Sulawesi Selatan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 81:
| geocode =
| iso_code = ID-SN
| blank_name_sec1 = [[Indeks Pembangunan Manusia|IPM]]
| blank_info_sec1 = {{increase}} 72,24 ([[2021]])<br>{{fontcolor|Green|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/494/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia Menurut Provinsi 2019-2021|website=www.bps.go.id|accessdate=26 November 2021}}</ref>
Baris 96 ⟶ 95:
| demographics1_info3 = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] <small>(resmi)</small><br />[[Bahasa Bugis|Bugis]], [[Bahasa Makassar|Makassar]], [[Bahasa Toraja|Toraja]], [[Bahasa Luwu|Luwu]]
| registration_plate_type = [[Tanda nomor kendaraan bermotor|Kode kendaraan]]
| registration_plate = {{Collapsible list|DD (Makassar, Maros, Gowa, Pangkajene, Barru, Takalar, Bantaeng, Selayar, dan Sinjai)|DP (Parepare, Pinrang, Luwu Raya, dan Toraja)|DW (Bone, Soppeng, Sidrap, dan Wajo)}}
| website = {{URL|sulselprov.go.id|Government official site}}
| footnotes =
Baris 102:
'''Sulawesi Selatan''' (disingkat '''Sulsel''') ([[aksara Lontara|Lontara]]: ᨔᨘᨒᨓᨙᨔᨗ ᨔᨛᨒᨈ ) adalah sebuah [[provinsi]] di [[Indonesia]] yang terletak di bagian selatan pulau [[Sulawesi]]. Pusat pemerintahan atau [[ibukota|ibu kota]] provinsi berada di kota [[Kota Makassar|Makassar]]. Pada tahun [[2020]], penduduk Sulawesi Selatan berjumlah 9.073.509 jiwa, dengan kepadatan 194,22 jiwa/km². Indeks Pembangunan Manusia ([[Indeks Pembangunan Manusia|IPM]]) Sulawesi selatan pada tahun 2020 yakni 71,93 (Urutan ke-12 di Indonesia), urutan kedua di Sulawesi setelah provinsi [[Sulawesi Utara]], yakni 72,93 (Urutan ke-6 di Indonesia).<ref name="IPM2">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/418/1/-metode-baru-peringkat-indeks-pembangunan-manusia.html|title=Metode Baru Peringkat Indeks Pembangunan Manusia|website=www.bps.go.id|accessdate=27 Februari 2021}}</ref>
== Sejarah ==
Sekitar 30.000 tahun silam pulau ini telah dihuni oleh manusia. Penemuan tertua ditemukan di gua-gua dekat bukit kapur dekat Maros, sekitar 30 km sebelah timur laut dan Makassar sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan. Kemungkinan lapisan budaya yang tua berupa alat batu Pebble dan flake telah dikumpulkan dari teras sungai di lembah Walanae, di antara Soppeng dan Sengkang, termasuk tulang-tulang babi raksasa dan gajah-gajah yang telah punah.
Baris 121 ⟶ 120:
Setelah kemerdekaan, dikeluarkan UU Nomor 21 Tahun 1950 di mana Sulawesi Selatan menjadi provinsi Administratif Sulawesi dan selanjutnya pada tahun 1960 menjadi daerah otonomi Sulawesi Selatan dan Tenggara berdasarkan UU Nomor 47 Tahun 1960. Pemisahan Sulawesi Selatan dari daerah otonomi Sulawesi Selatan dan Tenggara ditetapkan dengan UU Nomor 13 Tahun 1964, sehingga menjadi daerah otonomi Sulawesi Selatan.
== Geografi ==
Provinsi Sulawesi Selatan terletak di 0°12' - 8° Lintang Selatan dan 116°48' - 122°36' Bujur Timur. Luas wilayahnya 46.717,48 km². Provinsi ini berbatasan dengan [[Sulawesi Tengah]] dan [[Sulawesi Barat]] di utara, [[Teluk Bone]] dan [[Sulawesi Tenggara]] di timur, [[Selat Makassar]] di barat dan [[Laut Flores]] di selatan.
