Sambung nyawa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Burungbiru (bicara | kontrib) k menambah pranala dalam |
hanya menyunting beberapa |
||
Baris 20:
}}
'''Sambung Nyawa''' ([[Bahasa Jawa|Jaw]]<nowiki/>a.), '''Daun Dewa''' ([[Bahasa Sunda|Sunda]].) atau '''Akar Sebiak''' bernama [[latin]] ''[[Gynura procumbens]]'' ialah salah satu jenis tanaman asli indonesia yang sudah lama dipakai oleh masyarakat untuk [[lalapan]] dan untuk mengobati berbagai penyakit. Sambung nyawa banyak terdapat di [[Pulau]] [[Jawa]] dan [[Sumatra]], sebagian tumbuh liar di [[Bali|Pulau Bali.]]
== Morfologi ==
Baris 31:
Perbungaan dengan susunan bunga majemuk cawan, 2- 7 cawan tersusun dalam susunan malai (panicula) sampai malai rata (corymb), setiap cawan mendukung 20-35 bunga, ukuran panjang 1,5– 2 cm, lebar 5–6 mm. Tangkai karangan dan tangkai bunga gundul atau berambut pendek, tangkai karangan 0,5- 0,7 cm.
[[Brachtea involucralis]] dalam berbentuk garis berujung runcing atau tumpul, panjang 0,3 – 1 cm. Lebar 0,6 - 1,7 cm, gundul, ujung berwama hijau atau coklat kemerahan. Mahkota merupakan tipe tabung, panjang 1 - 1,5 cm, jingga kuningan atau jingga. [[Benang sari]] berbentuk jarum, kuning, kepala sari berlekatan menjadi satu. Buah berbentuk garis, panjang 4 – 5 mm, coklat.
== Penelitian ==
|