Bias konfirmasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Imamsyahid (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Imamsyahid (bicara | kontrib)
Baris 34:
Tim dari [[Universitas Stanford]] melakukan eksperimen yang melibatkan partisipan yang memiliki pandangan yang kuat terhadap hukuman mati, dimana setengahnya mendukung hukuman mati sedangkan setengahnya lagi tidak setuju.<ref name=":2">{{Cite journal|last=Lord|first=Charles G.|last2=Ross|first2=Lee|date=1979|title=Biased assimilation and attitude polarization: The effects of prior theories on subsequently considered evidence|url=https://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/summary?doi=10.1.1.372.1743|journal=Journal of Personality and Social Psychology|volume=37|issue=11|pages=2100|doi=10.1037/0022-3514.37.11.2098|issn=0022-3514}}</ref> Setiap partisipan diberikan deskripsi dari dua data, yaitu perbandingan dari [[Negara bagian Amerika Serikat|negara bagian amerika]] yang memiliki dan tidak memiliki hukuman mati, dan sebuah perbandingan antara tingkat pembunuhan di sebuah negara bagian sebelum dan sesudah adanya hukuman mati. Setelah dibacakan deskripsi singkat dari dua perbandingan tersebut, mereka ditanya apakah opini mereka telah berubah. Setelah itu, mereka diberikan prosedur detail tentang bagaimana data tersebut didapatkan dan mereka harus menilai apakah prosedur tersebut sudah baik dan meyakinkan. Pada kenyataannya, data tersebut palsu. Setengah dari partisipan diberi tahu bahwa salah satu data tersebut mendukung [[efek gentar]] sedangkan data lainnya membantahnya. Setengah partisipan lain diberi informasi yang berbalikan.
 
Partisipan, baik yang mendukung maupun yang tidak setuju, melaporkan adanya sedikit perubahan dari pandangan mereka setelah membaca studi pertama. Namun setelah mereka membaca kedua studinya, hampir semuanya kembali ke pendapat awal mereka terlepas dari bukti dan data yang disediakan pada studi pertama. Mereka menjelaskan bahwa pendapat awal mereka lebih superior dengan cara yang detail dan spesifik.<ref name=":3">{{Cite book|last=Kruglanski|first=Arie W.|last2=Stroebe|first2=Wolfgang|date=2012|url=https://books.google.com/books?id=MOlUSV2koMcC&newbks=0&printsec=frontcover&hl=en|title=Handbook of the History of Social Psychology|location=Milton Park|publisher=Psychology Press|isbn=978-1-84872-868-4|pages=292|language=en|url-status=live}}</ref> Ketika diminta untuk menulis pendapatnya tetangtentang studi yang melemahkan pandangan hukuman mati, seseorang yang setuju dengan hukuman mati menulis "Riset tidak dilakukan untuk waktu yang cukup lama," sedangkan orang yang tidak setuju dengan hukuman mati menulis "Tidak ada bukti yang mengkontradiksi hasil riset".<ref name=":2" /> Hasil ini menunjukkan bahwa orang lebih sulit menerima dan menempatkan standar yang lebih tinggi untuk bukti yang berlawanan dengan pandangan mereka sendiri. Efek ini, yang disebut "bias diskonfirmasi", sudah didukung oleh beberapa penelitian lain.<ref>{{Cite book|last=Luengo|first=Oscar G.|date=2016-02-15|url=https://books.google.com/books?id=2vedCwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&hl=en|title=Political Communication in Times of Crisis|location=Berlin|publisher=Logos Verlag|isbn=978-3-8325-4177-4|pages=67-68|language=en|url-status=live}}</ref>
 
