Argumen ontologis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Imamsyahid (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Umar Pahennei (bicara | kontrib)
k menambahkan kalimat dan referensi
Baris 1:
{{inuseuntil|20 Desember 2021}}
 
[[Berkas:Anselm-CanterburyVit.jpg|jmpl|ka|200px|[[Anselm dari CanterburyAnselmus]] adalah orang pertama yang mengemukakan argumen ontologis untuk membuktikan keberadaan [[Tuhan]]]]
'''Argumen ontologis''' adalah argumen filosofis yang menggunakan [[ontologiargumentasi]] untukyang membuktikan [[keberadaan]] dari [[Tuhan]] melalui perwujudan sosok yang maha sempurna.<ref>{{Cite book|last=Nuruddin|first=Muhammad|date=2021|title=Hal-Hal yang Membingungkan Seputar Tuhan|location=Depok|publisher=Keira|isbn=978-623-7754-64-0|pages=30|url-status=live}}</ref> Banyak argumen yang masuk ke dalam kategori ontologis, dan argumen semacam ini biasanya berkaitan dengan yang-ada atau pengada. Dalam kata lain, argumen ontologis cenderung dimulai dengan teori ''[[a priori]]'' mengenai susunan alam semesta. Jika struktur susunan itu benar, argumen itu akan menyampaikan alasan mengapa Tuhan harus ada.
 
Argumen ontologis pertama dalam tradisi [[Kekristenan Barat]]<ref>"There are three main periods in the history of ontological arguments. The first was in 11th century, when St. Anselm of Canterbury came up with the first ontological argument." Miroslaw Szatkowski (ed.), ''Ontological Proofs Today'', Ontos Verlag, 2012, hlm. 22.</ref> dikemukakan oleh [[Anselm dari Canterbury]] dalam karyanya dari tahun 1078 yang berjudul ''[[Proslogion]]''. Anselm menyatakan bahwa Tuhan adalah pengada yang tidak dapat dipikirkan sesuatu yang lebih besar daripadanya. Menurutnya, pengada yang ada sebagai gagasan di dalam pikiran sekaligus ada dalam kenyataan merupakan pengada yang lebih besar daripada pengada yang hanya ada sebagai gagasan di dalam pikiran. Maka dari itu, jika Tuhan itu hanya ada sebagai gagasan di dalam pikiran, maka seharusnya dapat dibayangkan pengada yang lebih besar daripada Tuhan. Namun, tidak ada pengada yang lebih besar daripada Tuhan karena bertentangan dengan premis dasar bahwa Tuhan tidak dapat dipikirkan sesuatu yang lebih besar daripadanya. Maka dari itu, Tuhan tidak mungkin hanya berupa gagasan di dalam pikiran dan memang sungguh ada di dunia nyata.
Baris 11:
{{Reflist}}
 
== DaftarBacaan pustakalanjutan ==
* {{cite book|last=Freddoso |first=Alfred J. |title=The Existence and Nature of God: The Ontological Argument |publisher=University of Notre Dame Press |year=1983 |ref=harv}}
* {{Cite book|last=Gracia|first=Jorge J. E.|authorlink= |author2=Gregory M. Reichberg |author3=Bernard N. Schumacher |title=The Classics of Western Philosophy: A Reader's Guide|publisher=Blackwell Publishing |year=2003|isbn=0-631-23611-2}}