Marco Polo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: halaman dengan galat kutipan
Tag: halaman dengan galat kutipan
Baris 116:
 
Marco sendiri menguasai empat bahasa, dan anggota-anggota keluarga Polo sudah mengumpulkan berbagai pengetahuan dan banyak pengalaman yang berguna bagi Kubilai Khan. Kemungkinan besar Marco diangkat Kubilai Khan menjadi pejabat negara,<ref name="WB"/> karena ia mencatat berbagai lawatan kenegaraan ke provinsi-provinsi di kawasan selatan dan kawasan timur Tiongkok, ke daerah-daerah yang lebih jauh lagi di selatan, dan ke negeri [[Myanmar|Birma]].<ref>{{citation|url=http://web.soas.ac.uk/burma/pdf/Polo.pdf|archive-url=https://web.archive.org/web/20090219141709/http://web.soas.ac.uk/burma/pdf/Polo.pdf|archive-date=19 Februari 2009|title=The Travels of Marco Polo, The Venetian (1298)|access-date=21 Februari 2013|author=W. Marsden|editor=Thomas Wright|year=2004}}</ref> Mereka sangat dihormati dan memikat hati banyak orang di lingkungan istana bangsa Mongol, sehingga Kubilai Khan berulang kali menolak mengabulkan permohonan mereka untuk meninggalkan Tiongkok. Lama kelamaan mereka mulai khawatir tidak dapat pulang dengan selamat ke tanah air. Menurut hemat mereka, andaikata Kubilai Khan mangkat, musuh-musuhnya akan berbalik melawan mereka lantaran terlampau dekat dengan Kubilai Khan. Pada tahun 1292, cucu dari adik Kubilai Khan yang memerintah [[Iran|Persia]] ketika itu, mengirim perutusan ke Tiongkok untuk mencari calon permaisuri. Para utusan dari Persia meminta ketiga anggota keluarga Polo untuk menemani mereka, dan oleh karena itulah Niccolò, Maffeo, dan Marco Polo diizinkan mengantar calon permaisuri bersama para utusan tersebut ke Persia. Tahun itu juga mereka bertolak dari bandar [[Quanzhou|Zaitun]] di kawasan selatan Tiongkok, dalam iring-iringan armada yang terdiri atas 14 [[kapal jung|jung]]. Armada berlayar ke bandar [[Singapura]],<ref>{{Harvnb|Yule|Cordier|1923|loc=vol. 3 ch. 8|p=281}}</ref> kemudian putar haluan ke utara menuju [[Sumatra]],<ref>{{Harvnb|Yule|Cordier|1923|loc=vol. 3 ch. 9|p=286}}</ref> memutari ujung selatan Anak Benua India,<ref>{{Harvnb|Yule|Cordier|1923|loc=vol. 3 ch. 21|p=373}}</ref> dan akhirnya melintasi [[Laut Arab]] menuju bandar [[Ormus|Hormuz]]. Pelayaran yang berlangsung selama dua tahun itu tidak luput dari berbagai marabahaya. Dari enam ratus penumpang (tidak termasuk awak kapal), hanya delapan belas orang (termasuk Niccolò, Maffeo, dan Marco Polo) yang berhasil selamat sampai tujuan.<ref>Boyle, J.A. (1971). Marco Polo and his Description of the World. ''History Today''. Vol. 21, No. 11. [http://www.historytoday.com/MainArticle.aspx?m=33372&amid=30283909 Historyoftoday.com]</ref> Sesudah mendarat di bandar Hormuz, Niccolò, Maffeo, dan Marco Polo berpisah dengan rombongan pengantar calon permaisuri dan menempuh jalur darat menuju bandar Trebizon (sekarang [[Trabzon]]) di tepi [[Laut Hitam]].<ref name="WB"/>
[[File:Marco Polo, Il Milione, Chapter CXXIII and CXXIV Cropped.jpg|thumb|Salah satu halaman dari naskah ''Il Milione'' yang [[pertanggalan|dipertanggalkan]] antara tahun 1298–1299.]]
 
=== Peran Rustichello ===