Sebuah studi lain tentang bias interprasiinterpretasi terjadi pada pemilihan presiden A.SAS tahun 2004 yang beberapa partisipan yang mendukung kedua kandidat calon presiden. Mereka diperlihatkan dua pernyataan yang tampak saling berkontradiksi dari kandidat [[Partai Republik (Amerika Serikat)|Republikan]] [[George Walker Bush|George W. Bush]] dan kandidat [[Partai Demokrat (Amerika Serikat)|Demokrat]] [[John Kerry]], atau dari figur publik yang netral. Mereka juga diberikan pernyataan tetang mengapa kontradiksi tersebut mungkin beralasan. Dari tiga informasi ini, partisipan harus menentukan apakah pernyataan masing-masing capres ini inkonsisten.<ref name=":4">{{Cite journal|last=Westen|first=Drew|last2=Blagov|first2=Pavel S.|last3=Harenski|first3=Keith|last4=Kilts|first4=Clint|last5=Hamann|first5=Stephan|date=2006-11-01|title=Neural Bases of Motivated Reasoning: An fMRI Study of Emotional Constraints on Partisan Political Judgment in the 2004 U.S. Presidential Election|url=https://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/summary?doi=10.1.1.578.8097|journal=Journal of Cognitive Neuroscience|volume=18|issue=11|pages=1948|doi=10.1162/jocn.2006.18.11.1947|issn=0898-929X}}</ref> Hasilnya menunjukkan bahwa partisipan lebih mungkin untuk menyebut pernyataan dari kandidat yang mereka tidak dukung sebgaisebagai pernyataan yang inkonsisten.
 
Pada eksperimen tersebut, partisipan diminta untuk membuat kesimpulan mereka dalam sebuah [[Pencitraan resonansi magnetik|pemindai MRI]] yang akan mengamati aktivitas otak mereka. Ketika partisipan mengevaluasi pernyataan yang dikeluarkan oleh kandidat yang mereka dukung, bagian otak yang terlibat dalam membentuk [[emosi]] terlihat aktif. Namun, bagian otak tersebut tidak aktif ketika partisipan diperlihatkan pernyataan dari kandidat yang tidak dia dukung. Penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan dari pernyataan ini bukan disebabkan oleh kesalahan penalaran yang pasif, melainkan partisipan secara aktif mengurangi aktivitas kongisi mereka ([[teori disonansi kognitif]]) yang diinduksi oleh aktivitas membaca tentang pernyataan kandidat yang mereka dukung.<ref name=":4" />
Baris 45:
Orang mungkin hanya akan mengingat informasi yang dapat mendukung ekspektasi mereka, walaupun mereka mendapatkan dan menginterpretasikan informasi tersebut dengan cara yang netral. Efek ini disebut "ingatan selektif", "memori yang bias akses", dan "memori konfirmasi".<ref>{{Cite journal|last=Hastie|first=Reid|last2=Park|first2=Bernadette|date=1986|title=The relationship between memory and judgment depends on whether the judgment task is memory-based or on-line.|url=https://www.researchgate.net/publication/232439916_The_Relationship_Between_Memory_and_Judgment_Depends_on_Whether_the_Judgment_Task_is_Memory-Based_or_On-Line|journal=Psychological Review|language=en|volume=93|issue=3|pages=260|doi=10.1037/0033-295X.93.3.258|issn=1939-1471}}</ref> Teori-teori psikologi berbeda mengenai penyebab dari ingatan selektif. [[Teori skema]] menyatakan bahwa informasi yang sesuai dengan eskpektasi seseorang lebih mudah diingat dibanding dengan yang tidak sesuai.<ref>{{Cite book|last=Pratkanis|first=Anthony R.|last2=Breckler|first2=Steven J.|last3=Greenwald|first3=Anthony G.|date=2014-03-18|url=https://books.google.com/books?id=av8hAwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PT91&dq=matching+prior+expectations+will+be+more+easily+stored+and+recalled+than+information+that+does+not+match&hl=en|title=Attitude Structure and Function|location=East Sussex|publisher=Psychology Press|isbn=978-1-317-76658-2|pages=84|language=en|url-status=live}}</ref> Salah satu contohnya adalah ekspektasi seseorang mengenai suatu merek dapat memengaruhi keputusan belanja mereka, sehingga perusahaan dapat memengaruhi ekspektasi calon konsumen untuk memengaruhi mereka membeli suatu produk.<ref>{{Cite book|last=Niosi|first=Andrea|date=2021|url=https://opentextbc.ca/introconsumerbehaviour/chapter/memory-failure-and-cognitive-biases/|title=Introduction to Consumer Behaviour|location=Victoria|publisher=BCcampus|isbn=978-1-77420-116-9|pages=10|language=en|url-status=live}}</ref> Teori lain menyatakan bahwa informasi yang mengejutkan lebih menonjol dalam memori oleh karenanya lebih mudah diingat. Kedua teori ini sama-sama sudah dikonfirmasi oleh pelbagai konteks eksperimen tanpa ada yang dapat disalahkan.
 
