Kesehatan di India: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: halaman dengan galat kutipan |
Rescuing 7 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6 |
||
Baris 149:
<sup>^</sup> : Survei Suku NNMB – 2008–09
Karena status sosial mereka yang lebih rendah, seorang anak perempuan lebih berisiko mengalami kekurangan gizi daripada anak laki-laki seusia mereka. Sebagian sebagai akibat dari bias budaya ini, hingga sepertiga dari semua wanita dewasa di India kekurangan berat badan. Perawatan yang tidak memadai dari para wanita yang sudah terbelakang, terutama selama kehamilan, menyebabkan mereka pada gilirannya melahirkan bayi dengan berat badan kurang yang rentan terhadap kekurangan gizi dan penyakit lebih lanjut. <ref name="unicef.org">(http://www.unicef.org/india/children_4259.htm {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141011060726/http://www.unicef.org/india/children_4259.htm |date=2014-10-11 }})</ref>
=== Penyakit menular ===
Baris 158:
India adalah negara dengan kasus TB tertinggi di dunia dalam hal jumlah absolut kasus insiden yang terjadi setiap tahun. Dua pertiga kasus adalah laki-laki, dengan lebih dari 60 persen kasus pada perempuan terjadi mulai umur 34 tahun. Pada tahun 2011, di India ditemukan kasus tuberkulosis 'totally drug-resistant<nowiki>''</nowiki>. Pada tahun 2018, tes TrueNat, dikerahkan di sekitar 350 Puskesmas di India. Hal ini menyebabkan akses ke tes molekuler yang sangat sensitif dengan kapasitas tambahan untuk pengujian resistensi di daerah pinggiran. <ref>https://tbcindia.gov.in/WriteReadData/India%20TB%20Report%202019.pdf</ref>
[[HIV/AIDS di India]] menduduki peringkat ketiga tertinggi di antara negara-negara dengan pasien terinfeksi HIV. Organisasi Pengendali AIDS Nasional, sebuah badan puncak pemerintah sedang melakukan upaya untuk mengelola epidemi HIV/AIDS di India.<ref>{{Cite web|title=HIV/AIDS|url=http://www.unicef.org/india/hiv_aids_156.htm|website=Source: UNICEF India|access-date=2011-09-20|archive-date=2011-09-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20110903210311/http://www.unicef.org/india/hiv_aids_156.htm|dead-url=yes}}</ref> [[Diare|Penyakit diare]] merupakan penyebab utama kematian anak usia dini. <ref>{{Cite web|title=Life Expectancy and Mortality in India|url=http://www.prajnopaya.org/index.php/resources/68-article-life-expectancy-and-mortality-in-india|website=Source: The Prajnopaya Foundation|archive-url=https://web.archive.org/web/20100706235023/http://www.prajnopaya.org/index.php/resources/68-article-life-expectancy-and-mortality-in-india|archive-date=2010-07-06|access-date=2011-09-20|url-status=dead}}</ref> Penyakit-penyakit ini sering dihubungkan dengan sanitasi yang buruk dan air minum tidak memadai. <ref>{{Cite web|title=Health Conditions|url=http://countrystudies.us/india/35.htm|website=Source: US Library of Congress|access-date=2011-09-20}}</ref> India memiliki insiden [[rabies]] tertinggi di dunia. [[Malaria]] telah menjadi masalah kesehatan musiman di India sejak lama. Jumlah maksimum kasus dan kematian malaria telah dilaporkan sebagian besar dari bagian pedesaan Orissa. Prevalensi penyakit secara keseluruhan telah berkurang pada tahun 2012 dan 2013 namun ada sedikit peningkatan pada tahun 2014 dan mulai menurun lagi dari tahun 2015. WHO ([[Organisasi Kesehatan Dunia]]) mengadopsi strategi pada Mei-2015, yang memberikan panduan teknis kepada negara-negara yang menekankan pentingnya peningkatan respons terhadap malaria dan bergerak menuju eliminasi malaria. Hal ini dikenal sebagai STRATEGI TEKNIS GLOBAL UNTUK MALARIA (2016-2030).<ref>{{Cite journal|title=Global Technical Strategy for Malaria 2016–2030|url=https://www.who.int/malaria/publications/atoz/9789241564991/en/|journal=World Health Organization}}</ref>
[[Kala-azar]] adalah [[parasit]] pembunuh terbesar kedua di dunia. Sebagian besar kasus (76%) ditemukan di [[Bihar]] pada tahun 2016. Demam berdarah dan [[chikungunya]] yang ditularkan oleh nyamuk [[Aedes]], adalah masalah lain yang menjadi perhatian di India. Wabah demam berdarah terus berlanjut sejak tahun 1950-an tetapi tingkat keparahan penyakit telah meningkat dalam dua dekade terakhir. Pada 2016, India melaporkan total 58.264 kasus chikungunya. Kasus cacar air dilaporkan menjadi 61.118 & dilaporkan 60 kematian pada tahun 2016 akibat cacar air.{{butuh rujukan|date=November 2021}}
Baris 174:
=== Tingginya angka kematian bayi ===
