Kabupaten Labuhanbatu Utara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ibra305 (bicara | kontrib)
k Kejelasan Makna
Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Herryz (bicara | kontrib)
k Suntingan Ibrahim Silaban (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Gugunsuganta
Tag: Pengembalian
Baris 49:
}}
 
'''Kabupaten Labuhanbatu Utara''' (disingkat sebagai '''Labura'''; Melayu Jawi: كابوڤاتين لابهان بتو اتارا) adalah kabupaten yang baru dimekarkan dari [[Kabupaten Labuhanbatu]] sesuai dengan [[Undang-Undang]] Nomor 23 Tahun 2008 pada [[24 Juni]] [[2008]] tentang Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Utara, semasa pemerintahan Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]]. Ibu kota kabupaten ini terletak di [[Aek Kanopan]]. Salah satu daerah di kabupaten ini, yaitu [[Tanjung Pasir, Kualuh Selatan, Labuhanbatu Utara|Tanjung Pasir]], pernah menjadi pusat pemerintahan Kesultanan Melayu Kualuh pada masa lampau. Berdasarkan data [[Badan Pusat Statistik]] Labuhanbatu Utara [[2021]], penduduk kabupaten ini pada tahun [[2020]] berjumlah 381.994 jiwa, dengan kepadatan 108 jiwa/km<sup>2</sup>.<ref name="LABUUTARA"/>
 
Yang unik disini adalah, Penduduk di Labuhan Batu Utara menggunakan Bahasa 'Melayu Kualuh' sebagai ''Lingua-Franca''' (bahasa pergaulan) sehari-hari, yaitu bahasa Melayu dialek 'O' yang masih berkerabat dengan Melayu Asahan, padahal sebagian besar penduduk disini adalah orang-orang Jawa dan Batak. Seperti diketahui juga Kesultanan Melayu Kualuh pernah berkuasa di Wilayah ini, sehingga banyak memberikan pengaruhnya hingga sekarang.
 
== Geografi ==
Baris 87 ⟶ 85:
 
== Penduduk ==
Penduduk Asli di Labuhan Batu Utara adalah Melayu Kualuh, yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan, terutama di sekitar Sungai Kualuh, seperti di Kecamatan Kualuh Leidong,Kualuh Selatan,Kualuh Hulu, dan Kualuh Hilir. Pada Umumnya yang dimaksud Melayu Kualuh disini adalah orang-orang Batak Muslim, Khususnya Toba dan Mandailing yang berbudayakan Melayu dalam kehidupan sehari-hari. Sebutan dalam bahasa mereka adalah ''"Oghang Kampung" .''
 
Sebagian besar penduduk Labuhanbatu Utara adalah [[Suku Jawa]] dan [[Suku Batak]], yang umumnya adalah [[Suku Toba|Batak Toba]], [[Suku Mandailing|Batak Mandailing]] dan [[Suku Angkola|Batak Angkola]]. Selebihnya adalah [[Suku Melayu|Melayu]], [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], [[Suku Aceh|Aceh]], [[Orang Minangkabau|Minang]] dll.