== Pemerintahan ==
5 tahun setelah kemerdekaan, pemerintah mengeluarkan UU Nomor 21 Tahun 1950, yang menjadi dasar hukum berdirinya Provinsi Administratif Sulawesi. 10 tahun kemudian, pemerintah mengeluarkan UU Nomor 47 Tahun 1960 yang mengesahkan terbentuknya Sulawesi Selatan dan Tenggara. 4 tahun setelah itu, melalui UU Nomor 13 Tahun 1964 pemerintah memisahkan [[Sulawesi Tenggara]] dari Sulawesi Selatan. Terakhir, pemerintah memecah Sulawesi Selatan menjadi dua, berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2004.
[[Kabupaten Majene]], [[Kabupaten Mamasa|Mamasa]], [[Kabupaten Mamuju|Mamuju]], [[Kabupaten Mamuju Tengah|Mamuju Tengah]], [[Kabupaten Pasangkayu|Pasangkayu]] dan [[Kabupaten Polewali Mandar|Polewali Mandar]] yang tadinya merupakan kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan resmi menjadi kabupaten di Provinsi [[Sulawesi Barat]] seiring dengan berdirinya provinsi tersebut pada tanggal [[5 Oktober]] [[2004]] berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2004.
=== Daftar gubernur ===
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De gouverneurswoning in Makassar TMnr 60025416.jpg|jmpl|300px|Kantor gubernur di Makassar (1865-1900)]]
{{utama|Daftar gubernur Sulawesi Selatan}}
{{:Daftar gubernur Sulawesi Selatan}}
=== Perwakilan ===
[[Berkas:Stamps of Indonesia, 053-10.jpg|jmpl|ka|Perangko [[Republik Indonesia]] ([[2010]]).]]
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan}}
=== Kabupaten dan Kota ===
{{utama|Daftar kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan}}
Baris 149 ⟶ 143:
=== Jumlah penduduk ===
Sampai dengan Mei 2010, jumlah penduduk di Sulawesi Selatan terdaftar sebanyak 8.032.551 jiwa dengan pembagian 3.921.543 orang laki-laki dan 4.111.008 orang perempuan. Pada tahun 2013, penduduk di Sulawesi Selatan sudah mencapai 8.342.047 jiwa.<ref>{{Cite web|url=http://sulsel.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/6|title=Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan|website=sulsel.bps.go.id|access-date=2016-10-08|archive-date=2016-10-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20161010072150/http://sulsel.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/6|dead-url=yes}}</ref> Sementara pada tahun [[2021]], penduduk provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 9.192.621 jiwa.
=== Suku bangsa ===
Provinsi Sulawesi Selatan memiliki beragam suku bangsa. Tiga suku bangsa yang dominan di Sulawesi Selatan adalah suku [[Suku Bugis|Bugis]], [[Suku Makassar|Makassar]] dan [[Suku Toraja|Toraja]]. Suku asal Sulawesi lainnya termasuk suku [[Suku Mandar|Mandar]], [[Suku Duri|Duri]], [[Pattinjo]], [[Suku Maiwa|Maiwa]], [[Suku Endekan|Endekan]], [[Suku Pattae|Pattae]], [[Suku Kajang|Kajang]] atau [[Suku Konjo|Konjo]]<ref name="SUKUBANGSA">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/publication/2012/05/23/55eca38b7fe0830834605b35/kewarganegaraan-suku-bangsa-agama-dan-bahasa-sehari-hari-penduduk-indonesia.html|title=Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia|publisher=[[Badan Pusat Statistik]]|website=|date=23 Mei 2012|accessdate=9 September 2021|pages=36-41|format=pdf}}</ref>
Baris 227 ⟶ 220:
