Semusim di Neraka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 44:
Bentuk puisi prosa dalam ''Semusim di Neraka'' yang lebih cair sebenarnya sudah diisyaratkan dalam ''Drunken Boat (Kapal Mabuk).<ref name=":5">{{Cite web|url=https://www.britannica.com/biography/Arthur-Rimbaud|title=Arthur Rimbaud|last=Davies-Mitchell|first=Margaret C.|date=tanpa tanggal|website=Encyclopaedia Britannica|access-date=22 Juni 2020}}</ref>{{sfnp|Djokosujanto, dkk|2020||p=157–159|ps=}}'' Kuplet-kuplet dalam puisi 100 baris itu disusun sebagai kuatrin yang rimanya teratur dan larik-lariknya ditulis dengan prinsip persajakan yang dikenal sebagai ''Alexandrine''. Dengan demikian, menurut Ismanto, puisi ini dapat dianggap "bergaya lama".''{{sfnp|Rimbaud|2020||p=7|ps=}}''
 
Dalam ''Kapal Mabuk'', Rimbaud mengumpamakan dirinya sebagai sebuah kapal yang pasrah kepada [[gelombang]] laut. Hal ini dapat dimaknai bahwa dia akhirnya menyerahkan bentuk perpuisiannya kepada "gelombang" isi yang hendak disampaikannya. Bentuk puisi prosa yang sangat cair dianggap lebih cocok dalam mengungkapkannya, dikarenakan "gelombang" isi itu adalah gerak jiwa remajanya.{{sfnp|Rimbaud|2020||p=7|ps=}}''
 
== Tema ==