Trigangga: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: namun (di tengah kalimat) → tetapi
k ~ref
Baris 3:
 
== Asal-usul ==
Konon, sewaktu pulang dari membakar [[Alengka]], [[Anoman]] terbayang-bayang wajah [[Trijata]], puteri [[Wibisana]] yang menjaga [[Sita]]. Di atas lautan, air mani [[Hanoman|Anoman]] jatuh dan menyebabkan air laut mendidih. Tanpa sepengetahuannya, [[Baruna]] mencipta buih tersebut menjadi Trigangga. Trigangga langsung dewasa dan berjumpa dengan [[Bukbis]], putera [[Prabu Dasamuka]]. Keduanya bersahabat dan memihak [[Alengka]] melawan [[Rama]]. Dalam perang tersebut Trigangga berhasil menculik Rama dan [[Laksmana]] namun dikejar oleh Hanoman. [[Narada]] turun melerai dan menjelaskan hubungan darah di antara kedua kera putih tersebut. Akhirnya, Trigangga pun berbalik melawan [[Rahwana]]. <ref>{{Cite journal|date=2021-08-22|title=Hanoman|url=https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Hanoman&oldid=19008635|journal=Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas|language=id}}</ref>
 
Versi lain menyebutkan, bahwa Trigangga dan [[Bukbis]] telah tinggal bersama sejak kecil bersama ibu dan kakeknya.
Baris 12:
Dengan mempergunakan Aji Sesirep, Trigangga berhasil menculik [[Rama]] dan [[Laksmana]] yang dimasukkan ke dalam ''kendaga kencana'' dan diserahkan kepada [[Prabu Dasamuka]]. Perbuatan Trigangga ini diketahui oleh [[Anoman]] yang terus mengejarnya. Perang seru terjadi antara [[Anoman]] dan Trigangga, hinga kemudian dilerai oleh [[Bathara Narada]]. Setelah mengetahui dirinya putra Anoman dan telah diperalat Prabu Dasamuka, Trigangga kemudian kembali mencuri ''kendaga kencana'' berisi Prabu Rama dan Laksmana dari tangan Prabu Dasamuka untuk kemudian diserahkan kepada Anoman.
 
Perbuatan Trigangga diketahui oleh [[Bukbis]]. Terjadilah perang seru antara saudara satu ibu. Dengan bantuan Anoman yang mempergunakan ''kacabengkala'', [[Bukbis|Pratalamariyan]] yang bersenjatakan Topeng Waja dapat dibinasakan. Trigangga kemudian mengabdikan diri kepada [[Sri Rama]] sampai perang Alengka berakhir, setelah itu kembali ke pertapaan Kandabumi. <ref>{{Cite web|title=TRIGANGGA {{!}} Mengenal Tokoh Pewayangan Jawa|url=https://tokohpewayanganjawa.blogspot.com/2014/06/trigangga.html|website=TRIGANGGA {{!}} Mengenal Tokoh Pewayangan Jawa|access-date=2021-10-15}}</ref>
 
== Referensi ==