Umi Dachlan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mundugumor (bicara | kontrib)
Mundugumor (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 33:
Teknik dan penggunaan ruang dalam lukisan lanskapnya mirip dengan seniman wanita Muslim terkemuka lainnya, penulis dan pelukis abstrak Lebanon [[Etel Adnan]]. Mirip dengan Umi Dachlan, Etel Adnan menciptakan lukisan dan tekstil yang menampilkan lanskap,<ref name="Whitney">[http://whitney.org/Exhibitions/2014Biennial/EtelAdnan "Etel Adnan"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140423100953/http://whitney.org/Exhibitions/2014Biennial/EtelAdnan |date=2014-04-23 }}, The Whitney Museum of American Art, Retrieved 10 April 2014.</ref> yang menerima pengakuan dunia yang berkembang sejak awal abad ke-21.<ref>Untitled is a magnificent example of Etel Adnan’s coveted abstract landscapes. Sotheby's, 14.Oct.2021. [https://www.sothebys.com/en/buy/auction/2021/contemporary-art-evening-auction-2/untitled]</ref>
 
Pada tahun 1971, Umi bergabung dengan kelompok 18 seniman di ITB yang menamakan dirinya ''Grup 18''. Mereka merilis serangkaian sablon untuk mempopulerkan karya dan gaya mereka, yang ditampilkan di Taman Izmail Marzuki di Jakarta.<ref>Group 18 1971, Sidharta Auctioneer, Jakarta, 12. Des. 2020 [https://auctions. sidharta-auctioneer.com/lots/view/4-1F35XO/group-18-1971-mochtar-apin-but-muchtar-kaboel-suadi-rita-widagdo-harjadi-suadi-erna-pirous-umi-dahlan-sunarjo- achmad-sadali-srihadi-soedarsono-ad-pirous-jusuf-affendi-rustam-arief-t-sutanto-sanento-yuliman]</ref> Tidak jelas apakah pilihan 18 seniman tersebut mencerminkan ''The Irascibles atau Irascible 18'', sekelompok 18 seniman Abstrak, Modernis yang telah memantapkan dirinya pada tahun 1950 di New York dan menolak representasi seni mereka oleh pendirian pada waktu itu. Saat ini, banyak dari anggota ''Irascible 18'' termasuk artis termahal di dunia. Demikian pula, para seniman dari ''Grup 18'' termasuk seniman Indonesia yang paling berpengaruh sejak Perang Dunia II, dan patung, lukisan, ajaran dosen dan pendidikan mereka ada di seluruh Indonesia.
 
Sementara Umi Dachlan sangat dipengaruhi oleh fakultasnya di ITB, Bandung, ia juga memiliki banyak kontak artistik dengan pusat seni besar kedua di Indonesia, [[Akademi Seni Rupa Indonesia]] (ASRI) di Institut Seni Indonesia di Yogyakarta. Sejak berdirinya Republik Indonesia setelah Perang Dunia II, kedua lembaga ini mencerminkan dua kutub diskusi yang disebut "East versus West". ITB dipimpin oleh pelukis Belanda [[Ries Mulder]], yang lembaganya sering dikritik, sedangkan ASRI dipandang sebagai cerminan seni asli Indonesia yang sebenarnya. Pada tahun 1974, konflik East versus West dan fokus pada bentuk seni klasik seperti lukisan dan patung menyebabkan berdirinya [[Gerakan Seni Rupa Baru Indonesia]] (GSRB), yang dipandang sebagai awal Seni Rupa Kontemporer Indonesia. Banyak seniman individu ITB yang tidak melihat karyanya sebagai cerminan Timur versus Barat, termasuk A.D. Pirous dan Umi Dachlan yang dekat dengan banyak Seniman ASRI, seperti [[Fadjar Sidik]] dan [[Nasirun]], yang kemudian memiliki beberapa karya selanjutnya, Umi Dachlan juga beberapa kali dipamerkan di Galeri dan Museum di Jogjakarta sejak tahun 1968, termasuk di [[Museum Affandi]].
Baris 42:
Perjalanan dan studinya kemudian membawanya terutama ke Eropa, termasuk Belanda, Prancis, dan Spanyol, di mana ia menyerap Seni dan Budaya Eropa. Dari Tahun 1977 dengan 1979, Umi belerjain di Kunstacademie Gerrit Rietveld, Amsterdam, Belanda. Di samping itu ia juga menjadi mahasiswa pendengar pada Academic Industriele Van Vormgeving di Eindhoven.<ref name="Ensiklopedia V">''Umi Dachlan''. Ensiklopedia Tokoh Kebudayaan V, Departmen Pendidikan Nasional Jakarta, Jakarta, 2000, hlm. 184-190.[http://repositori.kemdikbud.go.id/14688/1/Ensiklopedi%20tokoh%20kebudayaan%20V.pdf]</ref>
 
Pekerjaan pertengahan karirnya sangat dipengaruhi oleh mentor dan maestronya di ITB, [[Ahmad Sadali]], serta Gerakan Seni Rupa Baru Indonesia. Umi adalah pewaris tradisi abstraksi "Sekolah Bandung" yang dipelopori oleh Achmad Sadali. Hal ini terlihat jelas dalam karya-karyanya yang muncul sebagai upaya untuk mencapai kesempurnaan estetis Sadali. Kedekatan Umi dan Sadali, baik dari segi pendekatan maupun citra estetis, tidak bisa dipungkiri, dan tanda tangannya mengingatkan pada Sadali. Dalam gambarnya, seperti Sadali, Umi menggunakan aplikasi warna spontan dengan beberapa lapisan cat.<ref>Umi Dachlan, SIDHartA Auctioneer, 27. Nov. 2021 [https://auctions.sidharta-auctioneer.com/lots/view/4-48VVFO/umi-dachlan-cirebon-w-java-1942-bandung-w-java-2009-noktah-noktah-emas-pada-bidang-red-iron-oxide-deep]</ref>
 
Karya-karyanya pada periode ini mencerminkan prinsip-prinsip filsafat Islam dan diekspresikan melalui hubungan spiritualnya dengan alam dan musik. Apalagi selama periode ini, karyanya telah dibandingkan dengan pelukis Eropa seperti Antoni Tàpies, Jean Fautrier dan [[Picasso|Pablo Picasso]], dan yang paling menonjol dengan [[Marc Rothko]], karena mereka berbagi banyak perhatian metafisik dan spiritual dengan pelukis master Amerika Serikat. Mirip dengan penduduk asli Kudditji Kngwarreye, yang juga sering dibandingkan dengan Rothko oleh pengunjung asing,<ref>A Rothko-esque Quality. Kate Owen Gallery, Rozelle, NZW, Australia. [https://www.kateowengallery.com/artists/Kud37/Kudditji-Kngwarreye.htm]</ref> dia mungkin tidak menyadari perbandingan ini, mencari imajinasi abstraknya sendiri.