Dalam sebuah studi, partisipan diminta untuk membaca profil seorang wanita yang memiliki karakteristik campuran antara karakteristik [[Ekstraversi dan introversi|introversi dan ekstraversi]].<ref>{{Cite book|last=Berbagai Penulis|date=1984|url=https://www.google.co.id/books/edition/Advances_in_Experimental_Social_Psycholo/g_d72gHvzXYC?hl=en&gbpv=0|title=Advances in experimental social psychology. Volume 18|location=Orlando|publisher=Academic Press|isbn=978-0-08-056732-7|pages=275|others=Leonard Berkowitz|oclc=299400798|url-status=live}}</ref> Salah satu kelompok diminta untuk menentukan apakah orang tersebut cocok mendapat pekerjaan sebagai pustakawati, sedangkan kelompok yang lain diminta apakah perempuan tersebut lebih cocok mendapatkan pekerjaan sebagai sales perumahan. Terdapat perbedaan yang mencolok diantara dua kelompok itu, kelompok yang pustakawan lebih mengingat karakteristik perempuan itu sebagai introvertintrover sedangkan kelompok yang diminta menilai kelayakannya sebagai sales lebih mengingat karakteristik yang ekstrovertekstrover.<ref>{{Cite book|last=Cooper|first=Nicola|last2=Frain|first2=John|date=2016-08-08|url=https://books.google.com/books?id=ae1RCgAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA23&dq=with+the+%22librarian%22+group+recalling+more+examples+of+introversion&hl=en|title=ABC of Clinical Reasoning|location=New York|publisher=John Wiley & Sons|isbn=978-1-119-05908-0|pages=23|language=en|url-status=live}}</ref>
 
Perubahan kondisi emosional juga dapat memengaruhi proses mengingat dalam memori.<ref>{{Cite journal|last=Safer|first=Martin A.|last2=Bonanno|first2=George A.|last3=Field|first3=Nigel P.|date=2001-05|title="It was never that bad": Biased recall of grief and long-term adjustment to the death of a spouse|url=https://www.researchgate.net/publication/11873747_It_was_never_that_bad_Biased_recall_of_grief_and_long-term_adjustment_to_the_death_of_a_spouse|journal=Memory|language=en|volume=9|issue=3|pages=202|doi=10.1080/09658210143000065|issn=0965-8211}}</ref> Partisipan dalam sebuah riset diminta untuk meningatmengingat apa yang mereka rasakan ketika [[O. J. Simpson|O.J Simpson]] dibebaskan dari dakwaan pembunuhan.<ref>{{Cite journal|last=Levine|first=Linda J.|last2=Prohaska|first2=Vincent|last3=Burgess|first3=Stewart L.|last4=Rice|first4=John A.|last5=Laulhere|first5=Tracy M.|date=2001-07|title=Remembering past emotions: The role of current appraisals|url=https://www.researchgate.net/publication/233224510_Remembering_past_emotions_The_role_of_current_appraisals|journal=Cognition & Emotion|volume=15|issue=4|pages=401|doi=10.1080/02699930125955|issn=0269-9931}}</ref> Mereka diminta untuk menjelaskan perasaan mereka mengenai putusan tersebut setelah satu minggu, dua bulan, dan satu tahun setelah persidangan selesai. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa perasaan partisipan mengenai O.J Simpson berubah seiring waktu. Semakin berubah opini partisipan, semakin tidak stabil pula memori partisipan mengenai reaksi awal mereka. Ketika partisipan mengingat reaksi mereka ketika dua bulan dan satu tahun setelahnya, mereka meningatnyamengingatnya dengan lebih menyesuaikan perasaan yang mereka rasakan sekarang. Studi lain menunjukkan bagaimana memori selektif dapat membuat seseorang mempertahankan keyakinannya terhadap [[indra keenam]].<ref>{{Cite journal|last=Russell|first=Dan|last2=Jones|first2=Warren H.|date=1980-03|title=When Superstition Fails|url=https://www.researchgate.net/publication/247745279_When_Superstition_Fails_Reactions_to_Disconfirmation_of_Paranormal_Beliefs|journal=Personality and Social Psychology Bulletin|volume=6|issue=1|pages=86-87|doi=10.1177/014616728061012|issn=0146-1672}}</ref>
 
