Rasio keuangan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
under contruction |
under contruction |
||
Baris 4:
<ref>{{cite book |last1=Hery |title=Analisis Laporan Keuangan |date=2015 |publisher=PT. Buku Seru |location=Yogyakarta |isbn=978-602-375-540-0}}</ref>
== Manfaat Analisis Rasio Keuangan ==
# Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai alat menilai kinerja dan prestasi perusahaan.
# Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat bagi pihak manajemen sebagai rujukan untuk membuat perencanaan
# Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai alat untuk mengevaluasi kondisi suatu perusahaan dari perspektif keuangan.
# Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi para kreditor dapat digunakan untuk memperkirakan potensi risiko yang dihadapi dikaitkan dengan adanya jaminan kelangsungan pembayaran bunga dan pengembalian pokok pinjaman. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai penilaian bagi pihak stekholder organisasi.<ref>{{cite book |last1=Fahmi |first1=Irham |title=Analisis Laporan keuangan |date=2017 |publisher=Alfabeta |location=Bandung |isbn=978-602-8800-73-0 |edition=4}}</ref>
== Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan ==
# Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk kepentingan pemakainya.
# Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga menjadi keterbatasan teknik ini seperti:
* Bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak mengandung taksiran dan ''Judgment'' yang dapat dinilai bias atau subjektif
* Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio adalah nilau perolehan bukan harga pasar
* Klarifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka rasio
* Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bias diterapkan berbeda oleh perusahaan yang berbeda jika data untuk menghitung rasio tidak bersedia,akan menimbulkan kesulitan menghitung rasio.
# Sulit jika data yang tersedia tidak singkron
# Dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi yang dipakai tidak sama . Oleh karenanya jika dilakukan bias menimbulkan kesalahan.<ref>{{cite book |last1=Harahap |first1=Sofyan Syafri |title=Analisis Kritis atas Laporan Keuangan |date=2010 |publisher=RajaGrafindo Persada |location=Jakarta |isbn=979-421-625-9 |edition=12}}</ref>
== Teknis Analisis Rasio Keuangan ==
# Analisis horizontal ''trend analysis'', yaitu membandingkan rasio-rasio keuangan perusahaan dari tahun-tahun yang lalu dengan tujuan agar dapat dilihat trend dari rasio-rasio perusahaan selama kurun waktu tertentu.
# Analisis vertikal, yaitu membandingkan data rasio keuangan perusahaan dengan rasio semacam dari perusahaan lain yang sejenis atau industry untuk waktu yang sama.<ref>{{cite book |last1=Fahmi |first1=Irham |title=Analisis Laporan keuangan |date=2017 |publisher=Alfabeta |location=Bandung |isbn=978-602-8800-73-0 |edition=4}}</ref>
== Jenis-Jenis Rasio Keuangan ==
Rasio keuangan terbagi kepada:
Baris 18 ⟶ 41:
Jika perusahaan mampu memenuhi kewajibannya, maka perusahaan dinilai sebagai perusahaan yang likuid. Sebaliknya, jika perusahaan tidak mampu memenuhi kewajibannya, maka perusahaan dinilai sebagai perusahaan yang illikuid. Pada saat jatuh tempo, perusahaan harus membayar kewajiban kepada pihak luar perusahaan. Untuk dapat memenuhi kewajibannya perusahaan harus memiliki jumlah kas atau investasi atau aktiva lancar lainnya yang dapat segera dikonversi atau diubah menjadi kas untuk memenuhi kewajibannya seperti membayar pengeluaran, tagihan, dan seluruh kewajiban lainnya yang sudah jatuh tempo. <ref>{{cite book |last1=Darmawan |title=Dasar-Dasar Memahami Rasio & Laporan Keuangan |date=2020 |publisher=UNY Press |location=Yogyakarta |isbn=978-602-498-136-5 |page=59 |pages=59 |edition=1|access-date=25-11-2021}}</ref>
== Tujuan dan Manfaat Rasio Likuiditas ==
berikut ini adalah tujuan dan manfaat yang dapat dipetik dari hasil rasio likuiditas:
# Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban atau utang yang segera jatuh tempo pada saat di tagih.
# Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar keseluruhan.
# Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan persediaan atau piutang.
# Untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah sediaan yang ada dengan modal kerja perusahaan.
# Untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang.
# Sebagai alat perencanaan ke depan, terutama yang berkaitan dengan perencanaan kas dan utang
# Untuk melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu dengan membandingkannya untuk beberapa periode
# Untuk melihat kelemahan yang dimiliki perusahaan, dari masing -masing komponen yang ada di aktiva lancar dan utang lancar
# Menjadi alat pemicu bagi pihak manajemen untuk memperbaiki kinerjanya, dengan melihat rasio likuiditas yang ada pada saat ini.
<ref>{{cite book |first1=
== Jenis-Jenis Rasio Likuiditas ==
Rasio Likuiditas terbagi kepada:
Baris 29 ⟶ 69:
<ref>{{cite book |last1=Kasmir & Jakfar |title=Study Kelayakan Bisnis |date=2003 |publisher=Kencana |location=Jakarta |isbn=602-9413-09-0 |page=123 |pages=123 |access-date=25-11-2021}}</ref>
Rasio ini lebih tajam dari pada ''current ratio'', karena hanya membandingkan aktiva yang sangat likuid (mudah dicairkan atau diuangkan) dengan hutang lancar. Jika ''current ratio''tinggi tapi ''quick ratio''nya rendah menunjukkan adanya investasi yang sangat besar dalam persediaan.<ref>{{cite book |last1=Munawir |title=Analisis Laporan Keuangan |date=2007 |publisher=Liberty |location=Yogyakarta |isbn=979-499-132-5 |page=74 |pages=74}}</ref>
▲<ref>{{cite book |first1=Munawir |title=Analis is Laporan Keuangan |date=2007 |publisher=Liberty |location=Yogyakarta |isbn=979-499-132-5 |page=74 |pages=74 |access-date=26-11-2021}}</ref>
* ''Cash Ratio''
Baris 52 ⟶ 91:
== Rasio Solvabilitas ==
Rasio solvabilitas atau ''Leverage ratio'' merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan atau dilikuidasi.<ref>{{cite book |
Rasio solvabilitas terbagai kepada:
Baris 60 ⟶ 99:
Rumus : <math> ''Debt\ to\ Asset\ Ratio'' = \left (\frac {Total\ Debt}{Total\ Asset} \right )</math>
<ref>{{cite book |
Baris 67 ⟶ 106:
Rumus : <math> ''Debt\ to\ Equity\ Ratio'' = \left (\frac {Total\ Debt}{Ekuitas} \right )</math>
<ref>{{cite book |
* ''Long Term Debt to Equity Ratio''
Baris 73 ⟶ 112:
Rumus : <math> ''Long\ Term\ Debt\ to\ Equity\ Ratio'' = \left (\frac {''Long\ Term\ Debt''}{Equity} \right )</math>
<ref>{{cite book |
* ''Times Intered Earned ''
Baris 79 ⟶ 118:
Rumus : <math> ''Times\ Intered\ Earned'' = \left (\frac {Laba\ Sebelum\ Pajak}{Biaya\ Bunga} \right )</math>
<ref>{{cite book |last1=
* ''Fixed Charge Coverage''
Baris 112 ⟶ 151:
Rumus : <math>Perputaran\ Piutang =\left ( \frac{Penjualan\ Kredit}{Rata\ Rata\ Piutang} \right )</math>
<ref>{{cite book |first1=Kasmir |title=Analisis Laporan Keuangan |date=2019 |publisher=Rajawali Pers |location=Jakarta |isbn=978-979-769-216-2 |page=176
* Perputaran sediaan
Baris 120 ⟶ 159:
Rumus : <math> Perputaran\ Sediaan = \left (\frac {Penjualan} {Sediaan} \right )</math>
<ref>{{cite book |first1=Kasmir |title=Analisis Laporan Keuangan |date=2019 |publisher=Rajawali Pers |location=Jakarta |isbn=978-979-769-216-2 |page=180 |pages=180 |access-date=
* Perputaran modal kerja
Baris 128 ⟶ 167:
Rumus : <math> Perputaran\ Modal\ Kerja = \left (\frac {Penjualan\ Bersih}{Modal\ Kerja\ Rata-Rata} \right )</math>
<ref>{{cite book |first1=Kasmir |title=Analisis Laporan Keuangan |date=2019 |publisher=Rajawali Pers |location=Jakarta |isbn=978-979-769-216-2 |page=181 |pages=181 |access-date=
