Dawn of the Planet of the Apes: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 19414363 oleh Gautama Buddha karta (bicara) Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
menambahkan pranala dalam |
||
Baris 32:
Setelah bumi dilanda wabah, populasi manusia hampir punah sedangkan para kera berevolusi. Malcolm ([[Jason Clarke]]), seorang manusia, bertemu dengan pemimpin para kera, Caesar ([[Andy Serkis]]) ketika rombongan Malcolm hendak memeriksa bendungan pembangkit listrik, sehingga dapat dinyalakan dan manusia dapat kembali menggunakan listrik. Namun, di tengah jalan rekan Malcolm menembak salah satu kera karena dianggap mengancam. Kejadian ini membuat para kera marah. Caesar menenangkan rakyatnya dan memperingatkan para manusia, yakni Malcolm dan rombongannya untuk tidak kembali lagi. Meski begitu, Caesar yang didesak rakyatnya untuk melakukan pembalasan, akhirnya memutuskan untuk menemui manusia dengan ratusan rakyatnya bersenjatakan tombak, dan menegaskan kembali bahwa manusia dan kera mempunyai rumah masing-masing, tapi mereka akan berperang bila memang harus.
Malcolm memberanikan diri untuk menemui Caesar dan menjelaskan maksud dari manusia untuk kembali menyalakan pembangkit listrik tenaga air yang ada di wilayah para kera. Akhirnya Caesar memberi izin dengan beberapa persyaratan, yakni mereka hadir tanpa senjata dan diawasi para kera, yang disetujui oleh Malcolm. Keputusan Caesar mendapat tentangan dari kera kepercayaannya, Koba ([[Toby Kebbell]]), yang membenci manusia karena sebelumnya dijadikan bahan percobaan manusia. Tak hanya Koba, anak Caesar pun ikut menentang. Walau begitu, Caesar masih memberi kepercayaan pada Malcolm untuk bekerja. Awalnya segalanya baik baik saja, bahkan kepercayaan Caesar bertambah ketika betinanya sakit dan ditolong oleh kekasih Malcolm, Ellie ([[Keri Russell]]).
Listrik akhirnya berhasil menyala kembali dan Caesar ikut merasakan kegembiraan manusia. Koba yang amat membenci manusia menyusun siasat, ia menyusup ke gudang senjata dan berhasil mencuri beberapa pucuk senjata. Caesar yang ikut gembira melihat lampu lampu kota menyala bermaksud menunjukkannya pada Malcolm dan Ellie dari atas bukit. Namun, setelah Malcolm turun, Koba menyelinap di sela bebatuan dan menembak Caesar tanpa sepengetahuan siapapun, kemudian meninggalkan senjata begitu saja. Anak Caesar yang melihat ayahnya tertembak segera menuruni sisi lain bukit dan mendapati senjata serbu tergeletak, kemudian ia mengambilnya dan langsung mengatakan itu ulah manusia. Koba, yang telah menyiapkan segalanya untuk menyulut peperangan dengan kera suruhannya membakar rumah mereka sendiri tanpa sepengetahuan kera lain, melihat siasatnya berhasil ketika anak Caesar menuduh manusia dengan mengacungkan barang bukti berupa senjata dan Koba menunjuk pada rumah-rumah yang terbakar.
|