== Penjelasan pemrosesan informasi ==
Baris 55:
Menurut psikologi kontemporer, pemrosesan bukti yang bias terjadi lewat kombinasi antara mekanisme kognitif dan motivasi.<ref name=":5">{{Cite book|last=Moore|first=Don A.|last2=Cain|first2=Daylian M.|last3=Loewenstein|first3=George|last4=Bazerman|first4=Max H.|date=2005-04-18|url=https://books.google.co.id/books?id=KUfvQpxRfo0C&pg=PA243|title=Conflicts of Interest: Challenges and Solutions in Business, Law, Medicine, and Public Policy|location=London|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-1-139-44459-0|pages=243|language=en|url-status=live}}</ref>
 
Penjelasan kognitif dari bias konfirmasi adalah manusia memiliki kemampuan yang terbatas dalam memproses informasi yang kompleks sehingga manusia menggunakan jalan pintasnya, yaitu [[heuristik]].<ref name=":6">{{Cite web|last=Cherry|first=Kendra|date=11 April 2021|title=How Heuristics Help You Make Quick Decisions|url=https://www.verywellmind.com/what-is-a-heuristic-2795235|website=Verywell Mind|language=en|access-date=2021-12-18}}</ref> Contohnya, seseorang mungkin akan menilai reliabilitas dari sebuah bukti menggunakan ''heuristik yang tersedia,'' yaitu seberapa mudah bukti tersebut diproses oleh otak.<ref name=":7">{{Cite web|last=behavioralecon|title=Availability heuristic|url=https://www.behavioraleconomics.com/resources/mini-encyclopedia-of-be/availability-heuristic/|website=BehavioralEconomics.com {{!}} The BE Hub|language=en-US|access-date=2021-12-18}}</ref> Misalnya, seorang investor akan menilai sebuah investasi berdasarkan informasi mutakhir yang terdapat dari berita dan mengabaikan bukti yang ada.<ref>{{Cite journal|last=Tversky|first=Amos|last2=Kahneman|first2=Daniel|date=1974|title=Judgment under Uncertainty: Heuristics and Biases|url=https://www2.psych.ubc.ca/~schaller/Psyc590Readings/TverskyKahneman1974.pdf|journal=Science|volume=185|issue=4157|pages=1126|issn=0036-8075}}</ref> Selain itu, iklan obat jarang memuat informasi mengenai pesan layanan kesehatan seperti diet, beroleahragaberolahraga, sehingga dapat membuat seseorang menjadi merasa bahwa berolahraga, diet, dan perilaku sehat lainnya tidaklah efektif atau tidak penting dibanding obat tersebut.<ref name=":8">{{Cite journal|last=Ventola|first=C. Lee|date=2011-10|title=Direct-to-Consumer Pharmaceutical Advertising|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3278148/|journal=Pharmacy and Therapeutics|volume=36|issue=10|pages=673-674|issn=1052-1372|pmc=3278148|pmid=22346300}}</ref> Contoh lainnya adalah diagnosa terakhir seorang dokter dalam suatu kondisi meningkatkan kemungkinan dokter terbsebut akan mendiagnosa kondisi yang sama pada pemeriksaan selanjutnya.<ref name=":9">{{Cite web|last=News|first=HealthDay|date=2021-08-17|title=Doctors More Likely to Test for Conditions Recently Diagnosed in Other Patients|url=https://consumer.healthday.com/care-decisions-influenced-by-having-a-recent-visit-for-similar-condition-2654653154.html|website=HealthDay|language=en|access-date=2021-12-18}}</ref>
 
Kemungkinan lainnya adalah seorang manusia kesulitan untuk memproses banyak informasi sekaligus sehingga manusia kesulitan untuk membandingkan informasi alternatif secara paralel.<ref>{{Cite book|last=Devlin|first=Moira|date=2021-09-13|url=https://books.google.co.id/books?id=0KVCEAAAQBAJ&pg=PT128|title=How to Beat the Robots: your need-to-know thinking solutions|location=London|publisher=Little Fish Big Impact|isbn=978-1-8384620-0-0|pages=128|language=en|url-status=live}}</ref> Contohnya, studi yang dilakukan oleh Dohery, Mynatt, Tweney, dan Schiavo (1979) menemukan bahwa orang cenderung memilih informasi irelevan untuk mengambil suatu keputusan.<ref>{{Cite book|last=Manktelow|first=K. I.|date=1999|url=https://books.google.com/books?id=8Ujdk7zHjZ8C&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA114&dq=people+can+only+focus+on+one+thought+at+a+time,+so+find+it+difficult+to+test+alternative+hypotheses+in+parallel&hl=en|title=Reasoning and Thinking|location=East Sussex|publisher=Psychology Press|isbn=978-0-86377-709-7|pages=114|language=en|url-status=live}}</ref>
 
