Dyah Lembu Tal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 13:
 
== Lembu Tal dalam Nagarakretagama ==
Lain halnya dengan ''[[Nagarakretagama]]''. Menurut naskah ini, Dyah Lembu Tal bukan seorang perempuan, melainkan seorang laki-laki. Disebutkan bahwa, Ayah [[Raden Wijaya]] bernama Lembu Tal, putra [[Narasinghamurti]]. Hal ini juga diperkuat dalam [[Prasasti Kudadu]] dalam kalimat ''narasinghamūrttisutātmaja.'' Lembu Tal dikisahkan sebagai seorang perwira yuda yang gagah berani. Naskah [[Kakawin Nagarakretagama|Nagarakretagama]] ini juga merupakan sumber primer yang telah ditetapkan oleh UNESCO tahun 2008 sebagai [[:en:Memory_of_the_World_Register_–_Asia_and_the_Pacific|Memory of the World Register for Asia/Pasific.]]
 
Sementara itu, ''[[Pararaton]]'' yang juga berkisah tentang sejarah [[Majapahit]] menyebut [[Raden Wijaya]] sebagai putra [[Narasinghamurti]]. Hal ini juga diperkuat dalam [[Prasasti Kudadu]] dalam kalimat ''narasinghamūrttisutātmaja.''
 
Di antara naskah-naskah di atas, kiranya ''[[Nagarakretagama]]'' yang paling dapat dipercaya, karena naskah ini ditulis tahun 1365, hanya berselang 56 tahun setelah kematian [[Raden Wijaya]].
 
Dari penafsiran kata, Dyah Lembu Tal menunjukkan Laki-laki, dimana Kata ''Dyah'' menunjukkan kebangsawanan laki -laki atau sepadang dengan Raden seperti [[Dyah Raṇawijaya|Dyah Ranawijaya]] & [[Hayam Wuruk|Dyah Hayam Wuruk]]. Begitupula dengan kata ''Lembu'' yang lazim digunakan oleh laki-laki seperti Lembu Sora, Lembu Peteng & Lembu Ijo.
 
Berita dalam ''[[Nagarakretagama]]'' diperkuat oleh prasasti Balawi yang diterbitkan langsung oleh [[Raden Wijaya]] sendiri tahun 1305. Dalam prasasti itu [[Raden Wijaya]] mengaku sebagai anggota asli [[Wangsa Rajasa]], yaitu dinasti yang menurut ''[[Pararaton]]'' didirikan oleh [[Ken Arok]], penguasa pertama [[Kerajaan Singhasari]].