Aisyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alalif7 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Alalif7 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 62:
Rasulullah pun memanggil Barirah, si pelayan tersebut, menanyakannya apakah ada gerak-gerik Aisyah yang membangkitkan rasa kecurigaan dirinya. Yang mana Barirah berkata: ''"Tidak, demi Allah yang telah mengirimkanmu kebenaran, saya tidak pernah melihat sesuatu yang salah darinya kecuali diakibatkan dirinya yang masih kecil, ia terkadang tertidur dan meninggalkan adonan keluarganya dimakan kambing."''
 
Maka setelah saat itu Nabi pun naik ke atas mimbar mengajak para pengikutnya untuk menghukum Abdullah bin Ubai bin Salul yang telah memfitnah keluarganya. [[Sa'ad bin Mu'adz|Sa'ad bin Muadz]] pun berdiri dan berkata ''"Wahai Rasulullah (ﷺ)! Demi Allah, Aku akan membebaskanmu dari dirinya. Jika orang itu dari [[Bani Aus]], aku akan penggal kepalanya, dan jika dia berasal dari saudara-saudara kami, Bani Khazraj, maka perintahkanlah kami, dan kami akan memenuhi perintah anda."'' Pimpinan [[Bani Khazraj]], Sa'ad bin Ubadah pun berdiri dan berkata ''"Demi Allah! Kau telah berbohong, kau tidak boleh membunuhnya dan kau tidak akan bisa membunuhnya."'' [[Usaid bin Hudhair]] lalu ikut berdiri dan berkata (ke Sa'ad bin Ubadah), ''"Kau yang berbohong! Demi Allah kami akan membunuhnya, dan kau adalah seorang munafik, yang membela teman munafiknya."'' Adu argumenCekcok pun semakin memanas antara Bani Aus dan Khazraj. Sebelum timbul konflik timbul antara kedua pengikutnya tersebut, Nabi pun mendiamkan mereka.
 
Aisyah telah menangis tanpa henti dua malam satu hari. Pada hari itu orang tuanya dan seorang perempuan Anshar memasuki kamarnya dan ikut menagis dengannya. Di saat itu Rasulullah pun datang mengunjunginya. Selama satu bulan firman dari Allah tidak turun-turun kepada beliau mengenai kasus ini.<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 2661 - Witnesses - كتاب الشهادات - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:2661|website=sunnah.com|access-date=2021-12-04}}</ref> Setelah duduk Nabi mengucap Tasyahhud dan berkata:
Baris 70:
Aisyah pun berbicara langsung kepada Sang Rasul:
{{Quote|"Demi Allah, aku tahu kalau engkau telah mendengar cerita ini (mengenai Ifk) sampai-sampai hal itu tertanam di pikiranmu dan membuatmu mempercayai hal itu. Jadi sekarang, kalaupun aku mengatakan bila aku tidak bersalah, dan Allah tahu aku tidak bersalah, engkau tidak akan mempercayaiku; dan bila aku mengatakan aku melakukan hal itu, dan Allah tahu kalau aku tidak melakukannya, kau pasti akan mempercayaiku. Demi Allah aku tidak dapat mencari contoh lain selain ayahnya Yusuf: "Maka (bagiku) kesabaran adalah yang paling cocok untuk menghadapi hal yang engkau nyatakan dan hanya Allah lah satu-satunya yang bisa dipinta pertolongan."}}
Maka Aisyah pun berbalik, dan berbaring di tempat tidurnya. Maka seketika itu wahyu datang kepada Nabi Muhammad, dan beliau berkata, ''"Aisyah, Allah telah menyatakan kalau kamu tidak bersalah."'' Ibu Aisyah pun berkata kepada Aisyah, ''"Berdirilah dan pergi ke beliau."'' Aisyah pun berkata, ''"Demi Allah, aku tidak akan pergi kepadanya dan aku tidak akan berterima kasih kepada siapapun selain kepada Allah."'' Rasulullah pun menyampaikan ayat-ayat yang telah diturunkan Allah kepadanya ([https://quran.com/24/11-20?translations=134 QS. An-Nur 11-20]).<ref name=":1" /><ref name=":2" /><ref name=":3" />{{Istri-istriMuhammad}}
 
