Efek pengacau: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Merapikan posisi gambar |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 6:
Efek pengacau (confounding) adalah distorsi berupa efek dalam memprediksi hubungan atau asosiasi antara faktor ''eksposure'' dan ''outcome'' (hasil)<ref>{{cite book|last=Lapau|first=Buchari|date=2017|url=https://www.google.co.id/books/edition/Prinsip_Metode_Epidemiologi/l_pDDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1|title=Prinsip & Metode Epidemiologi|place=[[Jakarta]]|publisher=Kencana|isbn=978-602-422-190-4|pages=169|language=id-ID|coauthors=}}</ref> yang berperan sebagai modifikasi (faktor ''modifier'') determinan sehingga hubungan sebenarnya tidak tampak atau ditutupi oleh faktor lainnya yang hubungan terbukti secara signifikan. Misalnya, faktor modifier dari umur, jenis kelamin, dan genetik lainnya.<ref>{{cite journal|last=Prihantini|first=Gita Sekar|date=2010|title=Etiologic Research|url=https://ejournal.umm.ac.id/index.php/sainmed/article/download/1015/1128/2129|journal=Jurnal Ilmu Kesehatan & Kedokteran Keluarga|volume=6|issue=1|pages=105|doi=10.22219/sm.v6i1.1015|id=|accessdate=2021-12-05}}</ref>
Dalam istilah statistik, confounding juga variabel pengganggu, faktor pembaur, determinan asing dan atau variabel pembaur adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat dan variabel bebas sehingga menyebabkan asosiasi palsu. Pembaur yang dimaksud adalah [[Kausalitas|konsep kausal]] sehingga tidak dapat dijelaskan dalam hal korelasi atau
== Kondisi ==
Kondisi dari confounding sebagai variabel atau faktor dibedakan menjadi 2 kondisi yakni
kondisi secara bersamaan berlaku:
Confounding juga diartikan sebagai isu yang penting untuk diperhatikan, karena kehadirannya dapat mempengaruhi ''p'' value dan besaran risiko yang dapat menyebabkan kesalahan dalam pengambilan keputusan.<ref name=":0">{{cite journal|last1=Hasmawati|first1=|last2=Anggraeni|first2=Ike|last3=Susanti|first3=Rahmi|date=2019|title=Identifikasi Variabel Confounding Dengan Penerapan Uji Chi Square Mantel Haenszel Pada Hubungan Antenatal Care (ANC) Terhadap BBLR Di Kota Samarinda|url=https://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/kespro/article/download/2069/1346/|journal=Jurnal Kesehatan Reproduksi|volume=10|issue=1|pages=22-23|doi=10.22435/kespro.v10i1.2069.21-31|id=|accessdate=2021-12-05}}</ref>[[Berkas:Simple Confounding Case.svg|jmpl|Ilustrasi efek perancu (pengacau) sederhana yang mana ''Z'' adalah penyebab dari ''X'' dan ''Y'' .]]
Baris 16 ⟶ 23:
== Kontrol ==
Salah satu prasyarat, peneliti menambahkan bahwa faktor latar belakang tidak boleh menjadi konsekuensi dari penyebab yang diduga, hal ini dinyatakan oleh Schlesselman.{{Sfn|Wunsch|2007|p=100}} Misalnya, penelitan terhadap perokok, pasien, dan populasi lainnya. Dalam suatu pertimbangan seorang peneliti
[[Berkas:Confounding-pasien.png|pus]]
Baris 45 ⟶ 52:
* {{Cite journal|last=Pearl|first=Judea|date=2009|title=Causal inference in statistics: An overview|url=https://ftp.cs.ucla.edu/pub/stat_ser/r350.pdf|journal=Statistics Surveys|language=en-EN|volume=3|pages=96-146|doi=10.1214/09-SS057|issn=1935-7516|ref={{sfnref|Pearl|2009}}}}
*{{Cite journal|last=Wunsch|first=Guillaume|date=2007|title=Confounding and control|url=https://www.demographic-research.org/volumes/vol16/4/16-4.pdf|journal=Jurnal Sciences|volume=16|issue=4|doi=10.4054/DemRes.2007.16.4|ref={{sfnref|Wunsch|2007}}}}
{{Statistika}}
|