Ikan asin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
rev
k suntingan minor di paragraf awal, pranala ke Infestasi dan Jasad renik
Baris 1:
[[Berkas:Ikan asin salted fish.jpg|jmpl|240px|Ikan asin di pasar tradisional]]
[[Berkas:PasarKlender5.jpg|jmpl|240px|Kios penjual ikan asin di sebuah pasar]]
'''Ikan asin''' adalah bahan makanan yang terbuat dari daging [[ikan]] yang diawetkan dengan menambahkan banyak [[garam]]. Dengan metode pengawetan ini daging ikan yang biasanya membusuk dalam waktu singkat dapat disimpan di suhu kamar untuk jangka waktu berbulan-bulan, walaupun biasanya harus ditutup rapat. Selain itu, daging ikan yang diasinkan akan bertahan lebih lama dan terhindar dari kerusakan fisik akibat [[infestasi]] serangga, ulat lalat, dan beberapa [[jasad renik]] perusak lainnya.
 
Pengeringan atau pengasinan, baik dengan garam kering atau denganmaupun air garam, adalah satu-satunya metode pengawetan ikan yang tersedia secara luas sampai abad ke-19. Ikan kering dan ikan asin (atau ikan kering dan asin) adalah makanan pokok di [[Karibia]], [[Afrika Barat]], [[Afrika Utara]], Asia Selatan, [[Asia Tenggara]], [[Tiongkok utara dan selatan|Tiongkok Selatan]], [[Skandinavia]], sebagian [[Kanada]] termasuk Newfoundland, pesisir [[Rusia]], dan di [[kutub Utara]]. Seperti daging asin lainnya, ia menyediakan protein hewani yang diawetkan bahkan tanpa pendinginan.
 
== Proses pembuatan ==