==== Rasulullah hampir menceraikan istri-istrinya ====
Beberapa riwayat, termasuk [[Tafsir al-Jalalain|Al-Jalalain]] di dalam tafsirnya,<ref>{{Cite book|last=Al-Jalalain|url=https://archive.org/details/AlJalalainEng/page/n583/mode/1up|title=Tafsir Al-Jalalain - QS 66:1-5|pages=555|archive-url=https://perma.cc/QJU7-XH2K|archive-date=21 Agustus 2021|url-status=live}}</ref> melaporkan bahwa pada suatu hari, salah satu istri Nabi Muhammad, [[Hafshah binti Umar|Hafshah]] menemukan Sang Nabi sedang menyetubuhi budak perempuannya yaitu [[Mariah al-Qibthiyah]]. Kesal hal itu dilakukan pada saat gilirannya, di rumahnya, serta tempat tidurnya, Hafshah pun protes kepada beliau. Sang Nabi lalu bersumpah untuk tidak menyentuh Mariyah lagi, dan meminta supaya Hafshah tidak menceritakan hal ini kepada siapapun. Tidak lama berselang, Allah pun membatalkan sumpah beliau tersebut dikarenakan menyetubuhi budak itu pada nyatanya adalah halal buat beliau. Hafshah pun menceritakan hal ini kepada Aisyah, dan Aisyah menceritakan hal ini kepada istri-istri beliau yang lain.
 
Nabi Muhammad lalu diberitahu oleh Allah bahwa Hafshah dan Aisyah telah berkomplot menceritakan ini kepada istri-istri beliau yang lain. Beliau pun memarahi mereka, dan Allah menurunkan ayat yang mengancam apabila jika Sang Nabi berkehendak, maka dirinya bisa saja menceraikan mereka semua dan Allah akan memberikan beliau istri-istri yang lebih baik. Rasulullah pun berkeputusan untuk hanya tidak mengunjungi mereka selama sebulan.
 
Setelah 29 hari berselang, Sang Rasul pun mengunjungi Aisyah, yang mana Aisyah berkata kepada beliau "Wahai Rasulullah ''(ﷺ)! Engkau bersumpah kalau engkau tidak akan mengunjungi istri-istrimu dalam sebulan, tapi saat ini masih hari ke-29."'' Yang mana Rasulullah menjawab, ''"bulan ini berisi 29 hari."''<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 2468 - Oppressions - كتاب المظالم - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:2468|website=sunnah.com|access-date=2021-12-04}}</ref><ref>{{Cite book|last=Al-Jalalain|url=https://archive.org/details/AlJalalainEng/page/n583/mode/1up|title=Tafsir Al-Jalalain - QS 66:1-5|pages=555|archive-url=https://perma.cc/QJU7-XH2K|archive-date=21 Agustus 2021|url-status=live}}</ref>
 
Akan tetapi menurut riwayat lain, keributan di atas terjadi bukan karena Hafshah marah melihat Nabi bersetubuh dengan Mariah, akan tetapi hanya dikarenakan Nabi meminum madu di rumah salah satu istrinya, Zainab bin Jahsy, yang dianggap Hafshah kalau madu tersebut memiliki bau tidak sedap.<ref>{{Cite web|title=Sunan an-Nasa'i 3421 - The Book of Divorce - كتاب الطلاق - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/nasai:3421|website=sunnah.com|access-date=2021-12-04}}</ref> Namun terdapat juga riwayat lain yang mengatakan, bahwa "meminum madu" adalah bentuk [[eufemisme]] pada zaman itu dari [[Persetubuhan|berhubungan seks]].<ref>{{Cite web|title=Sunan Abi Dawud 2309 - Divorce (Kitab Al-Talaq) - كتاب الطلاق - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/abudawud:2309|website=sunnah.com|access-date=2021-12-04}}</ref>{{Istri-istriMuhammad}}
 
== Pandangan Sunni dan Syi'ah ==