MekansimeMekanisme motivasi lebih cenderung membuat seseorang memproses informasi berdasarkan keinginannya.<ref>{{Cite journal|last=Bastardi|first=Anthony|last2=Uhlmann|first2=Eric Luis|last3=Ross|first3=Lee|date=2011-06|title=Wishful Thinking: Belief, Desire, and the Motivated Evaluation of Scientific Evidence|url=https://www.researchgate.net/publication/51072771_Wishful_Thinking_Belief_Desire_and_the_Motivated_Evaluation_of_Scientific_Evidence|journal=Psychological Science|language=en|volume=22|issue=6|pages=732|doi=10.1177/0956797611406447|issn=0956-7976}}</ref> Prinsip Pollyanna menjelaskan bahwa orang lebih memilih pikiran positif daripada yang negatif.<ref>{{Cite web|last=E. Ackerman|first=Courtney|date=6 Desember 2021|title=Pollyanna Principle: The Psychology of Positivity Bias|url=https://positivepsychology.com/pollyanna-principle/|website=PositivePsychology.com|language=en-US|access-date=18 Desember 2021}}</ref> Prinsip ini dapat menjelaskan kenapa kesimpulan yang sesuai harapan lebih dapat dipercaya sebagai kebenaran. Menurut eksperimen yang memanipulasi harapan dari sebuah kesimpulan, orang menetapkan standar bukti yang tinggi untuk ide-ide yang tidak menyenangkan dan standar yang rendah untuk ide-ide yang disukai.<ref>{{Cite journal|last=Ditto|first=Peter H.|last2=Lopez|first2=David F.|date=1992|title=Motivated skepticism: Use of differential decision criteria for preferred and nonpreferred conclusions.|url=https://www.researchgate.net/publication/232521144_Motivated_Skepticism_Use_of_Differential_Decision_Criteria_for_Preferred_and_Nonpreferred_Conclusions|journal=Journal of Personality and Social Psychology|language=en|volume=63|issue=4|pages=568–584|doi=10.1037/0022-3514.63.4.568|issn=0022-3514}}</ref>
 
Psikolog sosial Ziva Kunda menggabungkan teori kognitif dan motivasi. Ziva menyatakan bahwa orang mengandalkan proses kogntif mereka untuk mendapatkan kesimpulan, tetapi motivasilahmotivasi mereka yang mementukanakan menentukan mana kesimpulan yang akan digunakan.<ref>{{Cite journal|last=Kunda|first=Z.|date=1990-11|title=The case for motivated reasoning|url=https://fbaum.unc.edu/teaching/articles/Psych-Bulletin-1990-Kunda.pdf|journal=Psychological Bulletin|volume=108|issue=3|pages=480|doi=10.1037/0033-2909.108.3.480|issn=0033-2909|pmid=2270237}}</ref>
 
=== Untung-rugi ===
Penjelasan dalam konteks analisis untung rugi mengasumsikan bahwa orang tidak hanya menguji sebuah hipotesis dengan cara yang salah, tetapi juga menilai berbagai kerugian yang mungkin timbul dari kesalahan. MengunakanMenggunakan teori dari psikologi evolusi, James Friedrich menyatakan bahwa orang tidak mencari kebenaran dalam menguji sebuah hipotesis, tapi lebih mengurangi atau menghindari kesalahan yang mahal. Contohnya, perusahaan mungkin akan menanyakan pertanyaan yang fokus untuk mengelminisasimengeliminasi kandidat yang tidak mereka sukai. Yaacov Trope dan Akiva Liberman mengadopsi teori ini untuk menyatakan bahwa orang membandingkan dua jenis kesalahan: Menerima hipotesis yang salah atau menolak hoptesishipotesis yang benar. Contohnya, seseorang yang merendahkan kejujuran temannya mungkin akan memperlakukannya dengan kecurigaan karena terlalu percaya dengan kesalahan dalam menilai kejujuran temannya mungkin akan sangat mahal. Oleh karena itu, mengambnilmengambil keputusan dengan cara yang bias seperti ini mungkin rasional. Ketika seseorang memberikan impresikesan sebagai introvertintrover atau ekstrovertekstrover, pertanyaan yang mungkin diajukan kepadanya cenderung lebih empatik. Misalnya orang akan cenderung bertanya kepada seseorang yang tampaknya introvertintrover "Apakah Anda merasa canggung dalam situasi sosial?" daripada, "Apakah Anda suka pesta yang berisik?".
 