! style="text-align: right;" | 100,00%
|}
=== Bahasa ===
[[Bahasa resmi]] instansi pemerintahan di Sulawesi Selatan adalah [[bahasa Indonesia]]. Menurut [[Badan Bahasa]] pada 2019, terdapat 13 [[bahasa daerah]] di Sulawesi Selatan.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://petabahasa.kemdikbud.go.id/provinsi.php?idp=Sulawesi%20Selatan|title=Bahasa di Provinsi Sulawesi Selatan|last=|first=|date=|website=Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia|access-date=23 Mei 2020}}</ref><ref>{{Cite book|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/11005/|title=Statistik Kebahasaan 2019|last=|first=|date=2019|publisher=Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan|isbn=9786028449182|location=Jakarta|pages=2|url-status=live}}</ref> Ketiga belas bahasa tersebut adalah: (1) Bajo, (2) Bonerate, (3) Bugis, (4) Bugis De, (5) Konjo, (6) Laiyolo, (7) Lemolang, (8) Makassar, (9) Massenrengpulu, (10) Rampi, (11) Seko, (12) Toraja, dan (13) Wotu.<ref name=":0" />
Baris 245 ⟶ 236:
***'''[[Bahasa Maiwa]]''' adalah salah satu bahasa yang dituturkan di Kabupaten Enrekang khususnya di Kecamatan Maiwa dan Bungin
** '''[[Bahasa Tae']]''' adalah salah satu bahasa yang dipertuturkan di daerah kaki gunung hingga pesisir di sepanjang [[Tanah Luwu|Tana Luwu]]. Kabupaten [[Kabupaten Luwu|Luwu]] dan [[Kabupaten Luwu Utara|Luwu Utara]] merupakan wilayah dengan mayoritas penutur bahasa ini.
=== Agama ===
Mayoritas beragama [[Islam]], kecuali di [[Kabupaten Tana Toraja]], [[Kabupaten Toraja Utara]] dan sebagian wilayah di [[Kabupaten Luwu Utara]], [[Kabupaten Luwu Timur]], dan [[Kabupaten Luwu]] beragama [[Kristen Protestan]].
=== Budaya dan adat istiadat ===
Salah satu kebiasaan yang cukup dikenal di Sulawesi Selatan adalah Mappalili. Mappalili (Bugis) atau Appalili (Makassar) berasal dari kata palili yang memiliki makna untuk menjaga tanaman padi dari sesuatu yang akan mengganggu atau menghancurkannya. Mappalili atau Appalili adalah ritual turun-temurun yang dipegang oleh masyarakat Sulawesi Selatan, masyarakat dari Kabupaten Pangkep terutama Mappalili adalah bagian dari budaya yang sudah diselenggarakan sejak beberapa tahun lalu. Mappalili adalah tanda untuk mulai menanam padi. Tujuannya adalah untuk daerah kosong yang akan ditanam, disalipuri (Bugis) atau dilebbu (Makassar) atau disimpan dari gangguan yang biasanya mengurangi produksi.
Baris 258 ⟶ 247:
Berkas:PSX 20181020 174622.jpg|Baju adat suku-suku di Sulawesi Selatan
</gallery>
== Senjata tradisional ==
{{Kembangkan bagian}}
* [[Badik]]
* [[Papporok]]
* [[Kawali]]
== Makanan tradisional ==
{{Kembangkan bagian}}
Baris 297 ⟶ 282:
* Songkolo Bagadang
{{EndDiv}}
== Organisasi ==
* Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS)
== Media ==
* Koran Harian '''Tribun Timur'''
Baris 309 ⟶ 292:
* Trans 7 Sulsel
* Koran Fajar
== Referensi ==
[https://kompaswisata.com/makanan-khas-sulawesi-selatan/<nowiki> Makanan khas Sulawesi Selatan]</nowiki>{{reflist}}
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.sulselprov.go.id/ {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170708173923/http://sulselprov.go.id/ |date=2017-07-08 }} Situs web resmi pemerintah provinsi {{PAGENAME}}]
|