Gedung Juang Tambun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pratama26 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Pratama26 (bicara | kontrib)
Memperbaiki artikel
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 19:
}}
 
'''Gedung Juang Tambun adalah''' adalah sebuah situs sejarah yang terletak di [[Tambun Selatan, Bekasi|Kecamatan Tambun Selatan]], [[Kabupaten Bekasi]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Saat ini Gedung Juang Tambun difungsikan sebagai '''Museum Bekasi''' yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi.
 
== Akses ==
'''Untuk Akses dari dan menuju Gedung Juang Tambun bisa menggunakan transportasi seperti:'''
* [[KRL Commuter Line]] tujuan [[Stasiun Tambun|Tambun]]
* Ojek Pangkalan
* Ojek Online [[Grab]]
* Ojek Online [[Gojek]]
* Angkutan Perkotaan ([[Isuzu Elf]]) tujuan [[Cikarang]]
* Angkutan Kabupaten Bekasi (Koasi) K23
* Angkutan Kabupaten Bekasi (Koasi) K16
* Angkutan Kabupaten Bekasi (Koasi) K36
* Angkutan Kabupaten Bekasi (Koasi) K39C
 
== Sejarah ==
Baris 46 ⟶ 34:
Gedung ini juga menjadi tempat perundingan pertukaran tawanan antara Belanda dengan para pejuang kemerdekaan [[Indonesia]]. Pejuang kemerdekaan Indonesia dipulangkan oleh Belanda ke wilayah Bekasi dan tentara Belanda dipulangkan ke Batavia melalui [[Stasiun Tambun]] yang lintasan relnya tepat berada di belakang gedung ini.
 
=== Masa penjajahan Jepang ===
Pada tahun [[1943]] tentara Jepang mengambil alih gedung ini dan dijadikannya sebagai salah satu pusat kekuatan dalam menjajah Indonesia. Pada akhr masa penjajahan Jepang, terjadi sebuah peristiwa besar pembantaian tentara Jepang oleh pejuang kemerdekaan Indonesia, di mana tentara Jepang yang pada saat itu menggunakan kereta api melintasi wilayah Bekasi hendak meninggalkan Indonesia melalui Bandar Udara Kalijati, [[Subang]] relnya dibelokan ke rel buntu yang membuat kereta terperosok, kemudian tentara Jepang yang sebagian besar tidak bersenjata dikarenakan mereka menyimpan senjatanya di gerbong barang, dibantai oleh pejuangan kemerdekaan Indonesia dan mayatnya dibuang di kali Bekasi.
 
=== Masa mempertahankan kemerdekaan ===
Setelah Jepang menarik diri dari Indonesia pada tahun [[1945]], KNI (Komite Nasonal Indonesia) menjadikan Gedung Juang Bekasi sebagai kantor [[Kabupaten]] [[Jatinegara]]. Tidak hanya menjadi kantor kabupaten, gedung ini juga dijadikan sebagai menjadi tempat pertahanan dan pusat komando dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan dari tentara sekutu yang hendak menjajah Indonesia kembali.
 
Baris 56 ⟶ 44:
Pada tahun [[1951]] gedung ini diisi oleh [[Tentara Nasional Indonesia]] (TNI) [[Angkatan Darat]], Batalyon Kian Santang. Lembaga wakil rakyat pun pernah berkantor di gedung ini hingga tahun [[1960]] diantaranya DPRD Sementara, DPRD Tk. II Bekasi dan DPRD-GR hingga tahun [[1960]]. Pada tahun [[1962]] dijadikan tempat tahanan politik [[Partai Komunis Indonesia]] (PKI).
 
Pada tahun [[1982]], Bupati Bekasi yang juga seorang budayawan, Abdul Fatah yang menjabat dari tahun [[1973]] - [[1983]] membentuk Akademi Pembangunan Desa (APD) di wilayah Tambun dengan menggunakan Gedung juangJuang Tambun sebagai kampusnya.<ref>{{Cite web |url=http://unismabekasi.ac.id/?2010=12&idb=132 |title=Universitas Islam 45 Bekasi - Profil Abdul Fatah |access-date=2014-12-22 |archive-date=2014-12-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20141222113021/http://unismabekasi.ac.id/?2010=12&idb=132 |dead-url=yes }}</ref> Akademi Pembangunan Desa (APD) ini pada masa sekarang telah menjadi Universitas Islam 45 Bekasi dan telah memiliki kampus sendiri di dekat saluran Irigasi Tarum Barat (Kali Malang) di Jalan [[Cut Meutia]], [[kota Bekasi]]
 
=== Masa modern ===
Pada tahun [[1999]], gedung ini pernah menjadi kantor sekretariat Pemilu dan Dinas Kebersihan serta Pertamanan, serta Kantor Pemadam Kebakaran. NamunSaat kiniini gedung ini didijadikan jadikanMuseum museumBekasi, Gedungdengan Juangrenovasi Bekasiyang selesai dilakukan pada tahun 2020.
 
== Lihat pulaAkses ==
Akses dari dan menuju Gedung Juang Tambun bisa menggunakan berbagai moda transportasi. [[Stasiun Tambun]], yang dilayani oleh [[KRL Commuterline]] [[Lin Cikarang (KRL Commuter Line)|Lin Cikarang]], terletak di belakang gedung ini. Selain itu, Gedung Juang Tambun juga dapat dicapai dengan angkutan kota berikut:
* [[Khouw Kim An|Khouw Kim An, Majoor der Chinezen]], kepala keluarga Khouw van Tamboen, pemilik tanah partikelir dan Landhuis Tamboen.
* Angkutan Perkotaan ([[Isuzu Elf]]) tujuan [[Cikarang]]
* [[Candra Naya]], kediaman keluarga Khouw van Tamboen di Batavia.
* Angkutan Kabupaten Bekasi (Koasi) K23
* Angkutan Kabupaten Bekasi (Koasi) K16
* Angkutan Kabupaten Bekasi (Koasi) K36
* Angkutan Kabupaten Bekasi (Koasi) K39C
 
== GalleryGaleri ==
<gallery mode="packed-hover">
Berkas:Reynan-Papan-Aset-Gedung-Juang-Tambun-2014-12-21-608 result.jpg| Papan aset Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi pada Gedung Juang Tambun
Baris 75 ⟶ 67:
Berkas:Reynan-relief-perjuangan-gedung-juang-tambun-2014-12-21-620_result.jpg|Relief yang menceritakan masa awal wilayah Bekasi
</gallery>
 
== Lihat pula ==
* [[Khouw Kim An|Khouw Kim An, Majoor der Chinezen]], kepala keluarga Khouw van Tamboen, pemilik tanah partikelir dan Landhuis Tamboen.
* [[Candra Naya]], kediaman keluarga Khouw van Tamboen di Batavia.
 
== Referensi ==