* Perputaran aktiva tetap
Baris 135 ⟶ 173:
Rumus : <math> Perputaran\ Aktiva \ Tetap = \left (\frac {Penjualan\ Bersih}{Total\ Aktiva\ Tetap} \right )</math>
<ref>{{cite book |first1=Kasmir |title=Analisis Laporan Keuangan |date=2019 |publisher=Rajawali Pers |location=Jakarta |isbn=978-979-769-216-2 |page=184 |pages=184 |access-date=25-11-2021}}</ref>
* Perputaran Aktiva
Baris 140 ⟶ 179:
Rumus : <math> Perputaran\ Aktiva = \left (\frac {Penjualan\ Bersih}{Total\ Aktiva} \right )</math>
<ref>{{cite book |first1=Kasmir |title=Analisis Laporan Keuangan |date=2019 |publisher=Rajawali Pers |location=Jakarta |isbn=978-979-769-216-2 |page=185 |pages=185 |access-date=25-11-2021}}</ref>
== Rasio Profitabilitas ==
Rasio Profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan.
<ref>{{cite book |first1=Kasmir |title=Analisis Laporan Keuangan |date=2019 |publisher=Rajawali Pers |location=Jakarta |isbn=978-979-769-216-2 |page=196 |pages=196 |access-date=25-11-2021}}</ref>
Rasio Profitabilitas terbagi kepada:
Baris 148 ⟶ 189:
* ''Profit Margin 0n Sales''
''Profit margin on sales'' adalah rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan. cara pengukuran rasio ini adalah dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan penjualan bersih. terdapat dua rumus untuk mencari ''profit margin'', yaitu sebagai berikut:
# Untuk margin laba kotor dihitung dengan cara penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan dan dibandingkan dengan penjualan.
# Untuk margin laba bersih membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dengan penjualan.
<ref>{{cite book |first1=Kasmir |title=Analisis Laporan Keuangan |date=2019 |publisher=Rajawali Pers |location=Jakarta |isbn=978-979-769-216-2 |page=199 |pages=199 |access-date=25-11-2021}}</ref>
* ''Return On Ivestmen''
''Return on investmen'' adalah rasio yang menunjukkan hasil atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. 'Return on investmen'' juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya. Semakin kecil rasio ini semakin kurang baik, demikian pula sebaliknya. Artinya rasio ini digunakan dalam mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan.
Rumus : <math> ''Return\ on\ Investmen '' = \left (\frac {''Earning\ After\ Interest\ and\ Tax''}{'''Total\ Asset'''} \right )</math>
<ref>{{cite book |first1=Kasmir |title=Analisis Laporan Keuangan |date=2019 |publisher=Rajawali Pers |location=Jakarta |isbn=978-979-769-216-2 |page=202 |pages=202 |access-date=25-11-2021}}</ref>
* ''Return On Equity''
''Return on equity'' adalah rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakian kuat, demikian pula sebaliknya.
Rumus : <math> ''Return\ on\ Equity '' = \left (\frac {''Earning\ After\ Interest\ and\ Tax''}{'''Equity'''} \right )</math>
<ref>{{cite book |first1=Kasmir |title=Analisis Laporan Keuangan |date=2019 |publisher=Rajawali Pers |location=Jakarta |isbn=978-979-769-216-2 |page=204 |pages=204 |access-date=25-11-2021}}</ref>
''Earning per Share of Common Stock''
Baris 163 ⟶ 210:
Rumus : <math> ''Earning\ per\ Share\ of\ Common\ Stock '' = \left (\frac {Laba\ Saham\ Biasa}{Saham\ Biasa\ yang\ Beredar} \right )</math>
<ref>{{cite book |first1=Kasmir |title=Analisis Laporan Keuangan |date=2019 |publisher=Rajawali Pers |location=Jakarta |isbn=978-979-769-216-2 |page=207 |pages=207 |access-date=25-11-2021}}</ref>
|