Meskipun terdapat peningkatan upaya kesehatan selama tiga puluh tahun terakhir, nyawa terus hilang karena penyakit anak usia dini, perawatan bayi baru lahir yang tidak memadai, dan penyebab terkait persalinan. Lebih dari dua juta anak meninggal setiap tahun karena infeksi yang sebenarnya dapat dicegah. <ref name="ReferenceA">{{Cite web|title=FAQs – UNICEF|url=http://www.unicef.org/india/children_2355.htm|access-date=2021-11-02|archive-date=2015-02-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20150219054925/http://www.unicef.org/india/children_2355.htm|dead-url=yes}}</ref>
Sekitar 1,72 juta anak meninggal setiap tahun di India sebelum menginjak usia satu tahun. <ref name="iegindia.org">{{Cite web|title=Childhood Mortality and Health in India|url=http://www.iegindia.org/workpap/wp292.pdf|website=Source: Institute of Economic Growth University of Delhi Enclave North Campus India by Suresh Sharma|archive-url=https://web.archive.org/web/20120402095847/http://www.iegindia.org/workpap/wp292.pdf|archive-date=2 April 2012|access-date=2011-09-20|url-status=dead}}</ref> Angka kematian balita dan kematian bayi mengalami penurunan, dari masing-masing 202 dan 190 kematian per seribu kelahiran hidup pada tahun 1970 menjadi 64 dan 50 kematian per seribu kelahiran hidup masing-masing pada tahun 2009 dan menjadi 41,1 (tahun 2018) dan 34,6 (tahun 2016) kematian per seribu kelahiran hidup masing-masing. <ref name="iegindia.org" /><ref>{{Cite web|title=Maternal & Child Mortality and Total Fertility Rates|url=http://censusindia.gov.in/vital_statistics/SRS_Bulletins/MMR_release_070711.pdf|access-date=2012-02-13}}</ref><ref name=":5" /> Namun, penurunan ini melambat. Berkurangnya dana untuk imunisasi hanya menyisakan 43,5% dari anak-anak muda yang diimunisasi lengkap. <ref name="India’s Medical Emergency">{{Cite news|last=Robinson|first=Simon|date=1 May 2008|title=India's Medical Emergency|url=http://www.time.com/time/nation/article/0,8599,1736516,00.html|work=Source: Time US|archive-url=https://web.archive.org/web/20080519142629/http://www.time.com/time/nation/article/0,8599,1736516,00.html|archive-date=19 May 2008|access-date=2011-09-20|url-status=dead}}</ref>Sebuah studi yang dilakukan oleh Konsorsium Sistem Kesehatan Masa Depan di [[Murshidabad]], [[Benggala Barat]] menunjukkan bahwa hambatan untuk cakupan imunisasi adalah lokasi geografis yang merugikan, petugas kesehatan yang tidak ada atau tidak terlatih dengan baik, dan rendahnya kebutuhan akan imunisasi.<ref>{{Cite journal|last=Kanjilal|first=Barun|last2=Debjani Barman|last3=Swadhin Mondal|last4=Sneha Singh|last5=Moumita Mukherjee|last6=Arnab Mandal|last7=Nilanjan Bhor|date=September 2008|title=Barriers to access immunisation services: a study in Murshidabad, West Bengal|url=http://www.futurehealthsystems.org/publications/fhs-india-research-brief-3-barriers-to-access-immunization-s.html|journal=FHS Research Brief|issue=3|access-date=2021-11-02|archive-date=2013-04-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20130430012317/http://www.futurehealthsystems.org/publications/fhs-india-research-brief-3-barriers-to-access-immunization-s.html|dead-url=yes}}</ref> Kurangnya infrastruktur seperti rumah sakit, jalan, air dan sanitasi di daerah pedesaan. <ref>{{Cite web|date=22 May 2008|title=Medical and Healthcare Facility Plagued|url=http://drabhinandan.blogspot.com/2008/05/medical-and-healthcare-facility-plagued.html|website=Source: Abhinandan S, Dr Ramadoss|access-date=2011-09-20}}</ref> Kekurangan penyedia layanan kesehatan, perawatan intrapartum, dan perawatan bayi baru lahir yang buruk, penyakit diare dan infeksi saluran pernapasan akut juga berkontribusi pada tingginya angka kematian bayi. <ref name="iegindia.org" />
=== Sanitasi ===
Pada tahun 2008 terdapat lebih dari 122 juta rumah tangga yang tidak memiliki [[Toilet|jamban]], dan 33% tidak memiliki akses ke jamban, lebih dari 50% penduduk (638 juta) buang air besar di tempat terbuka.<ref name="wes">{{Cite web|title=Water, Environment and Sanitation|url=http://www.unicef.org/india/wes_209.htm|website=Source: UNICEF India|access-date=2011-09-20|archive-date=2011-10-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20111016173429/http://www.unicef.org/india/wes_209.htm|dead-url=yes}}</ref> Angka ini relatif lebih tinggi bila dibandingkan dengan Bangladesh dan Brasil (7%) dan Cina (4%). 