Kabupaten Kulon Progo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: kemungkinan spam pranala VisualEditor |
Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor |
||
Baris 69:
== Sejarah ==
Di tahun 1671 dalam Babad Mataram disebutkan Keraton Mataram diserang Trunojoyo dari Madura. Amangkurat I, Raja Mataram meninggal di Tegal, Jawa Tengah. Penerusnya, yaitu Amangkurat II kemudian meminta bantuan kepada Belanda dan Adipati [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]] untuk merebut kembali tahta Mataram dari Trunojoyo.
Adipati Ponorogo mengirim pasukan yang terdiri dari pendekar Warok, dan berkat bantuan ini, Ibukota Kerajaan Mataram di Plered, Bantul berhasil direbut kembali. ''Cikat kaya kilat, kesit kadya thatit'', itulah ciri khas Pasukan Warok. Totalitas dan semangat labuh paramarta menjadikan Mataram eksis kembali di tanah Jawa. Sejak saat itu, Pasukan Warok Ponorogo dipertahankan untuk menjaga Istana Mataram.
Para Warok yang berhasil menjaga kraton dari berbagai serangan mendapat hadiah tanah perdikan di sebelah barat kraton, dengan tujuan memudahkan penjagaan kraton ketika diterpa serangan.Tanah perdikan tersebut diberi nama Kulon Ponorogo, yang saat ini dikenal sebagai salah satu kabupaten di DIY, yaitu Kabupaten Kulon Progo yang berati Keraton Mataram sebelah Barat Ponorogo.[https://www.jogjaprov.go.id/berita/detail/8047-muhibah-budaya-di-ponorogo-ngumpulke-balung-pisah]<ref>Babad Mataram</ref>
Daerah yang saat ini termasuk wilayah Kabupaten Kulon Progo hingga berakhirnya pemerintahan kolonial Hindia Belanda merupakan wilayah dua kabupaten, yaitu Kabupaten Kulon Progo yang merupakan wilayah [[Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat]] dan [[Kabupaten Adikarto]] yang merupakan wilayah [[Kadipaten Pakualaman]]. Kedua kabupaten ini digabung administrasinya menjadi Kabupaten Kulon Progo pada tanggal [[15 Oktober]] [[1951]].
=== Kabupaten Kulon Progo ===
[[Berkas:Peta Kabupaten Kulon Progo.JPG
Sebelum [[Perang Diponegoro]] di daerah Negaragung, termasuk di dalamnya wilayah Kulon Progo, belum ada pejabat pemerintahan yang menjabat di daerah sebagai penguasa. Pada waktu itu roda pemerintahan dijalankan oleh pepatih dalem yang berkedudukan di Ngayogyakarta Hadiningrat.
|