=== Eskplorasi vs Konfirmasi ===
Psikolog Jennifer Lerner dan Philip Tetlock membedakan dua jenis proses berpikir yang berbeda. Pemikiran eksplorasi secara netral mempertimbangkan banyak sudut pandang dan mencoba mengantisipasi semua kemungkinan terhadap posisi tertentu, sementara pemikiran konfirmasi berusaha untuk membenarkan sudut pandang tertentu.<ref>{{Cite book|last=G. Butler|first=Ray|date=2014-04-29|url=https://www.researchgate.net/publication/267058525_Exploratory_vs_Confirmatory_Research|title=Exploratory vs Confirmatory Research|publisher=Butler Scientifics|pages=1|url-status=live}}</ref> Lerner dan Tetlock mengatakan bahwa ketika orang berharap untuk membenarkan posisi mereka kepada orang lain yang pandangannya sudah mereka ketahui, mereka akan cenderung mengadopsi posisi yang sama dengan orang tersebut, dan kemudian menggunakan pemikiran konfirmasi untuk meningkatkan kredibilitas mereka sendiri.

Lerner dan Tetlock mengatakan bahwa orang hanya akan mendorong diri mereka sendiri untuk berpikir kritis dan logis ketika mereka tahu sebelumnya bahwa mereka perlu menjelaskan diri mereka sendiri kepada orang lain yang berpengetahuan luas, benar-benar tertarik pada kebenaran, dan yang pandangannya belum mereka ketahui.<ref>{{Cite book|last=Schneider|first=Sandra L.|last2=Shanteau|first2=James|date=2003|url=https://books.google.com/books?id=rMwYEjh6-UsC&newbks=0&hl=id|title=Emerging Perspectives on Judgment and Decision Research|location=London|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-52718-7|pages=445|language=en|url-status=live}}</ref> Karena kondisi tersebut jarang ada, mereka berpendapat, kebanyakan orang menggunakan pemikiran konfirmasi hampir sepanjang waktu.
 
=== Kepercayaan ===
Psikolog perkembangan Eve Whitmore berpendapat bahwa keyakinan dan bias yang terlibat dalam bias konfirmasi berakar pada masa kanak-kanak melalui khayalan, yang menjadi "dasar untuk ilusi yang lebih kompleks hingga dewasa." Gesekan yang ditimbulkan oleh pertanyaan-pertanyaan yang timbul semasa remaja dan pemikiran kritis yang sedang berkembang dapat menyebabkan rasionalisasi keyakinan yang salah.<ref>{{Cite web|last=Sliwa|first=Jim|date=10 Agustus 2018|title=Why We're Susceptible to Fake News, How to Defend Against it|url=https://www.apa.org/news/press/releases/2018/08/fake-news|website=www.apa.org|access-date=19 Desember 2021}}</ref>
 
== Efek Dunia Nyata ==
Baris 82 ⟶ 84:
 
=== Sains dan riset saintifik ===
Salah satu ciri khas dari [[penalaran ilmiah]] adalah mencari bukti yang dapat mendukung atau mengonfirmasi (induktif) atau bukti yang membantah (deduktif) hipotesis. Riset induktif menjadi salah satu jenis riset yang memiliki masalah besar, yaitu bias konfirmasi.<ref>{{Cite book|last=Jamieson|first=Kathleen Hall|last2=Kahan|first2=Dan|last3=Scheufele|first3=Dietram A.|date=2017-05-17|url=https://books.google.co.id/books?id=hSgmDwAAQBAJ&pg=PA371|title=The Oxford Handbook of the Science of Science Communication|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-049763-7|pages=371|language=en|url-status=live}}</ref>
 
