Bahasa Dhao: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jspharmando (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Jspharmando (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 286:
|
|}
Bahasa Dhao memiliki enam vokal, yang meliputi /i, ɛ, ə, a, ɔ, u/. Karena schwapepet /ə/ tidak memiliki bobot suku kata, konsonan berikutnya akan diperpanjang. Konsonan rangkap tidak umum pada bahasa-bahasa di Indonesia Timur. Kapanpun schwa muncul pada posisi akhir suku kata, vokal tinggi, baik /i/ atau /u/ akan mengikuti, membuatnya diftong.
 
Vokal bahasa Dhao disajikan secara fonemik dalam tabel di bawah ini. Bahasa Dhao menerapkan sistem enam vokal. Vokal tengah dan rendah semuanya merupakan vokal terbuka.
Baris 311:
|
|}
Semua vokal bahasa Dhao memiliki rekan vokal yang panjang. Namun, mereka berbeda dalam hal distribusi. Hanya vokal panjang [iː] yang muncul di semua posisi kata, sedangkan yang lain tidak pernah muncul di posisi tengah kata. Pepet panjang [əː] hanya muncul pada posisi awal kata.
Pola suku kata-kata bahasa Dhao adalah CV, dan tekanan turun secara konsisten pada posisi kedua dari belakang. Bahasa Dhao adalah salah satu bahasa di Sunda Kecil yang hanya mengizinkan suku kata akhir terbuka, sama seperti Lī Hawu dan bahasa Sumba, dan berbeda dari Rote, yang terakhir memungkinkan konsonan –k dan –s. Oleh karena itu, untuk kata pinjaman dengan konsonan akhir, Dhao menerapkan strategi adaptasi untuk membuat suku kata terbuka dengan menghilangkan konsonan. Vokal epentetik dalam posisi antar konsonan mencegah gugus CC.
{| class="wikitable"
|+Kontras antara Vokal Pendek dan Panjang
|
|'''Kata'''
|'''IPA'''
|'''Arti'''
|-
| rowspan="4" |[a] ~ [a:]
|ae
|[ˈʔaɛ]
|bernafas
|-
|āe
|[ˈaːɛ]
|besar
|-
|nga'a
|[ˈŋaʔa]
|dia makan
|-
|ngā
|[ˈŋaː]
|apa
|-
| rowspan="2" |[ɛ] ~ [ɛː]
|ele
|[ˈʔɛlɛ]
|kalah
|-
|ēle
|[ˈɛːlɛ]
|biarkan
|-
|[ə] ~ [əː]
|èna
|[ˈʔən:a]
|enam
|-
|
|ĕna
|[əˈːn:a]
|itu
|-
|[i] ~ [iː]
|isi
|[ˈʔisi]
|isi
|-
|
|īki
|[ˈiːki]
|kecil
|-
|[ɔ] ~ [ɔː]
|kabho'o
|[kaˈb͡βɔʔɔ]
|suara jatuh
|-
|
|kabhō
|[kaˈb͡βɔː]
|sejenis pohon
|-
| rowspan="2" |[u] ~ [uː]
|su'u
|[ˈsuʔu]
|sejenis pohon
|-
|sū
|[ˈsuː]
|ujung
|}
 
=== Suku Kata ===
Pola suku kata-kata bahasa Dhao adalah CV, dan tekanan turun secara konsisten pada posisi kedua dari belakang. Bahasa Dhao adalah salah satu bahasa di Sunda Kecil yang hanya mengizinkan suku kata akhir terbuka, sama seperti Lī Hawu dan bahasa Sumba, dan berbeda dari Rote, yang memungkinkan konsonan terakhir –k dan –s. Oleh karena itu, untuk kata pinjaman dengan konsonan akhir, Dhao menerapkan strategi adaptasi untuk membuat suku kata terbuka dengan menghilangkan konsonan. Vokal epentetik dalam posisi antar konsonan mencegah gugus CC.
 
Morfem bersuku kata satu disajikan di bawah ini, di mana suku kata hanya berisi CV. Banyak morfem bersuku kata yang merupakan kata fungsi, seperti ''ho'' ‘sehingga’ dan ''ma'' ‘menuju’, namun ada beberapa kata isi, seperti ''ha'' ‘paru-paru’.
{|
|''ca''
|'satu'
|-
|''do''
|'atau'
|-
|''re''
|'melalui'
|}
Contoh kata bersuku kata dua ada di bawah ini. Kata-kata bersuku kata dua menghasilkan satu kaki ''trochaic'', di mana tekanan utama jatuh pada suku kata awal. Suku kata yang ditekankan dicetak tebal.
{|
|'''''ba'''b'a''
|'pendek'
|-
|'''''ba'''ki''
|'kakek'
|-
|'''''ha'''ha''
|'bawah'
|}
Dalam kata-kata bersuku kata tiga, suku kata awal tidak memiliki tekanan dan tekanan utama jatuh pada suku kata kedua dari belakang. Di bawah ini adalah contohnya.
{|
|''li'''mu'''ri''
|'surat'
|-
|''na'''ne'''ne''
|'mendengarkan'
|-
|''ta'''nga'''d'a''
|'jangkar'
|}
Kata bersuku kata empat menghasilkan dua kaki ''trochaic''. Namun, ketika empat suku kata berkumpul, tekanan utama jatuh pada suku kata kedua dari belakang. Penekanan pada suku kata awal menjadi sekunder. Suku kata kedua dari belakang yang memiliki tekanan utama dicetak tebal. Contohnya dapat dilihat di bawah ini.
{|
|''holo'''no'''ri''
|'firman Tuhan'
|-
|''kaba'''ra'''i''
|'khalayak umum'
|-
|''capa'''g'i'''li''
|'geli'
|}
 
=== Afiks ===