Bahan tambahan pangan di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Bambang Wagiman (bicara | kontrib)
Text changed: mencret → menceret: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/menceret
Baris 147:
* Boraks
Boraks (Na2 B4 O7 10H2 O) dan asam borat (H3BO3) berupa serbuk kristal putih, tidak berbau dan larut dalam air. Boraks digunakan untuk deterjen, mengurangi kesadahan, dan antiseptik lemah. Boraks banyak disalahgunakan untuk ditambahkan pada makanan misalnya pada mie, kerupuk, makanan ringan, bakso, lontong, macaroni dengan tujuan memperbaiki warna, tekstur dan falvor.
Mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks baik dengan dosis rendah maupun tinggi membahayakan bagi kesehatan. Konsumsi boraks pada dosis rendah tidak menimbulkan dampak secara langsung terhadap kesehatan, namun menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan dalam jangka panjang sebab boraks akan terakumulasi di organ hati, otak dan testis.<ref>Amir, S., Sirajuddin, S., Zakaria. 2014. Analisis Kandungan Boraks Pada Pangan Jajanan Anak di SDN Kompleks Lariangbangi Kota Makassar. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat. Makassar: Universitas Hasanuddin.</ref> Konsumsi boraks dengan dosis tinggi akan memberikan dampak langsung terhadap tubuh dengan gejala pusing, muntah, mencretmenceret dan kram perut. Bahkan boraks dapat menyebabkan kematian apabila dikonsumsi dengan dosis 5 gram oleh orang dewasa.<ref>Nurkholidah, M., Ilza & Jose, C. 2012. Analisis Kandungan Boraks Pada Jajanan Bakso Tusuk di Sekolah Dasar Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar. Jurnal Ilmu Lingkungan. 6 (2).</ref>
 
* Rhodamin B