memiliki bilangan koordinasi lebih besar daripada 6.
 
Ligan ''β''-diketon seperti asetilaseton khususnya adalah penting, karena beberapa β-diketon terfluorinasi memberikan kompleks yang mudah menguap dan cocok untuk pemisahan kromatografi gas. Pembuatannya bila β-diketon dengan cara kuno menghasilkan spesies yang terhidrasi atau tersolvasi seperti M(acac)<sub>3</sub>.C<sub>2</sub>H<sub>5</sub>OH.3H<sub>2</sub>O, memiliki bilangan koordinasi 6. Pengeringan yang lama diatas MgClO<sub>4</sub> memberikan M(β-diketon)3 yang sangat higroskopis.
 
Kegunaan penting kompleks Eu dan Pr β-diketon yang larut dalam pelarut organic seperti yang diturunkan dari 1,1,1,2,2,3,3-heptafluoro-7,7-dimetil-4,6-oktanedion, adalah sebagai pereaksi penggeser dalam spektrometri nmr. Kompleks paramagnet melindungi kembali proton dari molekul yang rumit, dan memperbaiki secara besar-besaran pemisahan garis resonansi dapat diperoleh.
 
Manfaat lain senyawaan lantanida bergantung kepada sifat spektroskopinya. Y dan Eu dalam kisi oksida atau silikat memiliki sifat fluoresensi atau luminisensi, dan fosfornya digunakan dalam tabung televisi berwarna. Dalam kisi CaF<sub>2</sub>, ion-ion +2 memperlihatkan keaktifan laser seperti halnya garam Eu (''β''-dik)<sup>4-</sup>
 
== Keadaan tetravalensi ==