Sepanjang sejarah dalam perkembangan sains, para ilmuwan sering kali mencegah temuan baru muncul dengan secara selektif menginterpretasi atau menolak data yang tidak mereka inginkan.<ref>{{Cite book|last=Beveridge|first=W. I. B.|date=1957|url=https://openlibrary.org/books/OL23279056M/The_art_of_scientific_investigation.|title=The art of scientific investigation.|location=New York|publisher=Norton|edition=2|pages=106|url-status=live}}</ref> Beberapa penelitian sebelumnya sudah menunjukkan bahwa ilmuwan menilai sebuah penelitian dengan nilai yang lebih baik apabila temuan dari penelitian itutersebut konsisten dengan keyakinan mereka sebelumnya.<ref>{{Cite journal|last=Michal|first=Audrey L.|last2=Zhong|first2=Yiwen|last3=Shah|first3=Priti|date=2021-12|title=When and why do people act on flawed science? Effects of anecdotes and prior beliefs on evidence-based decision-making|url=https://cognitiveresearchjournal.springeropen.com/articles/10.1186/s41235-021-00293-2|journal=Cognitive Research: Principles and Implications|language=en|volume=6|issue=1|pages=3|doi=10.1186/s41235-021-00293-2|issn=2365-7464}}</ref>
 
Namun, mengasumsikan bahwa pertanyaan penelitian yang diajukan sudahlah relevan, dengan desain eksperimen dan data dijelaskan secara komprehensif, data yang didapatkan dari penelitian tersebut tetaplah penting bagi komunitas ilmiah dan tidak seharusnya dipandang sebelah mata, terlepas apakah penelitian tersebut menyetujui hipotesis terbaru maupun tidak.<ref>{{Cite journal|last=Hergovich|first=Andreas|last2=Schott|first2=Reinhard|last3=Burger|first3=Christoph|date=2010-08-29|title=Biased Evaluation of Abstracts Depending on Topic and Conclusion: Further Evidence of a Confirmation Bias Within Scientific Psychology|url=https://homepage.univie.ac.at/andreas.hergovich/php/biased_evaluation_of_abstracts_curr.psychol.pdf|journal=Current Psychology|volume=29|issue=3|pages=189|doi=10.1007/s12144-010-9087-5|issn=1046-1310}}</ref> Pada prakteknya, para ilmuwan mungkin saja salah memahami, salah menginterpretasi, atau bahkan tidak membaca semua studi yang mengkontradiksi persepsi mereka, atau tetap mensitasi suatu penelitian yang salah jika penelitian tersebut mendukung klaim mereka.<ref>{{Cite journal|last=Letrud|first=Kåre|last2=Hernes|first2=Sigbjørn|date=2019|title=Affirmative citation bias in scientific myth debunking: A three-in-one case study|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6733478/|journal=PLoS ONE|volume=14|issue=9|pages=3-7|doi=10.1371/journal.pone.0222213|issn=1932-6203|pmc=6733478|pmid=31498834}}</ref>
 
Lebih lanjut lagi, bias konfirmasi dapat menjadikan sebuah teori atau program saintifik tetap bertahan walau dihadapkan dengan bukti yang tidak cukup atau bahkan berlawanan.<ref>{{Cite web|last=Ball|first=Philip|date=14 Mei 2015|title=The Trouble With Scientists|url=http://nautil.us/issue/24/error/the-trouble-with-scientists|website=Nautilus|access-date=19 Desember 2021}}</ref> Salah satu bidang sains yang paling parah terdampak oleh bias konfirmasi adalah parapsikologi.<ref>{{Cite book|last=Sternberg|first=Robert J.|last2=III|first2=Henry L. Roediger|last3=Halpern|first3=Diane F.|date=2007|url=https://books.google.co.id/books?id=LXtTJmvkkkwC&pg=PA292&lpg=PA292|title=Critical Thinking in Psychology|location=London|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-84589-2|pages=292|language=en|url-status=live}}</ref>
 
