Sei Penggantungan, Panai Hilir, Labuhanbatu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambahkan beberapa kalimat di awal paragraf dan paragraf baru mengenai Sei Penggantungan, mulai dari mata pencaharian, kondisi jalannya, dan kehidupan penduduk. Terakhir mengembangkan paragraf akhir sesuai fakta desa tersebut
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 14:
'''Sei Penggantungan''' merupakan salah satu [[desa]] yang ada di kecamatan [[Panai Hilir, Labuhanbatu|Panai Hilir]], Kabupaten [[Kabupaten Labuhanbatu|Labuhanbatu]], provinsi [[Sumatra Utara]], [[Indonesia]]. Desa Sei Penggantungan salah satu daerah yang dekat dengan laut sehingga wilayah tersebut dikenal dengan sebutan pulau. Mata pencarian penduduk di desa ini antara lain petani (padi,kelapa sawit, kelapa) dan [[nelayan]]. Setelah memanen padi dan tanah tempat padi ditanam dibersihkan, penduduk desa ini biasanya kembali lagi bertani dengan tanaman yang berbeda, diantaranya dengan menanam mentimun, cabai, jagung, kacang hijau, kacang panjang, dan semangka. Penduduk desa ini mayoritas petani.
 
Sudah puluhan tahun jalan di Sei Penggantungan kurang baik karena dari dulu hingga sekarang jalanannya masih berupa tanah dan batuberlumpur. Sudah saatnya diubah menjadi jalan beraspal seperti keinginan penduduk. Selama ini, jika hujan turun deras, jalanan akan berair dan berlumpur sehingga beberapahampir seluruh aktivitas berhenti. Seperti anak-anak yang bersekolah ke Kampung Mesjid tidak dapat berangkat, berangkat beribadah harus jalan sekitar 3 km, penjual ikan laut keliling mengurungkan niat berjualan, dan mobil truk pengangkut kelapa sawit ke kota tidak beroperasi. Setiap jalan di Sei Penggantungan sangat perlu pembangunan dan perhatian dari pemerintah untuk membantu keberlangsungan hidup para penduduk. Dimanakah peran pemerintah/negara
 
Agama yang dipeluk masyarakat di desa ini adalah [[Islam]] dan [[Kristen]]. Suku di dalam desa ini terdiri dari Batak Mandailing, Batak Toba, Melayu dan Jawa. Penduduk Sei Penggantungan menjalin hubungan yang akrab meskipun berbeda agama dan suku. Sampai kini, kegiatan gotong royong masih dilakukan di desa ini secara rutin sebagai bukti bahwa nilai budaya dan sosial masih dianut dengan baik.