Aturan sinus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hadithfajri (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Hadithfajri (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
:''Untuk kegunaan lain, lihat [[Sinus (disambiguasi)]].''
 
Dalam [[trigonometri]], '''aturan sinus''', '''rumus sinus''', atau '''hukum sinus''' adalah sebuah persamaan yang memperbandingan panjang sisi-sisi sebuah segitiga sebarang terhadap [[Sinus (trigonometri)|sinus]] sudutnya. Rumus ini berguna untuk menghitung sisi yang belum diketahui dari suatu segitiga apabila dua sudut dan satu sisinya diketahui—masalah umum dalam teknik [[triangulasi]]. Dapat juga digunakan saat dua sisi dan satu dari sudut yang tak dilampirkan diketahui; dalam kasus ini, rumus ini dapat memberikan 2 nilai penting untuk sudut yang dilampirkan. Saat ini terjadi, sering hanya 1 hasil akan menyebabkan seluruh sudut kurang daripada 180°; dalam kasus lain, ada 2 penyelesaian sah pada segitiga.
Dalam [[trigonometri]], '''aturan sinus''', '''rumus sinus''', atau '''hukum sinus''' adalah sebuah persamaan yang memperbandingan panjang sisi-sisi sebuah segitiga sebarang terhadap [[Sinus (trigonometri)|sinus]] sudutnya.
 
Dalam [[trigonometri]], '''aturanAturan sinus''', '''rumus sinus''', atau '''hukum sinus''' adalah sebuah persamaan yang memperbandingan panjang sisi-sisi sebuah segitiga sebarang terhadap [[Sinus (trigonometri)|sinus]] sudutnya. Rumus ini berguna untuk menghitung sisi yang belum diketahui dari suatu segitiga apabila dua sudut dan satu sisinya diketahui—masalah umum dalam teknik [[triangulasi]]. DapatRumus ini juga dapat digunakan saatbila diketahui dua sisi dan satu dari sudut yang tak dilampirkandiapit diketahuisisi-sisi tersebut; dalam kasus ini, rumus ini dapat memberikan 2dua nilai pentingyang mungkin untuk sudut yang dilampirkandiapit. Saat ini terjadi, sering kali hanya 1satu hasilyang akan menyebabkan seluruh sudut bernilai kurang daripada 180°; dalam kasus lain, ada 2kedua penyelesaian sah. Aturan sinus juga dapat dipakai untuk menghitung jari-jari lingkaran padaluar segitiga.
 
Hukum-hukum ini dinyatakan dan ditunjukkan, untuk [[Trigonometri bola|segitiga bola]], oleh [[Abu Nashr Mansur]] pada awal abad kesebelas dan, untuk bentuk bidang datar, oleh [[Nashiruddin ath-Thusi]]<nowiki/>pada awal abad ketiga belas<ref>{{Cite book|date=1997|url=https://www.worldcat.org/oclc/37996126|title=Histoire des sciences arabes|location=Paris|isbn=2-02-030355-8|others=Rushdī Rāshid, Régis Morelon|oclc=37996126}}</ref>.