Chandra Tirta Wijaya: Perbedaan antara revisi

Beliau merupakan anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|DPR-RI]] Fraksi [[Partai Amanat Nasional]] l periode 2009-2014<ref>{{Cite web|last=VIVA|first=PT VIVA MEDIA BARU-|date=2020-09-11|title=KPK Periksa Politisi PAN Chandra Tirwa Wijaya Terkait Korupsi PT DI|url=https://www.viva.co.id/berita/nasional/1301221-kpk-periksa-politisi-pan-chandra-tirwa-wijaya-terkait-nbsp-korupsi-pt-di|website=www.viva.co.id|language=id|access-date=2021-12-04}}</ref> dari daerah pemilihan [[Jawa Barat]] X dengan perolehan suara sebanyak 11.819 suara ini, ditunjuk oleh partainya menjadi anggota komisi VII yang fokus pada permasalahan Energi Sumber Daya Mineral, Riset, Teknologi, dan Lingkungan Hidup.<ref>http://dct.kpu.go.id/images/dokumen/DPR/3210/08/01.pdf</ref> Semasa jabatannya, ia pernah menjadi saksi terhadap tersangka kasus korupsi [[Budi Santoso]] (Mantan Direktur Utama) dan [[Irzal Rizaldi]] (Asisten Direktur Utama Bidang Binis Pemerintah) di PT. [[Dirgantara Indonesia]],<ref>{{Cite web|title=Terseret Kasus Korupsi PT DI, KPK Periksa Politisi PAN Chandra Tirta Wijaya - poskota.co.id|url=https://poskota.co.id/2020/9/11/terseret-kasus-korupsi-pt-di-kpk-periksa-politisi-pan-chandra-tirta-wijaya|website=poskota.co.id|language=id|access-date=2021-12-04}}</ref> tepatnya kasus suap untuk pengadaan pesawat maskapai [[Garuda Indonesia]].<ref>{{Cite web|last=Ekonomi|first=Warta|title=Kasus Suap Garuda Seret Nama Politikus PAN dan Istri|url=https://wartaekonomi.co.id/read257300/kasus-suap-garuda-seret-nama-politikus-pan-dan-istri|website=Warta Ekonomi|language=id|access-date=2021-12-04}}</ref>