Bias konfirmasi dapat memengaruhi data yang akan dihasilkan. Data yang bertentangan dengan ekspektasi seorang ilmuwan mungkin akan lebih mudah dianggap tidak reliabel. Untuk menghilangkan dorongan seperti ini, latihan saintifik biasanya mengajarkan pelbagai cara untuk mengurangi bias.<ref>{{Cite web|last=Youmans|first=Sharon|last2=Ozer|first2=Elizabeth|date=4 November 2017|title=Strategies to Address Unconscious Bias {{!}} diversity.ucsf.edu|url=https://diversity.ucsf.edu/resources/strategies-address-unconscious-bias|website=diversity.ucsf.edu|access-date=19 Desember 2021}}</ref> Salah satunya adalah penggunaan [[uji acak terkendali]] yang dapat meminimalisir terjadinya bias.<ref>{{Cite journal|last=R Jadad|first=Alejandro|date=1998|title=Randomised Controlled Trials: A User's Guide|url=https://www1.cgmh.org.tw/intr/intr5/c6700/OBGYN/F/Randomized%20tial/chapter3.html|journal=BMJ|language=en|volume=317|issue=7167|pages=1258|doi=10.1136/bmj.317.7167.1258|issn=0959-8138|pmid=9794885}}</ref>
 
Proses sosial dari [[penelaahan sejawat]] bertujuan untuk memitigasi efek dari bias individu,<ref>{{Cite journal|last=Kuehn|first=Bridget M|date=2017-09-29|title=Rooting out bias|url=https://doi.org/10.7554/eLife.32014|journal=eLife|volume=6|pages=e32014|doi=10.7554/eLife.32014|issn=2050-084X}}</ref> walau proses tersebut juga tidak sepenuhnya bebas dari bias.<ref>{{Cite journal|last=Haffar|first=Samir|last2=Bazerbachi|first2=Fateh|last3=Murad|first3=M. Hassan|date=2019-04-01|title=Peer Review Bias: A Critical Review|url=https://www.mayoclinicproceedings.org/article/S0025-6196(18)30707-9/abstract|journal=Mayo Clinic Proceedings|language=English|volume=94|issue=4|pages=670–676|doi=10.1016/j.mayocp.2018.09.004|issn=0025-6196|pmid=30797567}}</ref> Oleh karena itu, bias konfirmasi dapat menjadi sesuatu yang merusak evaluasi objektif mengenai suatu hasil yang tidak konsisten dengan penelitian sebelumnya karena individu yang bias akan melawan bukti tersebut dan menilainya sebagai bukti yang lemah. Kecuali inovasi tersebut berasal dari diri sendiri, banyak ilmuwan di dunia saintifik melakukan penentangan terhadap inovasi baru dan seringkali memberikan [[penelaahan sejawat]] yang keras kepada hasil penelitian yang kontroversial.<ref>{{Cite journal|last=Horrobin|first=David F.|date=1990-03-09|title=The Philosophical Basis of Peer Review and the Suppression of Innovation|url=https://www.gwern.net/docs/statistics/peer-review/1990-horrobin.pdf|journal=JAMA|volume=263|issue=10|pages=1441|doi=10.1001/jama.1990.03440100162024|issn=0098-7484}}</ref>
Sepanjang sejarah dalam perkembangan sains, para ilmuwan sering kali mencegah temuan baru muncul dengan secara selektif menginterpretasi atau menolak data yang tidak mereka inginkan.<ref>{{Cite book|last=Beveridge|first=W. I. B.|date=1957|url=https://openlibrary.org/books/OL23279056M/The_art_of_scientific_investigation.|title=The art of scientific investigation.|location=New York|publisher=Norton|edition=2|pages=106|url-status=live}}</ref> Beberapa penelitian sebelumnya sudah menunjukkan bahwa ilmuwan menilai sebuah penelitian dengan nilai yang lebih baik apabila temuan dari penelitian itu konsisten dengan keyakinan mereka sebelumnya.<ref>{{Cite journal|last=Michal|first=Audrey L.|last2=Zhong|first2=Yiwen|last3=Shah|first3=Priti|date=2021-12|title=When and why do people act on flawed science? Effects of anecdotes and prior beliefs on evidence-based decision-making|url=https://cognitiveresearchjournal.springeropen.com/articles/10.1186/s41235-021-00293-2|journal=Cognitive Research: Principles and Implications|language=en|volume=6|issue=1|pages=3|doi=10.1186/s41235-021-00293-2|issn=2365-7464}}</ref>
 
== Referensi ==