Koperasi jasa keuangan syariah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Fuadi Zikri (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Fuadi Zikri (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor |
||
Baris 7:
== Sejarah ==
Koperasi syariah atau berbasis islam di Indonesia telah ada sejak awal didirikannya [[Sarekat Islam|Serikat Dagang Islam]] (SDI) di [[Kota Surakarta|Solo]], [[Jawa Tengah]] pada 1906. Saat itu, koperasi dengan memegang prinsip-prinsip islam sudah mulai diperkenalkan. Namun, karena SDI yang cenderung bernuansa [[politik]], prinsip koperasi syariah itu mulai redup dan kembali ada sekitar tahun 1990.<ref>{{Cite book|last=Danang Sunyoto|date=2005|url=https://onesearch.id/Record/IOS1.INLIS000000000680545|title=Studi Kelayakan Bisnis|location=Yogyakarta|publisher=CAPS (Center of Academic Publising Service)|isbn=9786029324501|pages=473|url-status=live}}</ref> Koperasi berbasis syariah pertama yang berdiri saat itu adalah BMT Bina Insan Kamil pada 1992 di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]].<ref name=":0">{{Cite journal|last=Sofian|date=2018|title=Koperasi Syariah Sebagai Solusi Keuangan Masyarakat: Antara Religiusitas, Trend, Dan Kemudahan Layanan|url=https://jurnal.polban.ac.id/proceeding/article/view/1146|journal=Polban|pages=753}}</ref>
Menjamurnya koperasi berbasis syariah di Indonesia dilandasi dengan ketentuan Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 tanggal 10 September 2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah. Sejak itu, koperasi jasa keuangan syariah juga menjamur.<ref name=":0" />
== Istilah BMT dan KJKS ==
|