Kabupaten Labuhanbatu Utara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k perlu diberikan referensi untuk pemastian
Herryz (bicara | kontrib)
Menambah Sejarah
Baris 20:
|kelurahan = 8 [[kelurahan]]<ref name="LABUUTARA"/>
|desa = 82 [[desa]]<ref name="LABUUTARA"/>
|dasar hukum = UU RI Nomor 23 Tahun 2008<ref name="UU"/>
|tanggal = 21 Juli 2008<ref name="UU"/>
|hari jadi = 15 Januari 2009
|kepala daerah = Daftar Bupati Labuhanbatu{{!}}Bupati
Baris 29:
|sekretaris daerah =
|ketua DPRD =
|ketua pengadilan negeri =
|kepala kejaksaan negeri =
|dandim =
|kapolres =
|kodearea = 061
|kodepos =
Baris 40 ⟶ 36:
|fauna =
|zona waktu = [[Waktu di Indonesia|WIB]]
|bandar udara =
|apbd =
|pad =
Baris 51 ⟶ 46:
 
'''Kabupaten Labuhanbatu Utara''' (disingkat sebagai '''Labura'''; Melayu Jawi: كابوڤاتين لابهان بتو اتارا) adalah kabupaten yang baru dimekarkan dari [[Kabupaten Labuhanbatu]] provinsi [[Sumatra Utara]], sesuai dengan [[Undang-Undang]] Nomor 23 Tahun 2008 pada [[24 Juni]] [[2008]] tentang Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Utara, semasa pemerintahan Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]]. Ibu kota kabupaten ini terletak di [[Aek Kanopan]]. Salah satu daerah di kabupaten ini, yaitu [[Tanjung Pasir, Kualuh Selatan, Labuhanbatu Utara|Tanjung Pasir]], pernah menjadi pusat pemerintahan Kesultanan Kualuh pada masa lampau. Berdasarkan data [[Badan Pusat Statistik]] Labuhanbatu Utara [[2021]], penduduk kabupaten ini pada tahun [[2020]] berjumlah 381.994 jiwa, dengan kepadatan 108 jiwa/km<sup>2</sup>.<ref name="LABUUTARA"/>
 
== Sejarah ==
Sebutan Labuhanbatu bermula ketika pada tahun 1862 Angkatan Laut [[Belanda]] datang ke sebuah kampung di Hulu Labuhanbilik tepatnya di desa Sei Rakyat sekarang. Di desa ini, tentara [[Belanda]] membangun tempat pendaratan kapal yang terbuat dari batu beton. Lambat laun, tempat ini berkembang menjadi tempat persinggahan dan pendaratan kapal yang kemudian menjadi kampung besar yang diberi nama "Pelabuhanbatu". Kemudian, masyarakat mempersingkat sebutannya menjadi "Labuhanbatu". Nama Labuhan batu ini kemudian melekat dan ditetapkan menjadi nama wilayah [[Kabupaten Labuhanbatu]].<ref name="SEJARAH">{{cite web|url=https://www.labura.go.id/page/profil|title=Profil - Kabupaten Labuhanbatu Utara: Sejarah Singkat|website=www.labura.go.id|accessdate=1 Februari 2022}}</ref>
 
Sebelum kemerdekaan [[Indonesia]], di wilayah Kabupaten Labuhanbatu terdapat 4 kesultanan, yaitu :<ref name="SEJARAH"/>
* Kesultanan Kota Pinang yang berkedudukan di [[Kota Pinang, Labuhanbatu Selatan|Kota Pinang]]
* Kesultanan Kualuh berkedudukan di Tanjung Pasir
* Kesultanan Bilah berkedudukan di Negeri Lama
* Kesultanan Panai berkedudukan di Labuhanbilik
 
Setelah kemerdekaan [[Indonesia]], keempat kesultanan ini menjadi bagian dari wilayah [[Kabupaten Labuhanbatu]], sesuai ketetapan komite nasional daerah keresidenan Sumatera Timur tanggal 19 Juni 1946.<ref name="SEJARAH"/>
 
Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah pemekaran dari Kabupaten Labuhanbatu berdasarkan Undang-undang Nomor 23 tahun 2008, tanggal 21 Juli 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Utara di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Labuhanbatu Utara lahir dari tuntutan aspirasi masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan penyelenggaraan Pemerintahan, Pelaksanaan Pembangunan dan Pelayanan Masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah Labuhanbatu Utara.<ref name="SEJARAH"/><ref name="UU">{{cite web|url=https://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|title=Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014|website=www.otda.kemendagri.go.id|accessdate=1 Februari 2022|archive-date=12 Juli 2019|archive-url=https://web.archive.org/web/20190712121648/http://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
== Geografi ==