Aisyah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 48:
Aisyah pernah dituduh telah berzina dengan salah seorang pasukan Nabi yang mengantarnya pulang ketika dirinya tertinggal dari rombongan Sang Rasul.<ref name=":1">{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 4750 - Prophetic Commentary on the Qur'an (Tafseer of the Prophet (pbuh)) - كتاب التفسير - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:4750|website=sunnah.com|access-date=2021-12-04}}</ref><ref name=":2">{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 2661 - Witnesses - كتاب الشهادات - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:2661|website=sunnah.com|access-date=2021-12-04}}</ref><ref name=":3">{{Cite web|title=Sahih Muslim 2770a - The Book of Repentance - كتاب التوبة - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/muslim:2770a|website=sunnah.com|access-date=2021-12-04}}</ref> Berzina adalah sebuah pelanggaran serius dalam islam yang hukumannya adalah [[Rajam|dirajam]] sampai mati.<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 2724 - Conditions - كتاب الشروط - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:2724|website=sunnah.com|access-date=2021-12-04}}</ref>
Setiap kali Nabi Muhammad akan melakukan serangan ghazwah ke pemukiman atau [[Kafilah|kafilah dagang]] milik orang-orang [[kafir]], beliau biasa mengundi istri-istrinya untuk memilih salah satu dari mereka yang akan menemaninya. Aisyah menjadi orang yang beruntung pada saat itu. Ia pun dibawa di dalam sebuah [[rengga]] tertutup di atas
Menunggu lama, Aisyah mengantuk dan tertidur. Pada pagi harinya, Safwan bin Mu'attal, salah seorang pasukan Nabi yang tertinggal karena alasan tertentu, menemuinya dan mengantarnya pulang. Setibanya di Madinah, timbullah rumor bahwa Aisyah telah berzina dengan Safwan. Hal ini diperburuk dengan fakta bahwa Aisyah terbaring sakit selama sebulan semenjak dirinya pulang, yang mengakibatkan rumor tersebut semakin besar dan tidak terkendali.<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 4750 - Prophetic Commentary on the Qur'an (Tafseer of the Prophet (pbuh)) - كتاب التفسير - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:4750|website=sunnah.com|access-date=2021-12-04}}</ref>
Baris 73:
Beberapa riwayat, termasuk [[Tafsir al-Jalalain|Al-Jalalain]] di dalam tafsirnya,<ref>{{Cite book|last=Al-Jalalain|url=https://archive.org/details/AlJalalainEng/page/n583/mode/1up|title=Tafsir Al-Jalalain - QS 66:1-5|pages=555|archive-url=https://perma.cc/QJU7-XH2K|archive-date=21 Agustus 2021|url-status=live}}</ref> melaporkan bahwa pada suatu hari, salah satu istri Nabi Muhammad, [[Hafshah binti Umar|Hafshah]] menemukan Sang Nabi sedang menyetubuhi budak perempuannya yaitu [[Mariah al-Qibthiyah]]. Kesal hal itu dilakukan pada saat gilirannya, di rumahnya, serta tempat tidurnya, Hafshah pun protes kepada beliau. Sang Nabi lalu bersumpah untuk tidak menyentuh Mariyah lagi, dan meminta supaya Hafshah tidak menceritakan hal ini kepada siapapun. Tidak lama berselang, Allah pun membatalkan sumpah beliau tersebut dikarenakan menyetubuhi budak itu pada nyatanya adalah halal buat beliau.<ref>{{Cite web|title=Surah Al-Mu'minun - 5-6|url=https://quran.com/23/5-6?translations=134|website=quran.com|access-date=2021-12-04}}</ref>
Hafshah pun menceritakan hal ini kepada Aisyah, dan Aisyah menceritakan hal ini kepada istri-istri beliau yang lain. Nabi Muhammad lalu diberitahu oleh Allah bahwa Hafshah dan Aisyah telah berkomplot menceritakan ini kepada istri-istri beliau yang lain. Beliau pun memarahi mereka, dan Allah menurunkan ayat yang mengancam
Rasulullah pun berkeputusan untuk hanya tidak mengunjungi mereka selama sebulan.
|