211 juta orang memperoleh akses ke sanitasi yang lebih baik dari tahun 1990-2008. <ref name="wes" /> Sebagian besar Penduduk India tidak memiliki akses ke toilet sebelum tahun 2014, dan buang air besar sembarangan di jalan dan rel kereta api merupakan hal yang lumrah. <ref name="wes" /> Namun, karena keberhasilan inisiatif " Misi Swacch Bharat " dari [[pemerintah India]], yang diluncurkan pada tahun 2014, India membangun 110 juta jamban di negara itu dengan biaya $28 miliar. Pada 2018 sekitar 95,76% rumah tangga India memiliki akses jamban dan pada 2019 Pemerintah India mendeklarasikan negara "Bebas Buang Air Besar Sembarangan" (ODF). <ref name="blog.sangamindia.org">{{Cite web|title=Initiatives: Hygiene and Sanitation|url=http://blog.sangamindia.org/2009/07/initiatives-hygiene-and-sanitation|website=Source: Sangam Unity in Action|archive-url=https://archive.today/20121221014014/http://blog.sangamindia.org/2009/07/initiatives-hygiene-and-sanitation|archive-date=21 December 2012|access-date=2011-09-20|url-status=dead}}</ref>
Akses ke sumber [[air minum]] yang dilindungi meningkat dari 68% populasi pada tahun 1990 menjadi 88% pada tahun 2008.<ref name="wes" /> Namun, hanya 26% dari populasi daerah kumuh yang memiliki akses ke air minum yang aman, dan 25% dari total populasi memiliki air minum di tempat mereka.<ref name="wes" /> <ref name="blog.sangamindia.org" /> Masalah ini diperparah dengan turunnya tingkat air tanah yang terutama disebabkan oleh meningkatnya penggunaan air tanah untuk irigasi. Pemeliharaan lingkungan yang tidak memadai di sekitar sumber air, polusi air tanah, arsenik dan fluorida yang berlebihan dalam air minum merupakan ancaman besar bagi kesehatan India.{{butuh rujukan|date=November 2021}}
Baris 191:
=== Kesehatan pedesaan ===
Desa di India berisi lebih dari 68% total populasi India, dan setengahnya masih hidup di bawah garis kemiskinan, berjuang untuk akses kesehatan yang lebih baik dan lebih mudah.<ref>{{Cite web|title=RURAL URBAN DISTRIBUTION OF POPULATION|url=http://censusindia.gov.in/2011-prov-results/paper2/data_files/india/Rural_Urban_2011.pdf}}</ref><ref>[http://indiafacts.in/india-census-2011/urban-rural-population-o-india/ Urban Rural Population of India]. Indiafacts.in. Retrieved on 2012-07-17.</ref> Masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat pedesaan sangat banyak dan beragam – dari malaria berat hingga diabetes yang tidak terkontrol, dari luka yang terinfeksi parah hingga kanker. <ref>[http://jssbilaspur.org/issues/ JSS – The Bitter Truth About Rural Health] {{Webarchive}}. Jssbilaspur.org. Retrieved on 2012-07-17.</ref> Penyakit ibu setelah melahirkan merupakan masalah serius di daerah miskin dan berkontribusi terhadap kematian ibu, khususnya di pedesaan India. <ref>{{Cite journal|last=Sutherland|first=T|last2=DM Bishai|year=2008|title=Cost-Effectiveness Of Misoprostol And Prenatal Iron Supplementation As Maternal Mortality Interventions In Home Births In Rural India|url=http://www.futurehealthsystems.org/publications/cost-effectiveness-of-misoprostol-and-prenatal-iron-suppleme.html|journal=International Journal of Gynecology & Obstetrics|volume=104|issue=3|pages=189–93|doi=10.1016/j.ijgo.2008.10.011|pmid=19081564|access-date=26 May 2012|archive-date=2012-08-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20120830170753/http://www.futurehealthsystems.org/publications/cost-effectiveness-of-misoprostol-and-prenatal-iron-suppleme.html|dead-url=yes}}</ref> Pada tahun 2009 ditemukan bahwa 43,9% ibu melaporkan bahwa mereka mengalami penyakit enam minggu setelah melahirkan. <ref>{{Cite journal|last=Tuddenham|first=S A|displayauthors=etal|date=February 2010|title=Care seeking for postpartum morbidities in Murshidabad, rural India|url=http://www.futurehealthsystems.org/publications/care-seeking-for-postpartum-morbidities-in-murshidabad-rural.html|journal=International Journal of Gynecology & Obstetrics|volume=109|issue=3|pages=245–246|doi=10.1016/j.ijgo.2010.01.016|pmid=20207357|access-date=26 May 2012|archive-date=2012-11-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20121110062911/http://www.futurehealthsystems.org/publications/care-seeking-for-postpartum-morbidities-in-murshidabad-rural.html|dead-url=yes}}</ref> Selain itu, karena sumber daya pemerintah yang terbatas, sebagian besar perawatan kesehatan yang diberikan berasal dari non profit seperti [[The MINDS Foundation]] . <ref>{{Cite web|title=What We Do: Our Purpose|url=http://www.mindsfoundation.org/our-purpose/|website=The MINDS Foundation|access-date=29 July 2014}}</ref>
=== Kesehatan perkotaan ===
|