Aqraga: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kesalahan sumber literasi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 7:
Permainan ini membutuhkan pemain yang tangkas dan lincah dalam memberikan umpan dan menendang bola makanya dahulu aqraga menjadi salah satu ukuran kesempurnaan seorang laki-laki di Sulawesi Selatan. Bahkan menurut beberapa orang, seorang pemuda tidak dapat menikah sebelum mereka mahir dalam bermain aqraga. Aqraga pernah dimainkan berdasarkan status sosial para pemainnya yang dikelompokan sesuai dengan derajat sosial mereka di masyarakat. Permainan aqraga menjadi salah satu permainan yang wajib bagi masyarakat Sulsel dikarenakan aqraga memiliki makna filosofis yang diajarkan oleh nenek moyang mereka dalam beberapa aspek dari permainan ini, yaitu.
 
* Tendangan membumbung (''massempeqmassempaq aratiga'') bermakna kewaspadaan yang harus dimiliki kerajaan dan masyarakat terhadap semua kemungkinan adanya bahaya dari musuh.
* Tendangan balasan (''massempeqmassempaq mappalecemappalecce'') bermakna bahwa konflik harus dihindari dalam masyarakat.
 
Aqraga menggunakan bola yang disebut bola raga. Bola raga ini dibuat dari anyaman rotan yang dibentuk bulat dengan panjang diameter 15–20&nbsp;cm dan biasanya dianyam sebanyak tiga lapis agar lebih kuat. Bola dapat melenting dengan sempurna karena anyaman rotan yang kuat dan rapi sehingga bila bola di sepak atau jatuh di tanah atau tempat yang keras bola dapat memantul. Aqraga dimainkan dengan jumlah pemain yang terdiri dari 5-15 orang, berjenis kelamin laki- laki yang berusia remaja sampai dewasa dan menggunakan baju adat ''Passapu'' atau destar. ''Passapu'' yang digunakan adalah jenis ''Passapu'' ''Patonro'' yaitu destar yang berdiri tegak. Aqraga terkadang diiringi tetabuhan gendang sebagai penyemangat. Ketangkasan dalam memadukan unsur olahraga dan seni merupakan prasyarat untuk mahir dalam permainan ini.<ref name=":0" />