Pan-Asianisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: perubahan kosmetika
Baris 7:
Sebelum [[Perang Dunia II]], Pan-Asianisme [[Kekaisaran Jepang|Jepang]] pada intinya adalah gagasan bahwa Asia harus bersatu melawan [[imperialisme]] Eropa.
 
Asianisme Jepang berkembang dalam jalinan perdebatan tentang solidaritas dengan bangsa-bangsa [[Asia]] yang berada di bawah tekanan Eropa dan ekspansi agresif ke benua Asia. Debat sebelumnya berasal dari [[liberalisme]]. Para penganut ideologi ini adalah Tokichi Tarui (1850―1922) yang mendukung serikat pekerja [[Jepang]]-[[Korea]] yang setara untuk pertahanan kooperatif melawan kekuatan Eropa,<ref>Tarui, Tokichi (1893) ''Daito Gappo-ron''</ref> dan [[Kentaro Oi (politisi)|Kentaro Oi]] (1843—1922) yang mencoba [[pemerintah]]an [[konstitusi|konstitusional]]onal domestik di Jepang dan reformasi Korea.<ref>Lihat [[Insiden Osaka 1885]].</ref> Pemikiran Pan-Asia di Jepang mulai berkembang pada akhir abad ke-19 dan terutama didorong setelah kekalahan [[Kekaisaran Rusia|Rusia]] dalam [[Perang Rusia-Jepang]] (1904–1905). Hal ini menimbulkan minat dari penyair India [[Rabindranath Tagore]] dan [[Sri Aurobindo]] dan politisi Tiongkok [[Sun Yat-sen]].
 
==Lihat pula==