Masjid Al Ihsan Balikpapan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mengembangkan paragraf pembuka
Baris 28:
 
== Sejarah Masjid Al Ihsan Balikpapan ==
Masjid Al Ihsan Balikpapan merupakan hasil dari pengembangan dan renovasi sebuah langgar yang bernama Chairussarif.<ref>{{Cite web |dateauthor=2021<!-11-06Not stated--> |date=6 November 2021 |title=Profil dan Sejarah - Masjid Al Ihsan |url=https://masjidalihsanbalikpapan.com/kenali-kami/profil-dan-sejarah/ |website=Masjid Al Ihsan - Balikpapan |language=enid |access-date=8 November 2021-11-08}}</ref> Pada 1972, Gido Niaziddin menggagaskan rencana untuk merenovasi langgar yang dimaksud menjadi bangunan yang lebih besar agar dapat menampung jamaah untuk [[salat jumat]]. Gagasan tersebut disambut baik oleh warga sekitar, hingga akhirnya pada 17 Maret 1972 diadakanlah musyawarah yang menghasilkan kesepakatan untuk meningkatkan status [[langgar]] menjadi masjid. Pada hari yang sama, struktur panitia pembangunan masjid yang akan dinamai Al-Ihsan tersebut dibentuk.
 
Sebagai tindak lanjut dari hasil musyawarah awal, pada tanggal 19 Juni 1972 panitia pembangunan Masjid Al Ihsan Balikpapan mengadakan pertemuan lanjutan dengan pengurus RT.5 Gunung Sari Ilir. Pertemuan tersebut menghasilkan rencana anggaran renovasi sebesar Rp.5.000.000 (''Lima Juta Rupiah'') dan gambar rancangan Masjid Al Ihsan. Selanjutnya hasil musyawarah tersebut dilaporkan kepada '''Walikota Balikpapan (1967-1973), Mayor (Pol) Zainal Arifin'''.