Arca Bhairawa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Angayubagia (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
Baris 33:
 
== Deskripsi ==
Patung batu raksasa ini berukuran tinggi 4,41 meter dan berat 4 ton<ref>{{Cite web news|url=http://www.korantempo.com/korantempo/cetak/2008/02/03/Perjalanan/index.html |title=Koran Tempo: Menyusuri Jejak Ekspedisi Pamalayu |access-date=2010-11-23 |archive-date=2011-04-25 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110425234906/http://www.korantempo.com/korantempo/cetak/2008/02/03/Perjalanan/index.html |dead-url=yes |language=id |work=[[Tempo.co]] }}</ref> dan terbuat dari batu andesit. Bhairawa digambarkan sebagai raksasa mengerikan sebagai perwujudan hasrat negatif,<ref name="National Museum"/> serta merupakan perwujudan Siwa sekaligus Buddha dalam aliran Tantrayana.<ref name="National Museum2"/> Arca Bhairawa memiliki dua tangan, tangan kiri memegang mangkuk dari tengkorak manusia berisi darah manusia dan tangan kanan membawa pisau belati. Penggambaran Bhairawa membawa pisau konon untuk menunjukkan upacara ritual Matsya atau Mamsa. Membawa mangkuk itu untuk menampung darah dalam upacara meminum darah.
 
Bhairawa merupakan dewa Siwa dalam salah satu aspek perwujudannya. Bhairawa berkategori ''ugra'' (ganas) dan digambarkan bersifat kejam, berwujud mengerikan, memiliki taring, dan bertubuh sangat besar seperti raksasa. Rambutnya disanggul besar ke atas menyerupai bola, tetapi di tengahnya terdapat arca Buddha Amitabha, laksana atau atribut seperti ini merupakan atribut bodhisattwa [[Awalokiteswara]], hal ini menggambarkan aspek sinkretisme Tantrayana yang memadukan unsur Hindu dan Buddha. Bhairawa mengenakan perhiasan yang raya berupa mahkota dan kalung, sementara kelat bahu, gelang tangan dan gelang kakinya berupa belitan ular, sedangkan ikat pinggangnya berukir kepala [[kala]]. Bhairawa ini digambarkan tengah menginjak orang cebol yang tengah terlentang dan berdiri di atas lapik delapan tengkorak berjajar yang menggambarkan lapangan mayat.